Friday, March 09, 2007

Menjadi Manusia Haji (bagian 1)

What are you looking at kid?


Seperti sebelumnya, kali ini saya mencoba mengutip beberapa bagian dari buku Menjadi Manusia Haji karangan Ali Syari'ati. Tiada tujuan kecuali sebagai catatan buat saya sendiri dan semoga juga bermanfaat buat yang lain. Yang pasti buku ini telah banyak membantu menguatkan niat berhaji untuk saya ... :)

Menyangkal Filsafat Hampa

Inilah era yang tak lagi memiliki tujuan ekstensialnya; sebuah era yang siklus hidupnya sia-sia. Sebuah putaran kehidupan yang hampa makna; siang berakhir dengan malam, malam berakhir dengan pagi. Begitulah seterusnya. Sementara itu, manusia terlena menyaksikan 'tikus-tikus' hitam dan putih ini, tikus-tikus yang terus-menerus menggerogoti buhul-buhul kehidupannya, sampai ajal merenggutnya.

Hidup kita ini bagaikan drama tempat kita menyaksikan pergantian siang dan malam yang tak pernah ada ujungnya. Sebuah drama yang sangat aneh! Jika kita memiliki hasrat, maka kita akan berharap dan berjuang semaksimal mungkin untuk memenuhi hasrat tersebut. Tetapi, begitu perjuangan itu tercapai, kita akan memandang enteng semua jerih payah yang telah kita curahkan. Itulah yang kusebut sebagai filsafat yang menghampakan.

Jika hidup hanya sekedar memenuhi hasrat dan kebutuhan sehari-hari, binatang pun bisa. Sungguh sial hidup yang demikian itu. Manusia yang tak punya orientasi hidup adalah manusia yang gagal menjadi manusia. Manusia yang kalah. Manusia yang jiwanya mati dalam jasad yang masih bergerak. Tetapi, kondisi psiko-sosial yang buta ini bisa diterangi oleh pengalaman menunaikan haji!

Begitu engkau mengambil keputusan untuk menjadi aktor drama kolosal haji dan mengikuti semua langkah dan gerak yang telah didisain oleh Sang Sutradara, maka sesungguhnya engkau telah berada di atas jalan menuju aktualisasi haji. Bila sebelumnya engkau tinggal di rumah dengan tenang, tetapi begitu engkau berkeinginan untuk menjadi aktor, engkau pun akan bangkit dan meninggalkan lingkungan hidupmu sehari-hari.

Haji menentang semua bentuk perjuangan yang tak bertujuan. Haji adalah ritual pembangkangan melawan nasib malang yang disebabkan oleh pelbagai kekuatan jahat. Dengan menyempurnakan ritual haji, engkau dapat memutuskan jerat-jerat kepalsuan yang menjaring dirimu. Aksi revolusioner ini akan menunjukkan cakrawala yang terang-benderang dan jalan yang terhampar menuju keabadian atau menuju Allah Yang Maha Besar.

Wahai makhluk kepercayaan dan khalifah Allah di muka bumi! Engkau telah berpaling kepada uang, menyembah hawa nafsu dan syahwat, ketamakan, permusuhan, dan kecurangan. Engkau telah terjerumus dalam ruang gelap lagi sesak, seperti ketika Allah Yang Maha Besar belum meniupkan ruhNya kedalam dirimu. Dimanakah ruh itu saat ini engkau selipkan? Wahai manusia, bangkitlah dari kemerosotan tersebut! Bebaskanlahd dirimu dari kebinasaan yang berjalan perlahan-lahan ini.

Tinggalkanlah kampung halamanmu dan pergilah ke Tanah Suci. Di sana engkau akan menghadap Allah SWT di bawah langit Mahsyar yang terang benderang. Di sana nanti, bersama gelombang manusia yang lain, kekerdilan dirimu akan hilang dan engkau akan menemukan dirimu sendiri seutuhnya.

No comments: