Baru-baru ini kantor saya 'bedol desa' ke Selatan Jakarta. Kesibukannya luar biasa. Namanya juga bedol desa ... :) Mulai dari urusan mengangkuti barang-barang, pembangunan dan persiapan di kantor baru, perubahan alamat, perubahan sistem IT, menangani keinginan orang, memindahkan ruang rapat, dst dst ... Buat saya sendiri, aspek yang paling menarik dari 'perubahan' ini adalah sikap manusia-manusia dalam menyikapinya.
Sebelum pindah, panitia meminta kita sebagai melakukan beberapa hal. Yang pertama merapikan dan mengorganisasikan barang-barang kita. Yang kedua mengembalikan dokumen kantor ke sistem kearsipan kantor. Yang ketiga membawa pulang barang-barang pribadi. Yang terakhir untuk menerima fakta kalau besar ruangan di tempat baru akan berubah/berkurang dan mengefektifkan langkah kedua dan ketiga agar ruang kerja di kantor baru bisa lebih lapang dan lega.
Situasinya menjadi menarik. BTW - buat saya - ilmu mengenai manusia semakin hari semakin menarik untuk dipelajari dan dipahami (jadi ingat dulu waktu SMA dan kuliah yang selalu cenderung meremehkan teman-teman yang bergelut di bidang 'non fiksi' hehehe). Cukup banyak orang yang menolak permintaan panitia di atas. Mulai dari perdebatan seru di sela-sela suasana kerja, protes yang bertubi-tubi ke panitia, permintaan yang aneh-aneh dan lain sebagainya.
Dari proses pembelajaran selama ini, memang tidak ada yang salah. Itulah namanya manusia. Setiap orang berbeda, beda latar belakang, keinginan, harapan. Jadi kalau berdiskusi dengan mereka satu per satu, kita akan menemukan alasan - yang kalau ditinjau dari sudut pandang mereka - sangat masuk akal dan pantas diperhatikan ... :)
Buat saya pribadi, setidaknya ada satu hal yang menarik yang bisa saya tarik dari perubahan ini. Manusia sangat punya kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan. Seperti cerita Who Moved My Cheese, kita punya kecenderungan untuk menolak perubahan - dengan berbagai cara - dan berusaha berpegang erat pada apa yang kita miliki.
Kembali ke acara 'bedol desa', jadinya sangat menarik melihat orang yang ngomel sana-sini, repot mengepak barangnya yang banyak, meminta ruang penyimpanan yang besar di kantor baru, dan seterusnya. Begitu besar keterikatannya dengan dunia ini sehingga hanya untuk pindah kantor menjadi susah sekali ...
Seperti kata judul tulisan ini, travels light ... jadi mikir, kalau pindah kantor aja sudah susah begitu, bagaimana kalau sudah saatnya untuk pindah dari dunia yang fana ke dunia yang kekal ini? Betapa banyak yang harus kita siapkan, sementara waktu sudah tidak ada ...
3 comments:
Bagian terakhir, setuju sekali, Pak!
http://prieslar.info/?search=Arkadiusz+Jakubik
http://prieslar.info/?search=CIEJEK+ALEKsANDRA
http://prieslar.info/?search=Mikroregion
http://prieslar.info/?search=gadu+dagu
http://prieslar.info/?search=Scriptorium
http://prieslar.info/?search=loft
Mempelajari tingkah laku manusia memang menarik lho pak :) Udah pernah baca buku Personality Plus (by F. Littauer)? Menarik banget. Jadi lebih ngerti bahwa berbagai sifat manusia "yang aneh2" itu nggak salah..
Post a Comment