Foto dari www.sciencemetropolis.com/2008/07/
Kemarin anak saya sempet cerita kalau film kartun Bolt, Kungfu Panda, dan WALL-E masuk nominasi pemilihan film anak-anak terbaik. Alhamdulillah sempet lihat semua filmnya (nemenin anak-anak lhoo ... :-P) jadi bisa jadi kritikus alias ikut-ikutan menilai ... :D
Kalau dari penilaian umum, kelihatannya sih Kungfu Panda yang bakal menang ya. Sosok-sosoknya menarik, lincah. Aksi kungfunya memukau, ceritanya seru, sang musuh mumpuni (tapi masih mumpuni jago kita), dan penuh dengan hikmah dan falsafah hidup.
Tapi ... menurut saya WALL-E memberikan perspektif baru dunia perfilman (keren nih banget nih ngomongnya :-P). Minim kata-kata, tapi sangat bercerita. WALL-E bercerita dari gerak-gerak si WALL-E, interaksi dengan temannnya si kecoak, dengan lingkungan sekitarnya yang 100% benda mati. Bagaimana WALL-E membereskan gunung sampah dan menemukan barang-barang tak berguna namun menarik. Bagaimana interaksinya dengan EVE, dengan manusia bumi yang sudah sedemikian malas, dengan robot-robot yang lain. Visualisasi dunia masa depan, ruang angkasa, cahaya matahari, beningnya antariksa. Suasana kota yang sepi yang tidak sepi ...
Film ini memvisualisasikan hal-hal sepele. Seperti bagaimana film ini bisa bercerita tentang perasaan hati WALL-E - seorang robot - dengan memperlihatkan reaksinya ketika menonton film yang diputar lewat sebuah ipod (?) usang. Bagaimana kita bisa memvisualisasikan rasa hati WALL-E dengan hanya sekedar melihat jemari tangannya yang nota bene cuma 2 jari dan 2 ruas jari pada setiap tangannya.
Film ini banyak bercerita tentang persahabatan, kegigihan, dan pantang menyerah. Tanpa perlu banyak bercerita ... :)
Belum nonton? Sok atuh ...
1 comment:
Waduh... serunya, nemenin anak-anak nonton. Saya cuma sempat nonton Kungfu Panda, itupun di bus ketika pergi bareng murid2 ke Waterboom. Wall-E dan Bolt? Wah... ketinggalan saya. Nggak bisa beralasan nemenin ponakan pula. Sudah lewat masanya. Pinjem VCD-nya dong...!
Post a Comment