Pas pameran buku kemarin saya menyempatkan membeli beberapa buku. Ini prestasi yang lumayan bagus, mengingat udah lama juga nggak beli buku. Kenapa? Karena di rumah banyak sekali buku yang belum sempat dibaca yang sebagian besar soal kepemimpinan, perilaku manusia, maupun biografi/otobiografi.
Dari sekian buku yang saya beli (borong nih yeee), di antaranya adalah kumpulan cerpen Iblis Ngambek oleh Indra Tranggono - Kompas, Di Negeri Orang, Puisi Penyair Indonesia oleh Yayasan Lontar, dan Sekali Merengkuh Dayung, Kisah Perjalanan oleh Diah Marsidi - Kompas.
Membaca ketiga buku ini (baru beberapa halaman sih), membuat mata hati saya kembali terperangah ... banyak sekali ilmu dalam hidup ini yang bisa dipelajari, diamalkan, dan dinikmati. Buku Iblis Ngambek misalnya, seakan mengajari saya begitu banyaknya yang bisa diceritakan dari sekeping suatu kejadian hidup. Salah satu cerita Indra di buku ini adalah tentang perasaan seorang wanita yang ditinggal mati (kecelakaan) oleh suaminya, padahal mereka baru saja berlibur bulan madu.
Buku Puisi Penyair Indonesia, lagi-lagi membuat saya terpana akan kekayaan bahasa kita. Bagaimana susunan kata, untaian kalimat, bisa mengaduk-ngaduk hati dan perasaan. Buku ini saya baru sempat baca 2-3 lembar, karena begitu banyaknya ide dan perasaan yang muncul ....
Buku Kisah Perjalanan Diah Marsidi, membius saya dengan sudut pandangnya yang berbeda ketika ia menjelajahi suatu negeri. Dengan membuka seluruh panca inderanya, ia mampu menggali berbagai elemen kehidupan suatu bangsa. Sangat menarik sekali, kapan-kapan saya harus kutip tulisannya di blog ini.
===
Jadi mikir perjalanan hidup ini ... dari sibuk menjadi Linux evangelist, saya berpindah jadi penggemar gadget. Kemudian sibuk belajar audio, lalu merembet ke samping menjadi penulis iseng di blog (hehehe ...). Perjalanan jauh dari selesai, saya 'teruskan' belajar fotografi yang ternyata lantas bersambung dengan urusan mengungkapkan depth of feeling lewat puisi. Tidak itu saja, urusan 'kegilaan' bersepeda ternyata mulai 'menghantui' diri .. :-P Ini belum ditambah dengan usaha-usaha belajar mengenai manusia dan hidup ini ...
Mau pergi kemana sih? Jadi ingat tulisannya Jeffrey J Fox soal How to Become CEO ...
Add One Big New Thing to Your Life Each Year
To be qualified to be a chief executive officer of a corporation you must be broad-gauged, widely read, and have many diverse interests. You need to see solutions to your problems in the ways of other cultures, nature, music, how beavers build dams, anything. You also need to focus your energy and practice discipline.
Adding one new big permanent facet to your life will prepare you for the presidency of your corporation. Learn a foreign language, Chinese cooking, or photography. Write a book, raise orchids, or breed canaries. Learn to play “blueberry hill” on piano.
Make a list of the things you want to do in the next ten years. Nothing you want to do should be omitted. When you say you are too old to learn tennis, you’re saying you don’t have the capacity to grow, expand, or run an enterprise. If you don’t have time, how will ever get the time to handle a bigger job with twice the responsibility?
Demonstrate your ability to grow.
===
Apa bisa ya otak dan badan ini terus disesaki dengan hal-hal baru? Ah, biarlah waktu yang menentukan ... mungkin sekarang saatnya untuk terus mengalir, dan terus mensyukuri apa yang dilalui, apapun itu ...
1 comment:
hmm.. rasanya pernah di post ya, Pak?
Post a Comment