Tadi pagi sempat dengar tausiah singkat Aa Gym yang disampaikan lewat telepon sementara beliau sedang berada di lantai 2 Masjidil Haram, kira kira jam 1.30 pagi waktu Mekkah.
Beliau bercerita tentang seorang ibu yang sudah berumur - kalau tidak salah 80 tahun. Sang ibu semangat sekali menjalankan ibadah haji, semua dikerjakan, termasuk semua yang disunnahkan Rasulullah. Selesai ibadah haji, tanpa sakit yang serius, beliau ternyata dipanggil Allah SWT. Subhanalloh ... sungguh akhir yang indah, khusnul khatimah.
Hikmah dari kejadian ini jelas, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah siap untuk dipanggil? Aa mencontohkan (maaf) kambing pada hari pemotongan kurban. Meski teman-temannya satu persatu sudah dipotong, si kambing tenang-tenang saja. Malah masih sibuk makan, berkelahi dengan sesama dll. Apa kita menginginkan nasib kita seperti mereka?
Tiada pilihan lain. Kita harus terus memperbaiki diri. Kita harus bertaubat, mohon ampun sebesar-besarnya. Perbaiki terus kualitas amal ibadah kita. Tingkatkan sedekah dan infaq kita. Terus tingkatkan perbuatan baik kita. Jangan terlena, terus perbaiki diri. Siapkah kita untuk dipanggil saat ini? Siapkah kita? Siapkah?
Pesan beliau terakhir sebelum menutup tausiahnya adalah jangan menyiakan-nyiakan waktu ....
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. QS 103.1
===
Sungguh kita orang-orang yang terlena. Begitu banyak yang terlewat dalam hidup ini dengan sia-sia. Masih kurangkah peringatan dan nasihat yang kita terima untuk kembali ingat? Dalam hidup yang tersisa ini - entah berapa lama - marilah kita bersama-sama saling mengingatkan dalam mentaati kebenaran dalam kesabaran ...
No comments:
Post a Comment