Dua tiga hari ini saya seperti menemukan benua yang hilang. Seusai perjalanan hunting foto ke Banten, seperti biasa saya kembali tenggelam di pekerjaan dan kesibukan sehari-hari. Sampai salah seorang teman baik – TJ – mengingatkan (dan setengah mengomeli) dengan gaya khas Betawinya, "Mana aje .... flickr ga pernah diupdate ... blog kaya’nya setengah hati ...." malu juga waktu beliau berujar begitu, "Ya udah ntar malam dah mulai lihatin foto Banten", begitu pikir saya.
Ternyata saya ‘terjebak’ dengan jepretan saya di Banten! Suasana emosi yang keluar begitu dahsyat, begitu kuat, begitu mengharubiru ... saya pun tercengang membandingkan foto Banten dengan foto perjalanan saya ke Amrik bulan lalu. Kenapa emosi yang meliputi kedua koleksi ini begitu jauh berbeda? Apa karena foto-foto di Amrik lebih foto pemandangan (landscape) sementara foto Banten sangat banyak bersentuhan dengan manusia?
Atau karena saat pengambilan yang berbeda? Di Amrik saya sendiri, dan relatif tenang, tidak tergesa-gesa mengambil foto, dan punya kesempatan memilih waktu yang tepat untuk mengambil foto. Sementara di Banten kemarin saya pergi bersama-sama teman, waktunya terbatas, dan banyak sekali obyek foto yang harus diambil sementara terbatas. Apa karena ini?
Atau mungkin suasana hati yang berbeda? Di Banten, saya relatif full-of-charge, telah bertemu dengan keluarga, dengan teman-teman, dan kembali ke habitat saya. Sementara di Amrik, rasa kesepian dan kesendirian membuntukan mata jiwa saya?
Entahlah ... yang pasti beberapa waktu ke depan blog ini mungkin akan lebih banyak ekpresi diri yang dicuatkan dengan secarik foto dan coretan jiwa saya ....
===
Pagi ini, sebelum membuat tulisan ini, saya sempat memutar DVD konser Andrea Bocelli yang berjudul Under the Desert Sky. Lokasi konser di danau Las Vegas.
Saya sempat menonton bagian awal konser ini di TV. Lokasi konser sungguh cantik. Danau yang tenang, suasana sore menjelang magrib, bangunan klasik Amerika, pantulan di air, pegunungan membentang di latar belakang, pepohonan di sana-sini, lampu-lampu pelabuhan, sampai beberapa kapal yang berlabuh di kejauhan. Sungguh cantik ...
Keindahan ini ditambah pula dengan musik yang sederhana, cermat, dan mengalir sungguh indah mengiringi suara Andrea yang membius panca indera.
Namun pagi ini, saya sengaja memutar DVD ini di sistem audio saya. Tidak ada visual, semata-mata audio. Saya ingin agar telinga saya bisa menikmatinya sepenuhnya dan menuntun panca indera lain, termasuk hati untuk turut mencerna keindahan.
Pada lagu terakhir, Because We Believe - salah satu lagu favorit saya - , saya benar-benar terbius. Nafas tertahan, hati seakan meledak, Andrea benar-benar bernyanyi dengan hatinya.
Dalam hati, saya membayangkan ekspresi Andrea, gerak bibirnya, tangannya, gerakan tubuhnya. Tepuk tangan penonton yang menutup konser, gemerlap kembang api, suasana malam, sampai pada wajah Andrea yang tersenyum menerima penghargaan penonton. Ahhh ... ternyata tanpa menonton pun, kita bisa ‘melihat’ jika kita mau ....
Because We Believe
terjemah dalam bahasa Inggris
Look outside: its morning
This is a day you'll remember
Hurry, get up and go
There are those who believe in you
Don't give up
Once in every life
There comes a time
We walk out all alone
And into the light
The moment won't last but then,
We remember it again
When we close our eyes.
Like stars across the sky
And in order to shine
You will have to win
We were born to shine
All of us here because we believe
Look ahead and never turn your back
On the caress of your dreams,
Your hopes and then,
Turn towards the day that will be
There is a finish line there.
Like stars across the sky
And in order to shine
You will have to win
Like stars across the sky
Don't give up
Someone is with you
Like stars across the sky
We were born to shine
And in order to shine
You will have to win
1 comment:
"ntahlah ... yang pasti beberapa waktu ke depan blog ini mungkin akan lebih banyak ekpresi diri yang dicuatkan dengan secarik foto dan coretan jiwa saya ...."
Ditunggu ya bang! Ayo kita semangat! :)
Post a Comment