Hari kedua, bangun pagi, semua penuh semangat. Hujan, mendung tak menghalangi niat kami tuk meneruskan perjalanan maha dahsyat. Duh ... maha dahsyat ... :-P Memang sang fotografer agak murung ... maklum matahari masih sibuk saja bersembunyi di balik awan ... hehehehe
Hari itu kami mulai dengan menjelajah kota tua Semarang. Setelah sempat memutari daerah ini 2 kali, mobil kami parkir di kantor karcis kereta. Kami pun meneruskan penjelajahan kami dengan berjalan kaki. Jalan kaki melulu ... gimana ya, emang asyik tuh jalan kaki :)
Kami sempat melihat 2 orang bapak yang sibuk mancing, para pengumpul barang bekas yang sedang sibuk berdiskusi, kami juga menemukan kios ikan hias di depan pabrik rokok, melihat pabrik-pabrik tua dan berakhir di gereja Blenduk. Tukang becak sempat melintas dan menawarkan jasanya ... :)
Kota tua Semarang cukup dan sangat menarik. Cuma seperti yang lainnya, kita tidak pernah serius menjaga barang-barang kita. Kata menjaga bahkan mungkin sudah mulai lenyap dari kamus kita. Adanya instan ... instan ... instan ... instan populer, instan kaya, instan mahsyur ... :(
Dari situ kami berjalan balik untuk kemudian mampir sebentar di stasiun kereta Tawang. Bangunannya cukup menarik, namun yang luar biasa adalah adalah di situ adalah adanya 1 toko yang menjual oleh-oleh super lengkap! Namanya Bina Cafe, yang dijual seperti jenang kudus, dodol garut, brem, enting-enting Salatiga, intip goreng Jogja, kremes ubi, nopia purworkerto, spekkoek suparman, bakpia, bandeng presto, ledre pisang, wajik ... wah banyak lagi. Dan rapi banget nyusunnya! Luar biasa ....
Selesai kota tua Semarang, kami lalu meneruskan perjalanan dengan tujuan Demak dan Kudus. Penuh semangat deh pokoknya ... :) Namun karena jalan utama ke Demak banjir, kami lalu diputar ... entah kemana diputarnya ... :-P Yang pasti kami sempat menelusuri jalan kecil sekitar 1 jam. Jalannya udah berubah berapa kali, dari aspal, lalu aspal namun bolong-bolong, semi tanah, beton, lalu balik lagi ke aspal, begitu seterusnya. Di sisi jalan itu ada sungai yang setia menemani, yang dalam perjalanan kami itu sudah agak meluap ke jalan. Pas udah balik di Jakarta, baru dengar kalau berita di media massa Kudus sudah mulai banjir. Alhamdulillah kami tidak mendapat kesulitan pada hari itu ...
Yang menarik dari perjalanan di jalan kecil itu adalah hampir semua rumah bangunan berbentuk joglo. Unik dan khas sekali. Kalau lain kali tiba-tiba saya ‘ditaruh’ di jalan itu, rasanya bisa langsung bilang, ini daerah Demak!
Sampai Demak, kami langsung menuju Mesjid Agung Demak. Ah banyak sekali nikmat yang Ia berikan. Kemarin kemarin kami diberikan kesempatan berjamaah pas magrib di Mesjid Agung Demak, kali ini pas waktu Dhuhur. Subhanalloh, mesjidnya nikmat sekali, air juga melimpah ruah ... ah nikmat sekali.
Habis dhuhur, udah nyetir beberapa jam, jelas lapaaarrr ... :) Tanya ama orang di mesjid, kami berlabuh di rumah makan tak jauh dari mesjid. Nasi asem-asem dan nasi terik jadi santapan kami. Fuiih ... nasi asem-asem kelihatannya penuh dengan kolesterol ... :-P
Lepas dari Demak, kami meluncur ke Kudus. Sempat mampir di Menara Kudus (jalan-jalan di Kudus sempit-sempit yakh), dan sempat ketemu tukang parkir sekaligus udtadz. Hehehe ... habis keren banget tampangnya, baju, peci, kaca mata ... sempat mau permisi eh dia malah ngatur posisi mobil kami :-P
Dari Menara Kudus, kami mampir ke pasar tradisional Kliwon. Ceritanya mau belanja (lagi) :-P Istri beli macem-macem (macem-macem?? :-P ), ga tahu persisnya apa aja, tapi yang pasti cakep-cakep dan cantik-cantik ... :)
Perjalanan pulang, terutama Demak – Semarang cukup menyiksa. Jalannya besar beraspal, mengundang untuk mengemudi dengan leluasa (baca: ngebut), namun jalannya bergelombang dan berlubang. Benar-benar menyiksa, penumpang, mobil, dan supirnya ...
Malam hari – malam tahu baru – kami putuskan untuk diisi dengan berjalan-jalan di Simpang Lima Semarang. Sayang sorenya hujan turun lumayan lebat, sehingga tempat ini lumayan becek. Dan barangkali karena malam ini malam tahun baru, Simpang Lima penuh sesak! Ditambah dengan harga makanan yang lumayan mahal di warung-warung pinggir jalan (nasi + ayam goreng 18 ribu rek!) menjadikan malam itu agak rusuh ... untung kami berkendara becak dari/ke hotel, jadi hiburan untuk anak-anak ... :)
Malam itu akhirnya kami beristirat setelah hari yang sibuk, sesibuk tulisan ini hehehe - Capek? Jelas ... Besoknya mau jalan lagi? Jelas! :-P
Semarang - Demak - Kudus - Semarang @31 Desember 2007
1 comment:
sempat mampir ke pasar kliwon ? hue..hue..hue...dulu saya suka belanja ke sana nih .... kangen !
sempat mampir mampir ke Colo nggak ? daerah pegununngan di kota kelahiran saya itu ?
Post a Comment