Alhamdulillah, usia belajar memfoto telah melewati masa 1 tahun. Untuk yang hobi ini, ternyata memang tidak cukup 1 tahun. Dari apa yang telah saya coba goreskan di blog ini (1, 2, 3, dan 4), ternyata masih banyak sekali yang bisa digali dan temukan. Khasnya ilmu Tuhan YME, makin kita telusuri makin menunjukkan betapa dangkal sempitnya ilmu kita ...
Dalam liburan singkat (singkat nih yee hehehe) ke Pangalengan kemarin, saya kembali lagi menyadari 2 aspek penting fotografi. Yang pertama ialah unsur air dan yang kedua adalah unsur cahaya. Memfoto Pangalengan di pagi hari, ketika embun masih membasahi bumi, ketika kabut masih menyelimuti tanah, ketika butir-butir air masih menempel di ujung dedaunan dan bunga-bunga, adalah pengalaman yang menakjubkan.
Bicara soal cahaya, sungguh luar biasa peranan yang satu ini dalam fotografi. Cahaya pagi yang menyeruak di antara pepohonan yang masih basah oleh embun, cahaya yang menerobos embun yang menempel di ujung sebatang daun, cahaya yang memberikan warna terhadap kabut yang seakan mengendap di atas tanah Pangalengan, bisa membuat anda tertegun dan terbisu ... hingga lupa untuk mengabadikan pemandangan yang terbentang di depan mata anda ...
Pangalengan memang luar biasa. Kebersihan udaranya turut mendukung kuatnya aspek air dan cahaya dalam mendukung usaha kita menangkap keindahan alam ini.
Acara hunting ke Situ Babakan akhir minggu kemarin lagi-lagi mengingatkan saya akan pentingnya kedua unsur ini. Pengalaman yang paling menakjubkan di Situ Babakan ialah ketika melihat seorang anak tertawa lepas, duduk di atas perahu. Seluruh tubuhnya basah oleh air, butiran air menempel di seluruh tubuhnya. Sementara cahaya pagi dari sisi kanan tubuhnya membuat tubuhnya seakan berkilau sekaligus memberikan warna keemasan dan bayangan yang mempesona.
Sungguh luar biasa, segala puji hanyalah bagi Tuhan YME, pencipta alam semesta ini ...
1 comment:
Kita tunggu naek cetaknya di majalah atau surat kabar. Kalau perlu 'Berita Kita' juga sangat dianjurkan....TJ.
Post a Comment