Sunday, August 03, 2008

foto: landscape vs macro

center of universe


Lagi-lagi soal foto ... :) sewaktu ke Bali kemaren rasanya saya menemukan satu hal lagi soal foto. Terutama jika membandingkan gaya foto pemandangan (landscape) dan gaya foto makro (detil bunga, serangga, pokoknya serba detil deh ...).

Jika kita datang ke suatu tempat, dan ingin mengambil foto pemandangan, maka mata kita biasanya mencari cakrawala, pemandangan terbentang, luas. Mata akan cenderung melihat ke depan dan ke atas. Kita akan sibuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, untuk mendapatkan cakrawala yang maksimal, pencahayaan yang optimal, dan tentunya pemandangan yang terbentang, entah itu danau, horison, laut, dan lain sebagainya.

Sementara jika kita datang untuk berfoto makro, yang terjadi adalah sebaliknya. Mata kita akan cenderung ke bawah. Ke tanah, ke pepohonan, dedaunan, ranting, sesuatu yang tergeletak di tanah, ada di ranting pohon, sesuatu yang hinggap di batang pohon dan seterusnya. Kita akan cenderung diam dan dengan tenang meneliti, menikmati, serta menghargai sesuatu yang ada di dekat kita.

Lantas kenapa? :D

Entahlah, saya merasakan memfoto landscape itu seperti memvisualisasikan masa depan. Berpikir ke depan, membayangkan apa yang kita ingin, dan lantas bergerak untuk mencapainya.

Sementara foto makro menyiratkan keinginan untuk menikmati apa yang ada, saat ini. Tiada keinginan untuk melihat dan berpikir ke depan, tetapi justru diam, dan menikmati apa yang ada saat ini di sekeliling kita .... :)

Ga' jelas apa betul hubungannya seperti ini atau bagaimana ... yang jelas ini yang saya rasakan. Ketika berada di suatu danau misalnya, ketika foto landscape, saya akan sibuk berjalan kian kemari, mencari sudut yang pas, pencahayaaan yang tepat, maupun pencarian obyek yang akan saya jadikan point of interest (POI).

Namun ketika saya berhenti, dan mulai melihat tanah yang saya pijak, dedaunan yang saya sibak, bunga yang saya lintasi, saya pun tertegun dan berhenti. Ternyata banyak sekali keindahan yang terlewati oleh saya. Saya pun bisa lenyap hanya di sepetak tanah di sudut danau itu ....

Jadi mana yang lebih bagus? Menurut saya sih dua-duanya bagus. Di satu sisi kita harus senantiasa berorientasi ke depan, menyongsong hari depan. Namun di sisi lain, kita jangan sampai tenggelam dan melupakan bahwa saat ini - detik ini - kita diberikan berbagai nikmat olehNya - nikmat sehat, nikmat iman, nikmat semangat, nikmat kekuatan ... banyaaaaaak :). Kita harus sepenuhnya sadar bahwa kita harus benar-benar mensyukuri setiap detik yang kita lalui ...

Balik ke urusan foto, ini makin bikin saya 'terjerat' kalau sedang mengambil foto. Landscape diambil, makro juga mau ... duh ... kapan kelarnya ... :-P

No comments: