Thursday, November 30, 2006

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta

You are the love of my life


Alhamdulillah, isi blog ini saya coba 'perluas' lagi dengan tema keluarga. Kali ini untuk istri tercinta ... :)

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta
M. Fauzil Adzim

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istri Anda barangkali belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Anda pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tenang dia? Masihkah Anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama Anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam bicara, lulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak Anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita menjerit karena cubitannva yanq bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada Anda. Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah Anda akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan istri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi SAW tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi SAW hanya diam menghadapi 'Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari, Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang. Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya, marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu telah melewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu. Lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar untuk mengucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta. Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau kita terlibat dengan pekerjaan di dapur, memandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly; tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang kita lakukan. Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.

Apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kita untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari kedua kelopaknya. Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tak didengar.

Dan semoga pula dengan perhatian yang kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita sebagaimana Bunda 'Aisyah RA berucap tentang suaminya, Rasulullah SAW, "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.

Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan. Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah SAW berpesan tentang istri kita. "Wahai manusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka.
"Ketahuilah,"kata Rasulullah Saw. melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik. "

Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah. Kelak kita harus melaporkan kepadaAllah Taala bagaimana kita menunaikan amanah dari-Nya. Apakah kita mengabaikannya sehingga gurat-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya? Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik bentuk istri, Saya tidak tahu.
Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai suami saya sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada sedikit pun kebaikan di mata istri. Saya hanya berharap istri saya benar-banar memaafkan kekurangan saya sebagai suami.

Indahnya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya. Hanya inilah ungkapan sederhana yang kutuliskan untuknya. Semoga Anda bisa menerima ungkapan yang lebih agung untuk istri Anda.

Kajian 30 November 2006

Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". QS Al Anbiyaa' 4.

Wednesday, November 29, 2006

Reading List: The Starfish and the Spider

An afternoon in Bartlesville, before the rain come


Buku ini menarik dan membahas sesuatu yang menjadi keyakinan saya selama ini. Yaitu bagaimana gerakan Open Source telah mendobrak kebiasaan-kebiasaan lama di dunia ini. Prinsip kebebasan, kreativitas, berbagi, saling menghargai, ternyata mampu menembus batas komersial dan bisnis. Tulisan saya sebelumnya soal Big Bang Internet juga menyoal soal ini.

Tadinya mikir, beli ah bukunya. Tapi mikir lagi, kalau kira-kira isinya udah tahu, buat apa ya? Sok tahu banget hehehe ... :-P

Reading List: The Starfish and the Spider (Ori Brafman and Rod A. Beckstrom)
Review by Lucas Conley - fastcompany.com

It sounds like the opening line to a bad joke: What do the Apache Indians, Craigslist, Skype, and Al Qaeda have in common? The answer goes to the heart of a rewardingly simple new book: They're all decentralized organizations that have bedeviled the established hierarchy hell-bent on crushing them.

The Starfish and the Spider is about the open-source revolution, a trend that authors Ori Brafman and Rod A. Beckstrom demonstrate is simultaneously dismantling many established industries while harnessing the creativity of the masses to generate new ones. (The title refers to the authors' metaphor that a starfish and a spider appear to be structured similarly, but if you crush a spider's head, it dies. Cut a starfish in half, and you'll end up with two.) Open source has spread far beyond its recent successes with file sharing and software. You can now find cooperatively developed art, literature, even religion.

What Brafman and Beckstrom attempt to add to the discussion is a sense of how you can harness the power of leaderless, decentralized movements. Their effort has mixed results. The authors do an excellent job of illustrating how cooperative networks--such as the Apaches prior to the early 1900s, or Al Qaeda today--benefit from operating without a central hierarchy. But they can't exactly explain how you can do it. Ironically, the best they can do is explain how to interrupt or redirect a starfish network when it's chewing away at profits. The U.S. government finally bested the Apaches, for instance, when it provided its leaders with cattle, a form of wealth that reshaped the amorphous, nomadic tribes into easily manageable hierarchies.

Wealth, it turns out, is the elephant in the room. As the authors put it, "The moment you introduce property rights into the equation [be they intellectual, physical, or otherwise], everything changes: The starfish organization turns into a spider." As a consolation, they make a case for the viability of hybrid entities. Think eBay or Intuit --firms that channel customers' and employees' bottom-up efforts into hierarchical businesses. They may be the best one can hope for. Brafman and Beckstrom make this much clear: If you're the head of a spider, look out for the starfish.

Combine Cluetrain's storming-the-gates passion with… examples like Linus Torvalds's Linux and its place in the open-source revolution to get… Starfish, which needed more Linuxes but whose underlying ideas ring true.

Kajian 29 November 2006

Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). QS Al Anbiyaa' 1

Tuesday, November 28, 2006

Kisah 1000 Hari Sabtu

Tulsa for a Photographer


Kisah 1000 Hari Sabtu
Fr. Rick of Kingston , NY

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat".

Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang
perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya".

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku befikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya.

Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".

"Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.

"Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL AND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.

Kajian 28 November 2006

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. QS Thaahaa 132.

Monday, November 27, 2006

Dengan 'SmackDown', Bocah Bergadai Nyawa

A Church


Dengan 'SmackDown', Bocah Bergadai Nyawa
Harian Republika

Tubuh pria kekar itu dihiasi tato. Panggilannya, The Undertaker. Lawannya tak kalah kekar. Otot-otot menyembul di hampir seluruh bagian tubuhnya. Lelaki yang memiliki sebutan Triple H itu bergumul dengan si Undertaker.

Adu jotos, saling banting dilakukan kedua pegulat itu di atas ring. Tiba-tiba, tangan Undertaker menggenggam leher lawannya. Bak kapas, badan Triple H diangkat dengan satu tangan. Tak lama kemudian, tubuh Triple H dihempaskan ke atas kanvas ring. Penonton pun bersorak riang.

Kekerasan memang sarat dalam setiap adegan tayangan gulat luar negeri yang biasa disebut SmackDown itu. Bahkan, bisa dibilang, kekerasan yang dilakukan kerap bernuansa ekstrem. Sang lawan memang terlihat kesakitan. Tapi, dia tak apa-apa --tak ada tandu yang diperlukan untuk melarikannya ke rumah sakit. Tak jarang pula, beberapa alat seperti kursi, kayu, hingga palu juga digunakan oleh petarung untuk segera memenangkan pertandingan. Banyak penonton tidak menyadari bahwa semua ini hanyalah trik pertunjukan televisi untuk meraih rating tinggi.

Hal itu pula yang tidak disadari oleh Restu, Iyo, dan Ii, warga Kompleks Banda Asri, Desa Banda Asri, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung. Adegan-adegan dalam SmackDown itu oleh siswa-siwa SMP ini ditiru dan dipraktikkan.

Sebagai lawan, mereka memilih Reza Ikhsan Fadillah (9 tahun), tetangga mereka. Tubuh kecil siswa kelas III SD Cincin I itu mereka banting. Kepalanya dihujamkan ke atas lantai. Tangannya ditekuk, meski Reza mengaduh kesakitan.

''Karena menirukan adegan SmackDown, anak saya meninggal,'' kata Herman Suratman (53). Menurut Herman, satu pekan sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu, Reza mengeluhkan tangan kirinya terasa sakit hingga sulit digerakkan. Tapi, Reza tidak mengaku penyebab sakit itu.

Tapi, selama satu pekan, rasa sakit itu semakin menjadi. Pada Rabu (25/10), satu hari setelah Idul Fitri, Herman melarikan anaknya ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Soreang. Tapi, RSD Soreang mengaku tidak memiliki peralatan memadai.

Reza dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Dari hasil rontgen, diketahui tulang pangkal lengan kiri Reza terpisah. Urat di tangan kirinya pun diketahui terjepit tulang. Selain itu, Reza juga mengalami cedera di bagian dalam kepala.

Reza lalu dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sebelum dipindahkan ke ruang ICU RSHS. Selama sepekan hingga Kamis (2/11). ''Tapi, karena tidak sembuh juga, saya memaksa membawa Reza ke Cianjur, ke tukang urut tulang,'' ujar Herman.

Kondisi Reza mulai membaik. Tapi, itu tidak lama. beberapa hari kemudian, kondisi Reza kembali parah. Saat teman-teman Reza menengok ke rumah, Herman baru mengetahui bahwa penyebab sakitnya Reza adalah adegan SmackDown yang dipraktikkan Restu, Iyo, dan Ii.

Menurut Herman, ketiga anak itu sudah mengakuinya. Pada hari itu juga, Rabu (15/11), Herman langsung melaporkan ketiga anak itu ke polisi. Tapi, dia tak bisa terlalu memerhatikan hasil penyelidikan polisi. Pada Kamis (16/11), kondisi Reza bertambah parah. ''Reza meninggal dalam pangkuan saya,'' ujar pria ini dengan berlinang air mata.

Atas kejadian ini, Herman telah meminta kepada Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Agus Yasmin, dan Bupati Bandung, Obar Sobarna, untuk menyurati Lativi, yang menayangkan tayangan SmackDown ini.

Dia mengaku enggan jika harus menuntut Lativi. Pasalnya, kalaupun gugatannya dimenangkan pengadilan, dia hanya memperoleh ganti rugi. ''Sedangkan yang saya khawatirkan, jangan sampai anak-anak yang lain mengalami nasib serupa seperti Reza,'' kata dia.

Trauma tak hanya dialami Herman. Para pengajar di SD Cincin I langsung melarang siswa didiknya untuk menirukan adegan-adegan SmackDown. ''Seruan itu kami sampaikan setiap pagi di setiap kelas,'' kata Kepala Sekolah Cincin I, Nendi Rohendi.

Untuk menghapus gambaran mengenai SmackDown, pihak sekolah juga merazia pedagang yang kerap menjual gambar-gambar yang ada sangkut pautnya dengan acara itu.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bandung, Denni Rukada, mengatakan, program acara SmackDown tidak layak ditayangkan lagi. Selain Reza, masih banyak anak-anak di Kabupaten Bandung yang menjadi korban. ''Hampir setiap dua hari sekali, tukang urut yang ahli membetulkan tulang, selalu mendapat pasien anak-anak. Mereka juga menjadi korban karena bermain SmackDown,'' ujar dia.

Selain menuntut tayangan SmackDown itu dihentikan, Denni juga meminta petugas kepolisian untuk menyita seluruh VCD ataupun DVD, serta CD playstation SmackDown.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Dadang Rahmat Hidayat, mengaku sudah memberikan surat teguran keras kepada Lativi. ''Kami akan berusaha lebih intensif lagi supaya tayangan ini dihentikan,'' ujar dia.

Menurut dia, secara substansi acara ini memperlihatkan tayangan yang sadis. Sedangkan secara isi, tayangan yang penuh dengan muatan entertainment ini ditayangkan pada pukul 21.00 WIB. Harusnya, kata dia, acara yang hanya layak ditonton orang dewasa, ditayangkan lebih malam lagi.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Sinansari ecip, mengaku sudah mendengar perihal peristiwa menyedihkan itu. Untuk itulah, kata dia, KPI akan memanggil pihak Lativi pekan depan.

Merujuk pada Undang-Undang Penyiaran, Ecip menyatakan, tayangan SmackDown sebenarnya sudah melanggar pasal 36 tentang penayangan kekerasan di layar televisi. ''Dalam tayangan tersebut terlihat darah, aksi menendang, hingga menghantam lawan dengan kursi. Menurut saya semua itu sudah tergolong pada penayangan kekerasan secara terbuka di TV,'' paparnya.

Manajer Humas Lativi, Raldy Doy, belum mendengar rencana pemanggilan KPI. Namun, ia mengaku sudah mendengar kabar tewasnya bocah di Bandung yang diduga tewas terkait dengan tayangan SmackDown itu. Menurut dia, Lativi pun berencana mengecek kebenaran kabar tersebut. ''Kita akan melakukan investigasi bersama juga.''

Sementara itu berdasarkan keterangan tertulis melalui surat elektronik yang dikirimkan Raldy kepada Republika, tayangan SmackDown merupakan murni program hiburan. Selanjutnya lagi, layaknya film atau telenovela, SmackDown ini dilakukan sesuai skrip. Semua omongan dan gerakan, kata dia juga, berdasarkan skrip yang mesti dihafal. ''Sedangkan gerakan-gerakan 'kasar' yang diperlihatkan dilaksanakan terlebih dahulu oleh para profesional yang sudah berlatih lama.''

Kemudian juga, Raldy mengatakan, sebagai tindakan preventif agar adegan di SmackDown tidak diikuti maka host selalu menyampaikan agar jangan menirukan semua adegan di rumah. ''Begitu juga kami menampilkan running text serta logo 'Bimbingan Orang tua (BO)' agar orang tua selalu mendampingi anak-anaknya saat menonton tayangan ini,'' ujarnya.

Kajian 27 November 2006

Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kelaliman. QS Thaahaa 111.

Friday, November 24, 2006

Inovasi Tanpa Henti

Green and light blue ..


Memang hebat Google ini. Tidak pernah berhenti dan sibuk menjelajah ke daerah-daerah yang tidak terpikirkan oleh orang. Lincah, inovatif, fleksibel, dan selalu bergerak ... Coba bandingkan dengan perusahaan tempat anda bekerja. Apakah lambat, banyak birokrasi dan peraturan, dan sulit beradaptasi? :)

Google Earth in 4D
Sumber: Slashdot.org

Google skipped right past the third dimension and landed directly in the fourth (time) by offering historical maps on Google Earth. Now you can travel back in time — for example, I am looking at the globe of 1790. Don't expect detailed high resolution photography from days gone by, but it's still interesting to see old maps overlaid on the satellite imagery of today.

Berita selengkapnya ...

Kajian 24 November 2006

Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu". QS Thaahaa 98

Thursday, November 23, 2006

Kejarlah Daku Kau Kukejar!

Spars against blue night sky

Kejarlah Daku Kau Kukejar!
Arvan Pradiansyah - Republika

Pasti Anda semua cukup familiar dengan kalimat di atas. Benar, ini plesetan judul sebuah film tahun 1980-an yang dibintangi oleh Lydia Kandou dan Deddy Mizwar. Versi sinetronnya pun kini dapat kita saksikan tiap minggu di TV. Tapi, kenapa tiba-tiba saya menyebut judul ini? Anda pasti dapat menduganya. Ini berkaitan dengan target-target yang akan kita kejar pada 2003.

Saya ingin berbagi pengalaman mengenai target. Jujur saja, kadang-kadang saya mencapai target, kadang-kadang juga tidak. Ketika tak mencapai target, saya sungguh menyesal. Tetapi, bahkan ketika mencapai target, saya juga menyesal. Kenapa? Karena, saya merasa hal tersebut telah saya bayar dengan harga yang sangat mahal.

Di kantor upaya pencapaian target sering membuat saya kehilangan waktu untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan para kolega. Banyak pula terjadi konflik antarindividu maupun antartim semata-mata karena mengejar target. Di beberapa organisasi -- termasuk organisasi politik -- saling sikut, saling jegal dan saling menjatuhkan juga dilakukan untuk mengejar ''setoran.'' Buntut dari semua ini adalah perasaan sakit hati, dendam, dan permusuhan yang tak hilang dalam waktu singkat.

Di rumah target-target ini sering membuat kita menomorduakan hubungan yang akrab dengan anggota keluarga. Kita kehilangan saat-saat berharga dengan pasangan dan anak-anak. Saya sangat menyesal karena tak sempat menikmati saat-saat yang indah ketika Alisa, anak pertama saya, belajar berjalan. Saya juga tak ingat kapan persisnya ia mulai berbicara. Kesempatan itu telah hilang dan takkan pernah kembali. Saya terlalu sibuk dan sering hanya sempat mencium kening kedua anak saya saat mereka telah tertidur lelap.

Padahal kalau dipikir-pikir, apa sih yang kita cari dalam hidup ini? Targetkah atau kebahagiaan itu sendiri? Untuk menjawabnya, saya ingin mengajak Anda merenungkan saat-saat Anda berbaring di tempat tidur menunggu maut menjemput. Akankah Anda mengatakan, ''Alangkah bahagianya kalau saya dapat meluangkan waktu lebih banyak di kantor?'' ataukah ''Alangkah bahagianya kalau saya dapat meluangkan waktu lebih banyak lagi dengan keluarga dan orang-orang yang saya cintai?'' Coba renungkan hal ini secara mendalam!

Ada sebuah cerita menarik mengenai seorang eksekutif yang tengah berlibur di sebuah desa. Suatu siang ia berjumpa dengan seorang nelayan yang sedang asyik bermain dengan kedua anaknya. Eksekutif ini bertanya kenapa sang nelayan tak bekerja lebih keras, padahal hidupnya masih kekurangan. ''Katakan, apa yang dapat saya lakukan!'' ujar nelayan.

''Belilah kapal yang lebih besar!'' kata sang eksekutif. ''Dengan demikian Anda dapat menangkap ikan lebih banyak.'' Nelayan kembali bertanya, ''Dengan ikan yang lebih banyak, apa yang dapat saya lakukan?''

''Juallah ke kota, Anda akan mendapat uang banyak,'' lanjut sang eksekutif. ''Dengan uang itu Anda dapat membangun rumah yang bagus dan menyekolahkan anak-anak sehingga menjadi orang yang pintar. Nah, dengan semua yang kau miliki itu kau akan sangat berbahagia.''

Mendengar hal itu sang nelayan tertawa terbahak-bahak, ''Kalau kebahagiaan yang saya cari, buat apa repot-repot. Sekarangpun saya sudah sangat bahagia!''

Jadi, mumpung masih awal tahun, pikirkanlah benar-benar. Apa yang sebenarnya Anda kejar, target-target Andakah, atau kebahagiaan itu sendiri? Inilah ironisnya manusia modern. Kita menciptakan target kita sendiri, yang kadang-kadang sengaja dibuat lebih tinggi dari kemampuan kita. Kemudian target itulah yang sepanjang tahun mengejar-ngejar kita, membuat kita makan tak enak dan tidur tak nyenyak. Target inilah yang selalu kita bawa kemanapun kita pergi.

Target telah menggantikan hidup itu sendiri. Perilaku manusia modern ternyata tak jauh berbeda dengan manusia zaman dahulu yang menciptakan berhala-berhala mereka sendiri, kemudian repot-repot menyembahnya. Target-target ini telah menjadi ''tuhannya'' manusia modern!

Karena itu, bagi Anda yang telah menyusun target tahun ini, ada beberapa hal yang ingin saya sarankan. Pertama, Anda boleh saja ''memiliki target,'' tetapi jangan sampai Anda ''dimiliki target.'' Coba renungkan perbedaan yang sangat dalam antara dua kata ini.

Kedua, Anda perlu menyadari bahwa tercapai atau tidaknya target berada di luar kontrol Anda. Karena itu, memikirkan target hanya akan melemahkan Anda sendiri, membuat Anda makin stres, dan tak berdaya. Yang dapat dikontrol semata-mata adalah usaha Anda. Analoginya, Anda tak dapat mengontrol jam berapa Anda sampai di kantor. Yang dapat Anda kontrol adalah jam berapa Anda berangkat dari rumah.

Tujuan kita hidup adalah mencari kebahagiaan. Tapi banyak orang yang mengatakan begini, ''Saya baru bahagia kalau berhasil mencapai target.'' Ucapan ini hanyalah untuk menghibur diri. Anda takkan pernah bahagia karena begitu target tahun ini tercapai, target tahun depan sudah siap mengejar Anda, bahkan dalam jumlah yang jauh lebih besar. Kalau saja target tersebut bisa berbicara, inilah yang akan ia katakan kepada Anda ''Kejarlah Daku, Kau Kukejar!''

Kajian 23 November 2006

Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. QS Thaahaa 82.

Wednesday, November 22, 2006

Maurice Sendak


Gambar dari Wikipedia


Maaf sempat menghilang beberapa saat ... belum lagi PR dari Ad@m yang belum sempat dikerjain ... :)

Maurice Sendak

Saatnya review buku. Kali ini sih nggak terlalu serius ... :) Beberapa waktu yang lalu saya dapat pinjaman dari salah seorang teman sebuah buku. Buku cerita anak-anak, pengarangnya bernama Maurice Sendak. Banyak gambar dan sedikit teks. Buat anak-anak yang baru senang baca kali ya ... Yang menarik ialah judulnya "Where the Wild Things are" dengan gambar sampul beberapa raksasa yang aneh, seram tapi tidak seram dan sebaliknya, lengkap dengan gambar pohon-pohon yang seperti karikatur tapi tidak juga, mirip-mirip lukisan surealisme ... :)

Terus terang jadi penasaran. So, di rumah saya pun baca-baca sambil menikmati gambar-gambarnya. Gaya berceritanya mengalir seperti puisi. Cuma gambar-gambarnya memang aneh. Monster berkepala burung, kerbau, singa dengan kaki manusia, burung, singa. Pohon-pohon yang pendek tapi besar. Para monster yang bergelantungan di pohon.

Ceritanya sederhana. Seorang anak kecil yang karena asyik bermain akhirnya dihukum orang tuanya, masuk kamar dan tidak dapat makan. Ia pun berkhayal menyeberang lautan dan sampai di pulau yang dipenuhi oleh para monster itu. Dengan sedikit pertempuran, diapun jadi raja dan memerintah para monster itu, persis seperti orang tuanya memerintah dirinya.

Cuma yang lucu, pada saat memerintah, ia lapar. Ia pun lalu meninggalkan pulau itu untuk pulang. Untuk makan. Dan tiba-tiba dia sudah berada di kamarnya lagi, dan makanan sudah terhampar di kamarnya ... :)

Cerita sederhana, penuh imajinasi. Gambar yang aneh (absurb?) tapi sekaligus penuh imajinasi juga ... terus jadi ingat Far East Gallery ... :)

Cari ah di Amazon untuk jadi koleksi ... :)

Kajian 22 November 2006

Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. QS Thaahaa 81.

Friday, November 17, 2006

Etika

Crossing the river


Etika
Dari milist diposting ach supaya ngak lupa :)
Dikutip dari blog CUPI ... bagus sekali ... supaya diri selalu ingat ...

Etika menurut Islam sering diungkapkan dengan istilah “husnul khulq” atau akhlaq mulia. Rasulullah s.a.w menegaskan bahwa ”Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan predikat seorang yang banyak puasa dan banyak sholat, dengan menjaga akhlaq yang mulia”.

1. Kritis dan teliti.
Suatu hari Rasullah berkata kepada Asyaj Abdul Qais: ”Sesungguhnya ada dua perkara di dalam dirimu yang disukai Allah, yaitu kritis dan ketelitian” (h.r. Muslim).

2. Lembut dan pemaaf.
Rasulullah bersabda: ”Barangsiapa meninggalkan sikap lembut, maka ia telah meninggalkan kebaikan semuanya”. (h.r. Muslim).

3. Jujur
Hadist: ”sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, kebaikan mengantarkan kepada sorga, dan seorang akan berbuat jujur sehingga ia dijuluki orang jujur”. (h.r. Bukhari Muslim).

4. Sabar
Hadist: ”Sabar itu cahaya”. (h.r. Muslim).
“Barangsiapa bersabar maka Allah akan bersabar untuknya, tidak ada pemberian Allah yang lebih kepada hambaNya kecuali kesabaran” (h.r.Bukhari Muslim).

5. Tawadlu’ (rendah hati)
Hadits: ”Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar aku bertawadlu’, sehingga tidak ada orang merasa sombong dan lebih tinggi dari lainnya dan tidak ada orang menghianati lainnya” (h.r. Muslim).
“Tidak ada orang yang bertawadlu kepada Allah, kecuali Allah akan mengangkatnya” (h.r. Muslim).

6. Amanah (jujur)
Hadits: ”Tanda-tanda orang munafik ada tiga, ketika bicara bohong, ketika janji mengingkari dan ketika dipercayai mengkhianati”. (h.r. Bukhari Muslim).

7. Malu.
Hadist: ”Rasa malu itu selalu mendatangkan kebaikan” (h.r. Bukhari Muslim).
“Malu itu bagian dari iman” (h.r. Bukhari Muslim).

8. Perkataan yang manis dan muka yang ramah
”Kalimat yang baik merupakan sedekah” (h.r. Bukhari Muslim).

9. Bakti kepada orang tua
Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rasulullah s.a.w.: ” Apa perbuatan yang paling disukai Allah?
Jawab Rasulullah: ”Sholat di waktunya”,
Ibnu Mas’ud: ”Lalu apa?”
Jawab Rasulullah:”Berbuat baik kepada kedua orang tua” (h.r. Bukhari Muslim).

10. Silaturrahmi
“Barangsiapa ingin diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia bersilaturrahmi”. (h.r. Bukhari).

Kajian 17 November 2006

Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia).QS Thaahaa 75.

Thursday, November 16, 2006

Tidak ada Jalan yang Rata untuk Sukses

Learning


Tidak ada Jalan yang Rata untuk Sukses
Andrie Wongso - pembelajar.com

Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang terkenal.

Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.

Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung".

Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan pemuda.

"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?"

"Kalau saya memilih sebelah kiri?"

"Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.

"Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?"

Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"

"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?"

"Sebelah kanan banyak semak berduri." Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek.

Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung."

Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?”

Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.

Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!!

Tidak ada jalan yang rata untuk sukses!

Sama seperti analogi proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! tidak ada jalan pintas! Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental kita lemah, takut tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.

Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan.

Salam sukses luar biasa!

Kajian 16 November 2006

Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. QS Thaahaa 43-44.

Wednesday, November 15, 2006

Warna-warni

Fotografer di perkemahan Bambu Apus


Saatnya melongok dunia musik ... :) Kemarin seusai lebaran saya sempat mampir ke toko CD. Seperti biasa agak-agak kalap kalau masuk toko CD hehehe ... alhamdulillah ketemu juga CD Lee Sheng Jie aka Sam Lee The Songs About You ... ada yang mau pinjam? :)

Selain Sam Lee, saya beli beberapa CD penyanyi lama seperti Olivia Newton John dan Lionel Richie. Ide awalnya sih sebagai pelengkap koleksi CD di rumah. Hanya saja ketika mendengarkan mereka berdua saya sempat kaget juga. Ada suara-suara yang selama ini rupanya luput dari telinga saya ... maklum jadul dengerin mereka kalau nggak lewat radio ya paling banter kaset ... :)

Gambar dari Wikipedia

Suara Richie adalah suara penyanyi matang. Ada warna-warni yang muncul, apalagi di lagu-lagu seperti Truly atau Easy. Kedua lagu ini menurut saya relatif mudah dinyanyikan oleh penyanyi manapun. Tapi untuk menghasilkan sesuatu yang lain, ntar dulu ... nah pak Richie menyanyikannya dengan nikmat. Saya nggak tahu persis, entah permainan bibir, tenggorokan, pernafasan paru-paru maupun perut atau apa yang meski not-nya cuma satu, tapi bisa memunculkan berbagai 'warna' ...

Sementara waktu dengerin desahan Olivia Newton John saya langsung teringat lagunya Melissa Manchester, Looking Through the Eyes of Love ... tahu lagu ini? :)

Gambar dari Wikipedia

Yang lucu waktu saya pasang lagu 'The Grease' dari Olivia Newton John di kantor, ada orang bule yang sampai bingung dan berhenti di depan kantor saya.
"Lagu apa sih?", tanyanya (bahasa Londo tentunya)
Saya nyengir, "Ingat Saturday Night Fever?" tanya saya.
Dia bingung sebentar, terus tersenyum, 'Aaah ... ini John Travolta dan kawan-kawan ya?"
Saya mengangguk sambil terus tersenyum.
Dia mangguk-mangguk, tersenyum, dan berkomentar lagi sambil pergi, "Oh .. jaman waktu kamu belum lahir ... "

:-P

Kajian 15 November 2006

Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). QS Thaahaa 2-3.

Tuesday, November 14, 2006

John Battelle Talks With Google's Eric Schmidt

Street lights Pier 39


Diskusi yang sangat menarik. Mungkin saya tidak mampu menjelaskan revolusi internet ini dengan cukup baik di sini dan sini. Diskusi di bawah rasa-rasanya cukup menjelaskan. Seperti kata Eric, it's about future, people, about sharing, and chaos ... :)

John Battelle Talks With Google's Eric Schmidt

On Tuesday evening at the Web 2.0 Summit in San Francisco, John Battelle, Federated Media Publishing had a conversation with Eric Schmidt, CEO, Google. Keeping with the theme of the conference, "Disruption and Opportunity," we heard a little about how Google disrupted the search engine industry, the advertising industry, and what its plans are with offering competitive software to Microsoft's Office.

Here's a little of what Battelle and Schmidt discussed:

John: Why'd you buy YouTube?
Eric: We liked them.

John: Wasn't Google video doing well.
Eric: It was doing very well. Their business was growing even faster. This year video became important.

John: YouTube is the core. You say you're keeping it a separate company.
Eric: At Google it's hard to say what we're doing next year. They are focused on community and social networking. There are viral components. It's an important and new paradigm. A very large sum of money set aside to buy peace with media companies. We've visited with as many of the media companies as we can because we have to respect copyright. To get the correctly licensed content in all the right places. YouTube had been on this path. We had been on this path. Together we can move more quickly. None of the media companies have the rights management or the monetization. As part of our strategy with link and text ads, we have a part of the secret. When we did the MySpace deal, we had some ideas about how to monetize.

John: Google's unfair advantage. You can price a deal btter than anyone else. You know how to monetize that better than anyone else.
Eric: You're saying our advertising product is better. We built a very good targeting engine a lot of our business success comes from that.

John: A lot of companies become standard from having good product. People start trying to compete. Do you worry about that?
Eric: We run our company around the users. We respect rights of end users and don't do anything that's against their interest. We don't look at the applications as an office replacement we look at it as managing parts of your life. The focus we have is not the focus they have. It's for sharing.

John: It's not for enterprising?
Eric: The benefit is that it's free. It makes sense that mobile phones should be free. It should be easy to monetize.

John: About sales; I asked if you were a media company. You said no a technology company driven by media company revenue.
Eric: Now we're still a tech driven company by lots of media rev.

John: Sales driven companies that have been successful often become a little slow.
Eric: We'll work harder.

John: Powerful sales organizations. At the end of the day who wins an engineer or a sales guy?
Eric: Engineer. All of the interesting stuff has come out of that 10 percent. We encourage engineers to spend time.

John: Do you worry about going in so many directions at once.
Eric: It may appear like chaos, but it's driven, The sales question is to work with partners to make money together. To extend our model. Extend our reach. Partnership message is important to transoformation of the company.

Kajian 14 November 2006

Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepadaNya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? QS Maryam 65.

Sunday, November 12, 2006

Belajar

Watch


Beberapa waktu yang lalu saya kumpul-kumpul dengan teman-teman lama. Ngobrol ngalur-ngidul, ternyata hampir semuanya sedang ambil kuliah lagi. Serem alias minder juga dengarnya hehehe ... Dulu memang sempat berpikir untuk belajar lagi. Cuma kalau sambil kerja rasanya kok bakal pegel linu hehehe ...

Namun di sisi lain terus belajar dari hidup ini rasanya menarik juga (btw, ini salah satu manfaat blog ini, tempat untuk menuangkan hasil 'belajar' maupun pemikiran-pemikiran yang muncul). Itulah mungkin kenapa di tempat bekerja rasanya saya selalu mencari tantangan baru. Belajar yang baru. Hal yang sama yang bersama-sama dengan teman kerja kita terapkan. Selalu cari tantangan baru, belajar hal yang baru.

Hanya kadang memang saya terduduk di depan blog dengan satu pertanyaan, nulis apa ya? Kalau ini terjadi, terus terang ini menimbulkan kecemasan ... artinya belakangan ini saya tidak dapat tantangan dan pelajaran baru ... :)

Ada satu konsekuensi dari belajar dari hidup. Rasanya jadinya tidak terstruktur. Kalau mau terstruktur ya mau nggak mau harus sekolah lagi. Cuma kadang mikir, hidup ini juga tidak terstruktur. Begitu pula Tuhan tidak pernah menceritakan rencanaNya pada diri kita.
Lagi pula saya sedang senang-senangnya 'memindahkan' sebagian manajemen hidup dan kerja dari perencanaan yang matang dan terstruktur ke suasana yang kacau namun inovatif dan kreatif ... :) Ngeles nih ye ... :-P

Namun mau tak mau memang harus ada program yang jelas. Juga materi bacaan yang harus rutin dilalap ...

Bagaimana dengan anda? :)

Kajian 13 November 2006

Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. QS Maryam 44.

Friday, November 10, 2006

To My Brother

Patung lagi


To My Brother

Pahit terasa
Senyum malam itu
Sepahit teh tawar
Yang menemani dinner kita ...

Why ... Why?
Don't you like us?
Why are you leaving
Hate us, you must be

Kenangan perlahan muncul
You said, money can buy happiness
And we laughed till last ...
Still remember that?

Tawa menjadi tanya
Riuh berganti senyap
Kegelapan tiba-tiba menyelimuti
Wajah-wajah yang tak percaya

But, seperti katamu
That's life
It is the time to go for another ship
and another journey

But let me ask you one thing
before you go
just one
a simple one

Please remember our brotherhood
Please remember our laughs
And our journey,
when we ship together
hand in hand, face the hardest storm

Semoga sukses ya bro
You are still our family
And always be
our family

Kajian 10 November 2006

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya, "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak dapat mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?" QS Maryam 42.

Thursday, November 09, 2006

Take the Hit: The Breakfast of Champions and Great Leaders

Peace!


Take the Hit: The Breakfast of Champions and Great Leaders
Mark Goulston - fastcompany.com

When champions and great leaders hit a wall and reach inside they come up with "heart." When occasional winners and "not-so-great" leaders reach inside they come up empty.

Stress is good for you. When you're under it, you're still able to hold onto your goals and drive toward them.It strengthens you, helps you focus, tests your mettle, and shows the world and more importantly you what you're made of.

If stress increases to the point of overwhelming you and overloading your ability to cope effectively, it crosses over into distress. At that point, you let go of your goals and instead focus on finding relief. If you don't find that relief, you run the risk of stress inducing disappointment, which spirals into devastation and frustration. Then you're left with retaliatory anger, and/or fear that will turn into panic.

This is when you will engage in self-defeating and often compulsive -- as opposed to thoughtful and disciplined -- behavior to avert sliding into feeling badly, or even awful. Compulsive behaviors -- such as excessive eating, drinking, spending, or gambling -- all have the ability to deflect you from distress. But they cost you, derailing you from your goals, and offering your competition the opportunity to pass you by.

Everybody has a threshold where stress crosses over into distress. The higher that threshold, the greater amount of pressure you can handle effectively and the better a leader you will be.

There is a term for this capacity. It is one of the clumsiest, but most descriptive terms in psychology. It is called "object constancy." It is the ability to maintain an internal emotional and outward real connection -- in relationships (with your co-workers, friends, or loved ones), to goals (your commitment to them), and to hope (your ability to look forward to the future) -- after you have been frustrated, disappointed or frightened. It is the ability to keep disappointment at disappointment without it turning into discouragement, frustration at frustration without it becoming anger, and fear at fear without it escalating to panic.

Learning to feel and stay connected under stress is a matter of maturity and an ability that fewer people seem to achieve. The more mature you are, the greater your object constancy and ability to remain centered and steadfast through tumult and turmoil; the more immature you are, the lesser your object constancy. In neuroanatomical terms it is the ability to stay in your pre-frontal (human) cortex (check out this wonderful article, "The Neuroscience of Leadership," for a feast on this topic) without sliding into your animal brain and acting by reflex.

This is why children will say, "I hate you," to a friend or parent after they have been disappointed or sometimes merely told, "No." It is also why immature wives and husbands will immediately go to, "Let's get a divorce" or girlfriends and boyfriends will say, "Let's just break up," when many of them are disappointed or told, "No." It is why ineffective leaders jump too quickly from one initiative to another or alternatively stay too long when they should cut their losses.

Staying centered and keeping your cool is something that you learn "on the job." The only way to learn it is to "take the hit" and when you do, bear down and resist allowing disappointment to slide into discouragement, frustration into anger, or fear into panic.

It is also a characteristic that is passed along from mentor to mentee, with the mentee frequently honoring his teacher by "paying it forward." Keith Ferrazzi, one of my fellow Fast Company contributors (on Networking) and author of the best selling, Never EatAlone, has a wonderful way of using this relationship to galvanize managers who want to become leaders.

Ferrazzi believes that you rarely succeed in life alone. There is usually someone there who helped you achieve your greatest accomplishments. He suggests you make a list of the attributes these contributors to your success possessed. You'll probably include such traits as: caring, forthright, honest, and holding themselves and others to high expectations. They probably also possessed a good deal of object constancy.

Now think of your subordinates and the people who look to you as a leader and ask yourself what adjectives they would select to describe you. If they select less inspiring, empowering and emboldening terms, do a "gap analysis" on yourself compared with those people who helped you accomplish what you did, and commit yourself to narrowing the gap.

Being able to "take the hit" not only separates great from not so great leaders; it is what separates champions from occasional winners in the world of sports. Occasional winners have talent and if it holds out, they might occasionally win a tournament. If however they run into a bad stretch, their talent is not sufficient to prevent the wheels from coming off. In other words, they can't take the hit.

Every PGA and LPGA golfer suffers from this, except Tiger Woods and Annika Sorenstam. Tiger and Annika are not just winners -- they are champions. When they run into some bad holes, they reach inside themselves and instead of coming up empty, as occasional winners do, they discover they have something known as "heart." This causes them to pause, refocus, become determined and then execute. Pressure and adversity cause them to play a different and better game.

Wayne Gretzky was once asked what it was like to be in the seventh game of the Stanley Cup, in overtime with thirty seconds left, and realizing that the puck was going to be passed to him. He flashed that great smile of his and replied: "That's what I live the whole season for."

Kajian 9 November 2006

Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. QS Maryam 36.

Tuesday, November 07, 2006

Wikipedia and the End of Archeology

Sky, building, people, street light, and a bird


Wikipedia and the End of Archeology
dikutip dari Slashdot.org

Andy Updegrove writes "Far too much attention has been paid to whether or not the Wikipedia is accurate enough. The greater significance of the Wikipedia today, and even more for those in the future, is its reality as the most detailed, comprehensive, concise, culturally-sensitive record of how humanity understands itself at any precise moment in time. Moreover, with its multiple language versions, it also demonstrates how different cultures understand the same facts, historical events and trends at the same time. Today, archaeologists are doing digs to understand how people lived only 150 years ago, making guesses based on the random bits and pieces of peoples' lives that they find In the future, that won't be necessary, as archaeologists are replaced by anthropologists that mine this treasure trove for data."

===
Artikel menarik dari Slashdot. Memang kalau membaca Wikipedia itu rasa-rasanya seperti membaca sumber-sumber Open Source di internet. Banyak sekali, dari berbagai orang, dan setiap orang punya cerita sendiri. Tinggal kita yang kelimpungan.

Seperti mencoba memperbaiki sistem/aplikasi OpenSource yang mogok/problem. Kalau baca-baca referensi di internet, si Aa menganjurkan langkah A-B-C untuk memperbaikinya, si Bb B-C-D, si Cc malah D-C-B dan langkah A malah nggak boleh dilakukan! :)

Tapi saya setuju banget dengan tulisan di atas. Wikipedia adalah harta yang tak ternilai. Sama seperti cerita di atas, terpulang pada kita masing-masing untuk mencari sumber referensi lain untuk mengecek akurasi informasi di Wikipedia, jika mau. Tokh kebenaran itu menjadi relatif jika manusia sudah mulai ikut campur ... :)

Dipikir-pikir lucu juga orang-orang yang mengkritik Wikipedia soal keakuratannya. Mereka mungkin punya kebenaran yang sebenarnya. Tapi itu kan versi mereka? :)

Mungkin yang jadi pertanyaan buat kita adalah,
Pertama, apa yang bisa kita manfaatkan dari adanya Wikipedia?
Kedua, apakah kita berminat berkontribusi pada Wikipedia atau pada model-model lain yang bersumber pada kekuatan bersama, dengan dasar kebebasan dan penghormatan pada sesama?
Ketiga, yang mungkin paling mendasar, apakah model Wikipedia ini dapat menjadi bagian dari filosofi dan nilai-nilai kehidupan kita?

Kajian 8 November 2006

Katakanlah, "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". QS Al Kahfi 109.

Monday, November 06, 2006

Babak Baru Blog ini (3Bi ... hehehe)

Potrait of Life: Dillegence


Kelihatannya memang sudah saatnya saya 'memperluas' wawasan kembali. Moving to the next step .... Selalu dalam perjalanan, tapi kalau itu-itu aja kan bosan ... :)

Dibilang memperluas mungkin kurang tepat, karena saya mau 'menimba' ilmu kembali dari perkembangan internet yang saya tulis di sini dan sini. Tapi dibilang menelusuri kembali jalan yang lama juga kurang tepat, karena perubahan internet ini benar-benar membuka wawasan dan pencerahan baru. Bukan cuma dari segi teknologi, tapi juga juga dari segi cara kita hidup, berinteraksi, hingga pada inovasi dan peluang yang muncul.

So, mudah-mudahan tetap bisa nulis. Selain topik mengenai Tuhan YME, manusia, kepemimpinan, musik, dan diri sendiri tentunya, saya akan coba mulai membaca (lagi) dan menulis seputar krisis identitas yang kita alami akibat dampak internet ... :) Cukup nggak ya waktunya buat ini semua? :-P

BTW, ada yang bisa kasih rekomendasi bagusnya baca-baca ke situs mana saja? Dulu yang rajin saya 'kunjungi' slashdot.org, freshmeat.net, dan LinuxToday. Pernah coba rutin baca artikel di ZDNet dan ComputerWeek, cuma lama-lama nggak tahan. Terlalu banyak grafik, animasi dan sebagainya. Sekarang lagi mau coba ke fastcompany.com. Ada rekomendasi lain?

Kajian 7 November 2006

Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. QS Al Kahfi 108.

Sunday, November 05, 2006

Silaturahmi alias kenalan baru ...

Potrait of Life: Herb consultant


Tanpa saya sangka, pak Paulus Bambang, penulis artikel Antara Kopi dan Cangkir menyapa saya via email, tidak lama seusai saya muat artikel beliau. Rada kaget juga, karena pemuatan artikel tanpa seijin beliau (meski tetap saya muat sumbernya, hehehe kebiasaan dunia open-source) ... alhamdulillah beliau senang-senang saja, malah saya dapat kiriman artikel satu lagi nih ...
Btw artikel ini mengingatkan akan tulisan lama Tie A Yellow Ribbon Round The Old Oak Tree. Kira-kira setahun yang lalu lebih sedikit ...

So, salam kenal pak Bambang dari 'komunitas lamunan-sejenak'. Hebat bener, siapa aja di komunitas ini? Ya minimal ada saya sendiri .... :)

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427H dan Mohon Maaf Lahir Batin bagi SEMUA
Paulus Bambang

"Mohon maaf lahir dan batin", sebuah kalimat yang sangat indah diucapkan pada hari raya Idul Fitri setiap tahun. Apalagi jawaban yang biasa diberikan adalah : "Sama sama, mohon maaf lahir batin juga yah". Mulai dari nol. Zero based starts. A new Chapter. A New Beginning.

Yang lama sudah berlalu, yang baru akan dimulai dengan hati yang bersih karena sudah memaafkan bukan hanya lahir namun mencakup aspek yang lebih mendalam yakni batin. Andaikan, semua kita memahami dan mengamalkan arti salam ini, dunia akan menjadi semakin indah. Memaafkan kesalahan, kekhilafan dan pelanggaran secara lahir dan batin artinya melupakan semua dan tidak ada bekas yang menempel yang bisa diungkap kembali.

Karena melupakan berati membuang jauh dan bukan menyimpan dalam lemari arsip di hati kita. Kalau ada di arsip, bagaikan buku di perpustakaan hati kita, suatu saat bila kesalahan terulang maka akan muncul luka lama diungkapkan kembali.

Kenapa ? Karena tidak dibuang, hanya disimpan walau dengan amat sangat rapi. Tidak heran ada ungkapan : "to forgive is to forget. Buang jauh sejauh barat dari timur. Cuci bersih dari warna merah kirmizi menjadi putih seperti salju’. Hasilnya tidak ada arsip kotor di hati yang bersih.

Pertanyaan kontemplatifnya adalah : "Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Aku kan hanya seorang manusia dengan daging dan darah yang sering menuding dan penuh amarah?". Secara bersama banyak orang akan berkata "Amin", sulit dan suatu yang mustahil kita bisa memaafkan lahir dan batin.

Namun ada banyak orang pula yang dapat mengatakan: Sulit memang namun bukan berarti tidak mungkin. Ada harga yang harus dibayar. Dan harganya adalah pada diri kita sendiri bukan pada orang yang menyakiti kita.

Apakah kita mau tersiksa karena tidak memaafkan yang artinya menyimpan virus kotor dalam hati kita? Tidak memaafkan orang akan memperburuk hubungan kita dengan orang tersebut dan hubungan kita dengan Tuhan Sang Pencipta batin.

Karena virus kotor di batin akan mengganggu hubungan kita dengan Tuhan tatkala kita berdoa. Apalagi kalau kita mau minta ampun pada Ilahi, Dia akan tersenyum dan berkata ; "Jika engkau tidak mau mengampuni orang lain, kamupun tidak akan diampuni".

Artinya walaupun sulit, pengampunan sebagai bentuk maaf lahir dan batin diwajibkan hukumnya oleh Tuhan. Itu harus dan wajib dilakukan.

Setidaknya ada tiga perubahan yang dialami bila seorang sedang berproses diri masuk pada kesungguhan hati mau memaafkan secara lahir dan batin.

Pertama, change of action – perubahan dari segi lahir. Dari mata yang menghina, bibir yg mencibir, kata yang melecehkan, hubungan yang kering menjadi hubungan yang normal. Tidak serta merta menjadi sahabat, tapi menjadi hubungan manusia lain tanpa rasa sinis.

Mulai menegur dan memberikan salam tatkala bertemu di jalan, setidaknya tidak menunjukkan masih ada virus yang menempel di tubuh fisik jasmani kita yg bisa dilihat orang yg kita maafkan. Change of action yang pasif artinya kita tidak memulai lagi gerakan fisik yang berseberangan, sedangkan yang proaktif, justru mencari titik temu agar kita bisa bersama lagi.

Kita yang merasa dibohongi, disakiti dan diperlakukan tidak adil akan lebih mudah memperbaiki hubungan dengan yang merasa bersalah. Kalau kita proaktif, maka cairnya hubungan akan semakin cepat dan yang merasa dimaafkan akan semakin menghargai. Ini maaf dalam arti perubahan lahir yang bisa langsung dilihat, bukan dirasakan dengan hati, oleh orang lain.

Memang sering bisa terjadi sandiwara, kelihatan secara lahir baik, namun didalam masih banyak magma yg siap meletup kapan saja. Tapi secara naluri dan alamiah selalu dimulai dari kemampuan kita mengendalikan lahir kita walaupun secara batin belum dimaafkan. Kemampuan mengendalikan lahir, yang berarti action secara fisik, juga sebuah keberhasilan yang tidak mudah.

Kedua, masuk lebih dalam setelah change of action yakni change of mind, sebuah perubahan dalam pikiran yang meliputi perasaan, jiwa dan paradigma yang mendasari perubahan secara lahir tadi. Salam maaf yang didasari perubahan pikiran ini sudah menuntut operasi luka dalam pikiran.

Merubah tuntas pikiran negatif yang ada tentang si dia. Membuang label negatif, membuang luka batin, membuang sejarah masa lalu yang terbenam masuk dalam pikiran. Dalam artikel saya yang lalu ini membuang barang rongsongan di lemari pikiran kita agar tidak terjadi SPACE JAM.

Tanpa membuang pikiran negatif, pikiran kita tidak bisa diisi dengan pikiran positif tentang si dia tadi. Kalaupun si salah sudah menunjukkan pertobatannya, sulit menerima fakta itu selama bayang-bayang masa lalu masih tertata rapi di pikiran.

Passive change of mind berarti menunggu sampai si salah menunjukkan perubahan yang bisa dirasakan pikiran kita. Proactive change of mind berarti mencari justification dan upaya serius untuk mengerti kondisi si salah.

Merubah paradigma, bahwa si salah bukan bermaksud begitu mungkin hanya sekedar khilaf, bukan kesengajaan. Ini menuntut kemampuan kita berperang dengan our INSIDE. Sebuah peperangan di pikiran yang tidak kasat mata namun terus bergulir.

Kemampuan kita mengalahkan dan membuang pikiran negatif memerlukan sikap moral yang tinggi. No body’s perfect. Everyone can do wrong.

Ketiga, perubahan hati atau yang sering disebut ‘change of heart’. Memaafkan bukan hanya secara lahir dan pikiran namun sudah masuk ke arena batin, sebuah ruang lingkup spiritual.

Change of heart, bukan hanya memaafkan dalam arti merubah perilaku lahir kita menjadi tidak memusuhi, atau membuang pikiran negatif dalam arsip perasaan kita namun justru mempunyai sikap yang ingin membuat hubungan lebih dekat.

Sebuah upaya dari musuh menjadi sahabat. Dari bukan hanya melupakan tapi mengasihi agar dia dapat berbuat lebih baik. Dari yang jauh menjadi dekat. Ini bukan hanya menuntut sikap moral tapi sudah menuntut sikap spiritual yang tinggi.

Bukan hanya memaafkan, tapi mengampuni dan memintakan ampun dari Tuhan yang Maha Esa dengan doa yang tulus : "Tuhan, ampunilah dia karena dia tidak mengerti apa yang telah ia perbuat. Dan buatlah aku mampu mengasihi dia seperti Engkau mengasihi dia. Jadikan aku saluran KasihMu".

Sampai taraf ini kita akan masuk ke area "KAIZEN, to do things EVEN IF". Artinya mengampuni dan tetap mengampuni walaupun dia nanti akan berbuat kesalahan lagi.

Sampai kapan ? Tujuh puluh kali tujuh yang artinya tidak ada batasan selama kita juga masih mau dimaafkan dan diampuni oleh Tuhan Sang Pencipta.

Ketiga hal tersebut memerlukan change management pribadi yang unik. Memerlukan bukan hanya KNOWLEDGE (untuk pengetahuan) tapi juga KNEE (untuk doa). Kalau sudah sampai tahap change of heart, kita akan melihat keindahan dan kejernihan tatkala kita dengan tulus berucap "Maaf lahir dan batin (sambil bergumam dalam hati : Sudah ku maafkan kesalahanmu dalam lahir dan batin saya terlebih dahulu").

Kita sudah memulai sebelum yang lain meminta. Kalau sudah begini, segala bentuk kesombongan, arogansi akan runtuh. Sebuah rekonsiliasi batiniah dan spiritual, membangun manusia seutuhnya akan terwujud.

Selamat Lebaran, Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin

Kajian 6 November 2006

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. QS Al Kahfi 107.

Thursday, November 02, 2006

Lulus, Lolos, atau Lepas?

A Fight


Dari Pojok Mang Usil, Harian Kompas 1 November 2006:

===
Baru sepertiga masa hukuman dijalani, Tommy Soeharto bebas.
Keadilan prosedural lain dengan rasa keadilan komunal!
===

Bagaimana?

Kajian 2 November 2006

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. QS Al Kahfi 103-104.

Wednesday, November 01, 2006

Big Bang Internet (bagian 2 - selesai)

Rombongan polisi bersepeda di bawah Eiffel


Sekarang kamera/video makin murah saja. Orang bisa bikin rekaman dengan video. Mau pakai kamera/video, pakai PDA, pakai handphone. Lalu upload ke internet. Kalau bagus bakal banyak yang nonton. Selanjutnya bisa terkenal, jadi bintang film, atau diminta jadi produser, atau bikin cerita untuk film. Atau untuk iklan ...

Sudah pernah ke YouTube - Broadcast Yourself? Saya juga baru tahu. Di situ orang bisa upload hasil karyanya (video). Ada tag-nya, bisa dapat rating dan seterusnya. Artinya bisa terkenal, bisa dicari di internet, dan seterusnya-seterusnya seperti paragraf pertama di atas.

Pernah dengar film Four Eyed Monsters? Coba deh do-the-google. Ini bermula dari 2 anak muda, Buice dan Crumley, kisah 2 remaja yang mencoba memfilmkan hubungan mereka. Hasil kenalan lewat internet dating service mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka lewat cara yang berbeda, seperti melalui email, video, catatan-catatan. Salah satu cara mereka memperkenalkan hasil karyanya adalah melalui Podcasts - iTunes. Dalam waktu singkat video mereka ini telah didownload lebih dari 65,000 kali! Entah lewat iTunes, YouTube, Google Video, dan seterusnya dan seterusnya. Mereka ditawari oleh produser film jutaan dollar untuk hak film mereka, dan pada saat saya baca, mereka menolaknya.

Kalau kita lihat perkembangan dunia telepon sekarang makin tak 'keruan'. Dari yang lewat kabel sampai lewat udara. Perkembangan ini semakin memperpanjang jangkauan internet. Dimana saja, kapan saja, pakai apa saja (kulkas dengan fasilitas internet?), melihat video, mendengar musik, berhubungan dengan orang, berjualan, membeli, berkenalan, jatuh cinta, putus cinta, mencari pekerjaan, melakukan pekerjaan, membuat laporan .... kalo orang bule bilang you name it ... .

Dulu (dan sekarang) kita masih dengar istilah grid-computing. Di perkantoran ini sudah banyak yang melakukannya. Pernah dengar istilah DDoS? Salah satu cara melakukan Denial of Service Attack terhadap suatu situs ialah dengan memanfaatkan ratusan-ribuan-ratusan ribu komputer yang terhubung dengan internet. Dengan 'menanamkan' agen di komputer-komputer ini, sang penyerang bisa memanfaatkan seluruh kekuatan komputasi yang ada untuk menyerang sasarannya.

Sekarang bagaimana kalau komputer-komputer itu digantikan dengan otak manusia? Teman saya cerita, kalau dia baru menonton video seorang jenius (lupa namanya oi ...) yang berhasil mengembangkan search engine untuk mencari gambar (image). Bagaimana ia melakukannya? Ia merekam bagaimana otak-otak manusia menganalogikan suatu kata atau ungkapan dengan gambar dan sebaliknya. Wah, berapa banyak orang yang harus dia kerahkan untuk mendapatkan data yang mencukupi?

Alih-alih merekrut orang, dia membuat game online. Game yang membuat orang kecanduan. Dari perilaku orang-orang yang bermain di game inilah dia mendapatkan data-data yang dia perlukan. Orang-orang senang, dia dapatkan bahan-bahan yang ia perlukan.

Kata teman saya, sekarang dia menjual hasil pekerjaannya ini ke Google dan berbagai mesin search engine lainnya.

Dari 10 orang, berapa orang yang memakai gmail untuk emailnya? 5? Lebih dari 5? Kalau kita perhatikan sewaktu mendaftar, Google secara jelas bilang kalau dia akan menggunakan data-data yang ada di email saya sebagai bahan dia untuk menganalisis perilaku manusia untuk berbagai keperluannya, baik untuk pengembangan jasa baru, untuk keperluan marketing dan banyak lagi. Dan kita secara sukarela berpartisipasi dalam memenuhi pekerjaan si Google.

Mungkin ke depan search engine akan semakin merajalela. Ke depan ia bisa digunakan untuk untuk mencari orang, mencari rumah yang mau dijual, kucing yang hilang, teman SMA, buku yang terselip di rumah, memesan bakso dari warung di seberang jalan, membayar iuran RT, semua dari 1 tampilan. Atau seperti universal remote control, kita bisa melakukan ini semua dari komputer, dari TV, dari kulkas, dari lemari buku ....

Bagaimana dengan koran yang multimedia? Tetap bisa dilipat seperti koran biasa, dibaca sambil tidur. Tapi bisa secara langsung mendapatkan berita terbaru, menonton TV dan video, mencari berita cuaca terbaru, mengisi teka-teki silang bersama-sama dengan orang serumah, dan seterusnya dan seterusnya.

Sudah pernah ke wikipedia? Beberapa tahun yang lalu tidak terbayangkan ada perpustakaan selengkap ini, gratis, dan dibuat sama-sama! Kalau Podcasts pernah mampir nggak?

Kalau sudah begini, dipikir-pikir bodoh juga saya ... ketinggalan semua ini, sibuk dengan keruwetan di kantor. Sementara di dunia luar (maksudnya internet), dunia yang dulu saya geluti telah terjadi revolusi. Revolusi yang merubah cara berfikir, merubah sistem yang ada, mendobrak konsep-konsep yang selama ini berlaku, revolusi yang membuka keran kreativitas ke tingkat yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Terbelenggu oleh kesibukan, lupa sudah akan udara kebebasan, udara kreativitas, tanpa belenggu berbagai konsep, prosedur, proses ... . Kebebasan, freedom, free as a bird ...

Kajian 1 November 2006

Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. QS Al Kahfi 56.