Wednesday, August 31, 2005

Bersabarlah, Tapi Jangan Mengurut Dada!

Judul di atas adalah judul salah satu tulisan Arvan Pradiansyah dalam bukunya Life is beautiful. Cukup menarik ide beliau, karena selama ini kita selalu mengkonotasikan sabar dengan sifat-sifat seperti pasrah, menahan diri, dan mengurut dada dalam menghadapi kenyataan yang harus kita hadapi.

Menurut Arvan, inti kesabaran ialah kemampuan menyatukan badan dan pikiran kita (body and mind) di satu tempat. Salah satu contohnya ialah ketika kita terjebak kemacetan. Kita sering menjadi tidak sabar dan stress. Mengapa ini terjadi? Karena badan kita masih berada di mobil sementara pikiran sudah 'sampai' di tempat tujuan, kantor, rumah, tempat klien, dsb. Apa akibatnya? Jelas kita menderita, tersiksa. Ternyata jika kita bisa 'mengembalikan' pikiran kita untuk bersama-sama di mobil (jelas kita tidak bisa 'memindahkan' badan kita ... ntar kaya' StarTrek dong ... he3x), suasana tersiksa itu akan hilang. Kita akan lebih rileks dan menikmati kemacetan itu. Ya bagaimana tidak dinikmati ... wong sudah terjebak ... :-)

Saya melihat kaitan erat ide Arvan ini dengan prinsip menikmati hidup. Benar sekali .. kalau kita tidak sabar, pikiran/harapan/keinginan kita sudah terlanjur 'pergi' ke tempat lain sementara badan masih tertinggal, kita akan tersiksa. Sebaliknya, jika badan dan pikiran kita senantiasa menyatu, kita akan lebih rileks dan menikmati hidup. Suasana kemacetan akan bisa kita nikmati, melihat mobil-mobil yang juga terjebak macet, menebak jenis mobilnya, melihat suasana jalan yang mungkin selama ini belum sempat kita lihat, melihat motor-motor yang sibuk melakukan sirkus dan akrobat, suasana pedagang koran dan makanan yang memanfaatkan kemacetan ini .. banyak sekali yang bisa kita lihat dan nikmati ketimbang 'menerbangkan' pikiran kita ke tempat tujuan dan menyiksa diri ...

Arvan juga melihat sudut lain dari prinsip sabar ini. Menurut beliau sabar artinya kesediaan kita untuk menjalani proses hidup ini satu demi satu. Tidak ada yang instan dalam hidup ini. Kita tidak bisa mendadak pintar, kaya, dan seterusnya. Ada proses yang harus dilalui dan kita harus bersabar dalam menjalaninya.
Beberapa waktu yang lalu saya menulis soal ini juga Masih Soal Pertumbuhan dan Perubahan ... yang salah satu intinya ialah menekankan pada perlu waktu dan kesabaran dalam bertumbuh dan berubah.

Jadi, cobalah lebih rileks dalam hidup ini. Sabar dan nikmati hidup!

DVD film "A Love Song for Bobby Long"

Akhir minggu lalu saya sempat menyempatkan nonton film ini. Awalnya agak ragu-ragu, karena ini bukan tipe film yang saya sukai. Namun karena penasaran dan pingin tahu bagaimana John Travolta berakting di film ini, akhirnya saya putuskan untuk memutarnya.

Film ini ternyata cukup menarik dalam menggambarkan suasana pedalaman Amerika, tepatnya di New Orleans. Suasana hidup yang lamban dan suasana alam yang indah (kualitas gambarnya bagus). Kenapa lamban? Karena film ini menggambarkan kehidupan Bobby Long (John Travolta) dan teman-temannya yang hidup menganggur. Menghabiskan hidupnya dengan bangun siang, duduk-duduk ngobrol ngalur-ngidul, mabuk-mabukan, menyanyi dan bermain gitar, ngobrol di pinggir sungai dan seterusnya. Sungguh kontras dengan apa yang saya alami .... kalau sehari saja tidak ada tugas yang harus diselesaikan atau rapat yang harus dihadiri, rasanya sudah aneh sekali ... lha ini Bobby dkk hidup dengan tempo yang lamban, tanpa komitmen apa-apa samasekali ...

Namun suasana 'mabuk-mabukan' bukan berarti banyak adegan-adegan crazy party atau sejenisnya. Film ini cukup sopan (mungkin juga karena yang mabuk-mabukan rata-rata sudah tua hehehe). Lagipula Bobby dahulunya adalah professor bahasa Inggris, seringkali ia mengutip kata-kata dari buku-buku berkelas, yang membuat film ini berbeda dengan film-film soal mabuk-mabukan.

Selain menggambarkan suasana pedalaman Amerika dengan indah, seperti suasana matahari terbenam, rumput yang keemasan ditimpa sinar matahari, film ini juga diwarnai oleh musik. Bobby senang bernyanyi (atau tepatnya bersenandung) dengan gitar ... musiknya cukup menyenangkan, jazz barangkali? Ini sempat bikin saya heran, ini John Travolta bisa nyanyi atau sekedar lip-sync, gitarnya enak dan suaranya bagus ... :-)

Satu hal yang menonjol di film ini adalah perjuangan Pursy, seorang gadis muda, yang berusaha 'mengusir' Bobby dan temannya Lawson dari rumah ibunya. Anaknya sangat pemberani dan teguh ... senang melihatnya ... mungkin kita-kita saja belum bisa seteguh Pursy dalam menghadapi hidup ini ...

Film ini sendiri secara keseluruhan lambat temponya di awal baru di akhir prosesnya dipercepat. Sempat agak kesal namun kemudian saya baru sadar dan menikmati tempo yang lambat ini. Mengapa? Karena ini memberikan kesempatan bagi setiap karakter dalam film ini berkembang, terutama hubungan antara Pursy, Bobby, dan Lawson.

Sori, saya nggak menceritakan isi filmnya sendiri. Lebih baik nonton sendiri ... cukup bagus kok .. :-). Hanya saja sebagai penutup review film ini (ceile ... review nih yee), di akhir film ini ada kata-kata "See what is invisible, and you will see what to write ..." interesting words, seperti proses blogging ya ... menemukan sesuatu yang tidak terlihat ...

Spam ....

Rupanya spam ada juga ya di blog ... baru tahu saya. Sudah beberapa kali ada yang posting comments, yang isinya bukan mengomentarin tulisan tapi malah 'ngasih' spam ...

Repot juga. Apa rekan-rekan juga mengalami hal yang sama? Share dong experiencenya ...

Monday, August 29, 2005

What Could We Become?

What could we become?, itulah kata-kata yang dilontarkan berulangkali oleh CEO perusahaan tempat saya bekerja ketika ia melakukan pidato di hadapan seluruh karyawan.

Ya ... mau jadi apa kita? Apa yang bisa kita raih di masa depan? Apa saja kemungkinan masa depan kita dan apa yang akan kita pilih/raih? Sungguh suatu kalimat sederhana tapi mengundang arti yang dalam.

Meminjam istilah Stephen Covey, "Begin with end in mind." Mulailah dengan mencanangkan tujuan akhir di benak kita. Canangkan cita-cita kita sebelum mulai melangkah. Pastikan kita sudah punya tujuan sebelum mulai menggerakkan hati dan fisik kita ...

Sudah punyakah anda sasaran akhir hidup ini? Sudahkah anda tanamkan itu dalam benak dan hati anda?

Jika sudah, sudahkah anda senantiasa meluruskan langkah anda dalam hidup ini agar senantiasa selaras menuju sasaran akhir hidup itu?

Jika sudah, sudah anda senantiasa melakukan proses evaluasi secara rutin untuk memastikan anda berada di jalan yang benar?

Dalam salah satu pelatihan kepemimpinan yang saya ikuti, pengajarnya memberikan tips yang yang bagus. Agar kita ingat akan sasaran hidup kita, tuliskan sasaran itu setiap pagi. Setiap pagi. Tuliskan. Setiap pagi.

What could we become? :-)

Masih soal minggu ini ...

Ada yang terlupa kemarin ... soal listrik!! Sulit sekali membayangkan hidup tanpa listrik. Dan sekarang PLN sedang ngos-ngosan memenuhi kebutuhan listrik negara ini. Bagaimana nanti pas musim kemarau ya? Puyeng ....

Baru dengar berita juga sore ini, telah berpulang ke Rahmatullah, Norcholish Madjid, salah satu putra terbaik bangsa ini.

Duhai .... betapa cemasnya aku. Apa pertanda ini semua?

Kajian 29 Agustus 2005

Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. QS Al An'aam 132.

Sunday, August 28, 2005

Minggu ini ..

Tidak terasa minggu ini sudah berlalu begitu saja, tanpa kesan maupun pesan ... (sedih amat hehehe). Karena kesibukan yang luar biasa saya hanya bisa terpana melihat si Senin, Selasa, dan seterusnya hingga Sabtu berlalu .... Barulah di Minggu pagi sempat kembali melongok sang lamunan-sejenak ...

Banyak hal yang terjadi minggu ini. Yang pertama, lomba 17-an BlogFam. Trims berat buat Julia yang ngingetin peraturannya ... :-). Terima kasih juga buat yang udah mampir en ngasih komentar .. ^_^. Ada untungnya memang ikut perlombaan ini, hits lamunan-sejenak melonjak dengan cepat ... 2270 hits dalam 3 bulan, not too bad lah .. :-P

Hal kedua yang hangat di minggu ini adalah seputar berpulangnya Natasha Anya. Saya sempat mengikuti perkembangan yang ada, terutama di detik.com. Terus terang sulit memberikan komentar tanpa mengetahui semua fakta yang ada. Satu hal yang saya bisa komentari ialah saya cukup heran dengan besarnya porsi berita soal ini. Apa memang begini ya pers dan kita sendiri?

Hal ketiga yang jelas ada di benak setiap orang ialah pergerakan ekonomi kita yang sangat mencemaskan. Kelihatannya kita sekarang sedang bergerak menuju sesuatu yang 'menakutkan'. Namun saya baca komentar Aburizal Bakrie di Kompas Sabtu kemarin, tidak ada yang perlu dikhawatirkan ... Komentar begini yang bikin hati makin khawatir saja ...

Anyhow, how are you folks? I hope you all doing all right ... :-)

Kajian 28 Agustus 2005

Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. QS Al An'aam 126.

Wednesday, August 24, 2005

Dirgahayu Negeriku ...

Menyimak isi harian Kompas tertanggal 16 Agustus saya berulangkali tertegun melihat iklan-iklan yang berhubungan dengan kemerdekaan negeri kita ini. Salah satu yang menarik ialah iklan dari salah satu Bank. Iklan ini berupa foto Panglima Besar Sudirman sedang memberikan hormat dalam suatu upacara. Tulisan yang terpampang di iklan ini:
Di atas kepala Panglima Sudirman: Siapa yang tak kenal Pak Dirman?
Di sela-sela foto orang-orang yang mengikuti upacara: Siapa yang kenal bapak-bapak lainnya?

Dan di bawah foto ini: Sejarah mencatat nama besar, namun banyak nama yang terlupakan. Sebuah renungan memperingati 60 tahun kemerdekaan Indonesia. Dirgahayu Republik Indonesia.

===
Hari ini kita merayakan kemerdekaan negeri ini, bangsa ini, rakyat ini dari penjajahan 60 tahun yang silam. Mari kita rayakan, kita merdekakan diri kita dari segala belenggu yang ada.

Di blog ini, kita bisa menulis semau apa, seenak hati kita, sekehendak intuisi kita. Free ... free spech ... freedom. Kenapa tidak 'perlebar' kemerdekaan ini?

Mari kita merdekakan diri kita. Lepaskan belenggu, keluarkan semua kreativitas kita, berfikir di luar kelaziman kita. Kita bangun negeri kita yang tercinta ini. Tidak perlu ada ketergantungan pada fasilitas, pada pemerintah, pada segala hal. Banyak yang kita bisa lakukan tanpa harus bergantung pada sesuatu yang fana. Mari ... kita bisa melakukannya!

Kita mulai dengan membebaskan diri kita. Jangan biasakan terbelenggu oleh pola pikir, cara pandang kita. Buka wawasan, buka pemikiran, buka mata dan hati lebar-lebar!

Kita mulai dengan yang dekat-dekat. Ajari anak, istri/suami, teman, tetangga ilmu yang sudah kita kuasai, berikan contoh, dan jadilah suri tauladan!

Jangan tunggu besok, jangan tunggu lusa. Mulai sekarang, mulai saat ini juga!

Mari ... mari ... mari ..

Merdeka!!

Lomba anak-anak memperingati HUT RI ke 60

Sekilas lintas suasana lomba anak-anak ...


Ayo anak-anak ... siap ya ...


Aduh ... susah bener sih ...

Monday, August 22, 2005

Apa itu ampli tabung?

Berhubung beberapa orang nanya, lebih baik saya jelaskan agak detil. BTW, udah beberapa minggu tulisan selalu yang ringan dan yang lucu nih ... kurang puas juga. Habis pekerjaan merangkum Smart Talk Trap dari Harvard Business Review belum beres-beres juga ... jadi tertunda deh semuanya ... anyway, balik ke ampli tabung ..

Apa sih ampli tabung itu? Ampli tabung adalah salah satu jenis amplifier. Secara garis besar ada 2 jenis amplifier, ampli tabung dan ampli transistor. Saya nggak tahu persis sejak kapan ampli tabung ada, tapi kalau kita ingat radio-radio jaman dulu kan gueede banget. Kenapa? Karena di dalamnya ada tabung-tabung seperti di ampli tabung saya. Baru sejak 1960, ketika transistor mulai populer, pelan-pelan tabung tergeser dari peredaran (persis seperti kata Mas Tom ...).

Namun para pecinta audio lama-lama tidak puas dengan kualitas ampli transistor. Beberapa kelebihan transistor ialah kemampuan mengeluarkan nada rendah (bass) yang solid yang mantap, keluaran power yang besar sehingga bisa 'mendrive' speaker besar, sehingga cocok untuk musik-musik yang 'rame' seperti rock, hip-hop dan sebagainya.

Bagaimana dengan karakteristik ampli tabung sendiri? Kata orang-orang, more musical ... suaranya sweet, warm, natural. Salah satu kelemahan ampli transistor ialah suaranya yang dikeluarkan cenderung metalik, sementara ampli tabung justru bisa menghasilkan suara yang natural. Kalau kelebihan ampli transistor pada nada rendah, maka ampli tabung memiliki kualitas yang memukau pada mid (vokal) dan high (treble).

Karena perbedaan-perbedaan di atas maka sejak tahun 1970 mulai muncullah ampli tabung generasi modern. Ini berlangsung hingga saat ini karena memang ampli tabung ini menawarkan suara yang berbeda dengan ampli transistor (lazim pula disebut solid state). Mana yang cocok buat anda? Menurut para empu penggemar audio, tipsnya cukup 2, pertama listening first dan kedua trust your own ears ... :-)
Kalau menurut saya ada tips ketiga, banyak-banyak berlatih. Semakin sering kita mendengarkan dengan penuh perhatian, semakin 'tajam' pendengaran kita dan semakin indah suara yang terdengar ...

Mau lihat contoh ampli tabung lainnya? Bisa lihat di AviCenter.

Oh ya sebagai penutup, tulisan ini adalah penyederhanaan dari pergelutan ampli vs solid-state. Belum lagi kalau bicara pre-amplifier, power-amplifier, sampai CD player yang ada tabungnya juga seperti AH! Njoe Tjoeb 4000 ini ... :-P

Kajian 22 Agustus 2005

Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kita (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Qur'an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. QS Al An'aam 114.

Sunday, August 21, 2005

Kajian 21 Agustus 2005

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyakl dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. QS Al An'aam 99.

Friday, August 19, 2005

Ampli Tabung

Gara-gara ada fasilitas upload foto di sini, jadi agak-agak keranjingan upload foto ... :-P. Iseng ah, upload ampli tabung yang saya pakai. Merknya YaQin, buatan Cina, pakai tabung 6L6. Awas, hati-hati meng-click fotonya. Soalnya foto asli berukuran sekitar 400 KB


Foto diambil pakai blitz



Yang ini pakai 'mode' malam, tanpa blitz, tapi pakai treepod

Musical Baton: Degung Sunda

Ada yang terlupa soal musical baton. Saya punya kumpulan degung Sunda, bonus dari majalah Audio Video. Ada sebanyak 8 lagu. Buat yang tahu degung Sunda, tentu tahu jenis musiknya. Suara kecapi, gitar, dan suling yang silih berganti mengisi ruangan dengan rasa yang bening dan tenang ...

Yang menarik ialah komentar orang ketika mendengarkan lagu-lagu ini:
- Istri, "Aduh 'meresap' banget nih ... damai ... tenang ..."
- Teman kantor, "Bang ... kok mendadak jadi di tengah sawah nih ....?"
- Teman kantor yang lain, "Lho ... kok jadi lapar ... serasa lagi di restoran Riung Kuring .... :-P"
- Teman kantor juga, "Bang ... ini mah lagi di tengah sawah. Lagi duduk-duduk di saung, ada nasi hangat, tempe goreng panas, sambal mentah, lalapan. Semuanya dinikmati sambil kaki turun ke bawah, main-main air di sawah ..."

Yang paling lucu adalah komentar orang kantor yang satu ini, "Gile ... gue sampe bingung ... ini bunyi degung dari mana ya? Cari-cari ... eh tahunya dari kamar orang Batak!" Hehehe .... belum tahu dia kalau saya penggemar berbagai jenis musik .. :-)

Thursday, August 18, 2005

Kualitas Pemimpin Sejati (bagian 9)

Tulisan ini berdasarkan buku karangan John C Maxwell, The 21 Indispensable Qualities of a Leader. Tiada maksud untuk menulis ulang buku ini (takut kena urusan copyright hehehe ...), tapi lebih berupa ringkasan berdasarkan pemahaman saya .. :-O

9. Kemurahan Hati: Lilin Anda Takkan Rugi Jika Menerangi Orang Lain

Tak seorangpun pernah diberikan kehormatan atas apa yang diterimanya. Kehormatan diberikan sebagai imbalan atas apa yang diberikannya - Calvin Coolidge, Presiden Amerika

Kemurahan hati berasal dari lubuk hati yang paling dalam dan terpancar dalam seluruh aspek kehidupan seorang pemimpin, mulai dari waktu, perhatian, hingga harta bendanya. Para pemimpin yang efektif, yang menjadi panutan, tidaklah mengumpulkan barang-barang bagi diri mereka sendiri; mereka melakukannya untuk membaginya kepada yang lain.

Bagaimana caranya?

1. Bersyukurlah atas apapun yang anda miliki
Sulit untuk menjadi murah hati jika kita tidak puas dengan apa yang kita miliki. Kemurahan hati bersumber dari rasa kecukupan diri. Jika anda tidak merasa cukup dengan jumlah sedikit, anda tidak akan merasa cukup dengan jumlah yang besar.

2. Dahulukan orang lain
Ukuran seorang pemimpin bukanlah dari berapa orang yang melayaninya, namun justru dari berapa banyak orang yang ia layani.

3. Jangan biarkan diri anda dikuasai oleh hasrat memiliki
Penulis Richard Foster menulis, "Hasrat memiliki telah menjadi obsesi dalam kebudayaan kita. Jika kita memilikinya, kita merasa dapat mengendalikannya; dan jika kita mengendalikannya, kita merasa akan mendapatkan kesenangan darinya. Ini sesungguhnya hanya ilusi."

4. Anggaplah uang itu sebagai sumber daya dan bukan tujuan utama
E Stanley Jones berkata, "Uang adalah hamba yang mengagumkan namun majikan yang mengerikan. Jika anda dikuasai oleh uang, anda akan menjadi budaknya."

5. Kembangkan kebiasaan memberi

Bagaimana menurut Maxwell untuk mengembangkan kualitas ini?
- berikanlah sesuatu dengan cuma-cuma. Ambillah sesuatu yang benar-benar anda hargai dan berikan kepada seseorang yang dapat memetik manfaat dari barang tersebut.
- upayakanlah agar uang anda bermanfaat. Jika anda kenal dengan seseorang yang memiliki visi untuk maju - berikanlah sumber daya baginya agar cita-citanya dapat tercapai.
- carilah seseorang untuk anda bimbing. Begitu anda mencapai tingkat tertentu dalam kepemimpinan anda, hal paling berharga yang dapat anda berikan adalah diri anda sendiri. Bimbinglah orang disekeliling anda.

Kajian 18 Agustus 2005

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepda orang-orang yang mengetahui. QS Al An'aam 97.

Wednesday, August 17, 2005

Selamat Jalan Tasha

Di hari penuh suka cita ini ternyata saya mendapatkan berita duka cita. Teman blog, Tasha, telah berpulang untuk selama-lamanya. Turut berduka cita sedalam-dalamnya.

Berita ini benar-benar mengagetkan .... ini jadi peringatan buat saya sendiri ... berbuatlah yang sebaik-baiknya karena kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil olehNya.

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. QS Al An'aam 96.

Tuesday, August 16, 2005

Kajian Menyambut Dirgahayu RI ke 60

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." QS Luqman 12.

Damailah Aceh

Damailah Aceh, demikianlah judul rubrik utama Kompas hari ini. Ya ... damailah Aceh. Sungguh suatu peristiwa besar yang patut kita syukuri. Semoga saudara-saudara kita di Aceh dapat menyongsong masa depan yang lebih cerah, semoga!

Kita semua patut bersujud syukur atas penandatanganan MOU antara pemerintah dan GAM. Sungguh hebat dan berat tugas yang dijunjung oleh Tim Perunding Indonesia. Sungguh sulit dan berat keputusan GAM untuk duduk bersama dan mengakhiri konflik bersenjata selama 30 tahun. Namun di atas semua itu, hanyalah dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa menjadikan ini semua terjadi ...

Ya Allah, jadikan ini sebagai tonggak awal bagi kehidupan baru yang lebih baik bagi saudara kami di Aceh .. amien.

Saudara-saudaraku di Aceh, selamat bagimu! Kami turut dan selalu berdo'a bagimu ...

Monday, August 15, 2005

CD Musik: Russell Watson; Amore Musica


Sesuai permintaan Om Dan, saya cerita sedikit kegiatan weekend kemarin. Alhamdulillah weekend kemarin saya 'mengupgrade' sistem audio saya. Kalau pakai model software upgrade ini dari versi 1.3 ke versi 2.3, alias major upgrade hehehe ...

Salah satu metode pengukuran yang saya pakai dalam proses upgrade ini dengan menggunakan 1 buah CD musik, oleh Russell Watson yang berjudul Amore Musica. Bagaimana cara mengukurnya? Putar CD ini di sistem 1.3 dan kemudian di sistem 2.3 dan bandingkan hasilnya. Buat yang belum tahu Russell ini, ia adalah penyanyi muda dari UK yang memiliki karakteristik suara seperti Josh Groban ... album Amore Musica ini sendiri disebut kritisi sebagai an album of love, music, happiness, and hope .... :-)

Seperti layaknya proses belajar, kuping kita ini harus dilatih agar semakin lama bisa semakin kritis dan peka dalam mendengarkan dan (tentunya) menikmati musik. Semakin lama dilatih, telinga kita akan semakin dapat menemukan berbagai keindahan yang selama ini belum kita nikmati. Tentunya agar dapat berlatih dengan benar, perlu sistem audio yang baik dan cocok dengan hobi musik kita.

Balik ke soal pengukuran, weekend kemarin itu saya menghabiskan waktu sekitar 3 jam untuk melakukan pengukuran 1.3 vs 2.3. Pasang di 1.3 dengar dengan rileks ... kemudian buru-buru pindahkan ke 2.3 kemudian dengarkan lagi. Balik lagi ke 1.3 ... kemudian balik lagi ke 2.3, begitu seterusnya. Lama juga ya waktu 3 jam itu? Tidak terasa sih begitu kita 'tenggelam' dalam kenikmatan .... :-D untung nggak lupa sholat dan makan hehehe ..

So, setelah 3 jam, saya 'lulus' dari proses latihan ini. Ternyata di sistem 2.3 Russell bernyanyi indah sekali ... indah sekali .... kalau Diana Krall suka bernyanyi dengan berdesah, Russell senang mengkombinasikan suara halus seperti bisikan dengan suara lantang bulat yang kemudian ditimpali dengan suara tinggi dengan bukaan mulut yang sempurna. Ketika berbisik, ia mengakhiri kalimat-kalimat lagunya dengan suara seperti kita 'meletakkan' sesuatu di atas meja dengan gaya yang indah dan lembut ... lembut, indah, dan mempesona .... ketika benar-benar telah bisa mendengarkan ini, mata saya sampai berkaca-kaca karena nikmatnya ... what a beautiful voice

Yang membuat suasana makin syahdu ialah kemampuan sistem versi 2.3 ini dalam mengolah efek transient, yaitu kemampuannya dalam sekejap bisa menghadirkan suasana gemuruh orkestra yang seketika bisa lenyap dan berganti dengan keheningan dan kebeningan malam ...

Album Amore Musica artinya kalau tidak salah Musik Cinta. Hmmm ... rasanya cocok mengingat keindahan yang keluar dari CD ini. Kalau saya dan istri malah menyebutkan sebagai album Bisikan Cinta ... :-D

Seusai mendengarkan Russell, saya coba memutar CD Josh Groban. Entah karena kualitas rekamannya kurang bagus atau memang dari Joshnya sendiri, yang jelas suara Josh jadi datar. Memang tetap bagus, namun kemampuan olah vokalnya jelas kalah dibandingkan dengan Russell. Meminjam istilah teman saya, Russell itu adiknya Andrea Bocelli sementara Josh itu kakaknya Denon ... hehehe.

Anyway ... mungkin anda perlu meluangkan waktu mencoba menikmati keindahan musik dengan mendengarkan Russell. Namun ada syaratnya ... anda perlu sistem yang bagus dan telinga yang baik. Belum punya sistem? Mampir aja ke rumah ... kita sama-sama nikmati musik ... :-)

Kajian 15 Agustus 2005

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan bji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian adalah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? QS Al An'aam 95.

Sunday, August 14, 2005

Riding a dead horse into the 21st Century

Source www.wintast.de

The tribal wisdom of the Dakota Indians, passed on from generation to generation, says that when you discover that you are riding a dead horse, the best strategy is to dismount. In modern corporate America and government, however, a whole range of far more advanced strategies are often employed, such as:

- Buying a stronger whip.
- Changing riders.
- Threatening the horse with termination.
- Appointing a committee to study the horse.
- Sending a Congressional delegation to see how other countries ride dead horses.
- Lowering the standards so that dead horses can be included.
- Reclassifying the dead horse as "living impaired."
- Hiring outside contractors to ride the dead horse.
- Harnessing several dead horses together to increase the speed.
- Providing additional funding and/or training to increase the dead horse's performance.
- Doing a productivity study to see if lighter riders would improve the dead horse's performance.
- Declaring that as the dead horse does not have to be fed, it is less costly, carries lower overhead, and therefore contributes substantially more to the bottom line than do some other horses.
- Rewriting the minimum performance requirements for all horses.
- Promoting the dead horse to a supervisory position.
- Keep reassessing the horse until it rises from the dead.

Kajian 14 Agustus 2005

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). QS Al An'aam 59.

Friday, August 12, 2005

Do you want to buy antivirus and/or security product from Microsoft?

Hehehe ... topik ini muncul di ComputerWorld. Saya tidak tertarik membahas isinya, namun jauh lebih tertarik mendengar jawaban anda. Ya ... mau beli nggak kalau Microsoft 'jualan' produk antivirus dan security?

Mungkin sebagian dari anda akan menjawab tidak! (meski mungkin juga semua bilang, iya ...). Namun saya tidak akan heran kalau pada akhirnya - entah beli atau b*j*k - anda mungkin akan memakai produk Microsoft ini ...

Kenapa saya nggak heran dan kenapa topik ini musti diributkan?

:-P

Kajian 11 Agustus 2005

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah, Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. QS Al An'Aam 57.

Kualitas Pemimpin Sejati (bagian 8)

Tulisan ini berdasarkan buku karangan John C Maxwell, The 21 Indispensable Qualities of a Leader. Tiada maksud untuk menulis ulang buku ini (takut kena urusan copyright hehehe ...), tapi lebih berupa ringkasan berdasarkan pemahaman saya .. :-O

8. Fokus: Semakin Tajam Fokus Anda, Anda Semakin Tajam

Jika anda mengejar dua ekor kelinci, keduanya akan lolos - anonymous

Bagaimana agar kita bisa memiliki fokus seperti layaknya seorang pemimpin sejati? Maxwell menulis bahwa kuncinya adalah prioritas dan konsentrasi. Prioritas tanpa konsentrasi akibatnya ialah kita tahu apa yang harus dilakukan tapi tidak pernah melaksanakannya. Sebaliknya, konsentrasi tanpa prioritas akibatnya usaha-usaha kita tidak terfokus pada hal yang seharusnya menjadi perhatian utama kita.

So, bagaimana menurut Maxwell untuk membangun fokus kita?

- Fokuskan 70 persen fokus anda pada kekuatan
Agak tidak lazim memang ya, but menurut Maxwell, kita harus fokuskan sebagian besar usaha kita pada kekuatan, keahlian kita.

- Fokuskan 25 persen pada hal-hal baru
Pertumbuhan sama pentingnya dengan perubahan. Jika kita ingin menjadi lebih baik, menurut Maxwell, kita harus terus berubah dan pada saat yang sama memperbaiki diri dengan memasuki bidang-bidang baru. Jadi ingat buku lain, How to become CEO karangan Jeffry Fox. Salah satu nasihatnya ialah Add One Big New Thing to Your Life Each Year!
Maxwell menutup saran ini dengan kata-kata, dalam kepemimpinan, jika anda berhenti bertumbuh, habislah riwayat anda.

- Fokuskan 5 persen pada kelemahan
Salah satu cara mengatasi ini menurut Maxwell ialah dengan mendelegasikannya pada orang yang kita tahu memiliki kelebihan di bidang ini. Dengan demikian kita dapat memfokuskan pada hal-hal yang menjadi keahlian dan kemahiran kita.

So apa saran Maxwell untuk melangkah maju?
- Perbaiki diri kita
- Perbaiki prioritas kita
- Bekerjalah di bidang yang menjadi kekuatan kita
- Bekerjalah dengan orang lain

Wednesday, August 10, 2005

Book Tag: National Geographic

Karena banyaknya buku/majalah di meja (atau karena mejanya berantakan? hehehe) saya sampai lupa memasukkan majalah yang satu ini. Saya kira saya termasuk dari banyak penggemar majalah NG yang sangat senang ketika majalah ini muncul dalam edisi Bahasa Indonesia. Sekarang anak-anak di rumah juga bisa ikutan baca majalah yang sangat bagus ini. Bagus foto-fotonya (keren-keren banget!), isinya yang senantiasa mengajak kita mencintai alam, dan isinya padat (saya butuh 1 bulan-an untuk menyelesaikan membacanya). Belum bicara bonus-bonusnya maupun berbagai materi lain yang berlimpah di situsnya sendiri.

Berikut isi pengantar brosur majalah ini:
Nikmati keajaiban yang akan hadir setiap bulan!
Majalah NG Indonesia telah hadir sejak April 2005. Anda mempunyai kesempatan untuk bergabung menjadi anggota NG Society yang akan membawa Anda dan keluarga menjelajahi dunia serta alam semesta, untuk mengenal berbagai budaya dan peradaban manusia, melancong ke belahan dunia lain, menyaksikan langsung eksotisnya kehidupan alam liar, dan mengetahui penemuan baru di bidang pengetahuan setiap bulannya.

So, sudah langganan? Buruan, ntar keburu habis .... :-)

Kajian 10 Agustus 2005

Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al Qur'an. (Supaya jelas jalan orang-orang yang saleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. QS Al An'Aam 55.

Tuesday, August 09, 2005

Cerita angsa bertelur emas ...

Pernah dengar cerita ini? Berikut cerita yang saya kutip dari buku 7 Habitsnya Covey. Mudah-mudahan terjemahannya benar ... :-).

Alkisah, hiduplah seorang petani miskin yang memiliki seekor angsa. Pada suatu pagi ia menemukan sebutir telur keemasan teronggok di samping angsanya. Pertama ia mengira itu adalah khayalannya semata, namun setelah ia memegang dan mengecek telur itu, ternyata telur itu adalah telur emas!

Tentu saja sang petani tersebut merasa takjub, tak percaya namun girang. Namun ternyata ini adalah kenyataan. Setiap hari ia bangun dan menengok sangkar angsanya, dan setiap pagi pula ia menemukan sebutir telur emas.

Hari demi hari ia jalani dengan enaknya. Namun seiring dengan waktu, ia semakin serakah. Ia semakin tidak sabar dengan hanya munculnya 1 butir telur emas setiap hari. Akhirnya, karena ketamakannya, pada suatu hari ia membunuh angsa itu dengan harapan untuk mengambil seluruh telur yang ada di dalamnya. Namun apa yang terjadi? Tidak ada telur emas di dalam tubuh angsa itu. Dan sejak hari itu pun, tak ada lagi telur emas yang menghiasi hidupnya ....

So, bagaimana hubungan cerita ini dengan kehidupan kita? Dalam bukunya, Covey menjelaskan prinsip efektivitas yang merupakan fungsi dari 2 hal, hasil produksi (dalam cerita di atas tentunya telur emas) dan alat dan kapasitas memproduksi (angsa tentunya ... masa' si petani ... :-P). Agar efektivitas bisa optimal, diperlukan keseimbangan antara kedua hal ini, Production dan Production Capability, atau yang ia biasa sebut sebagai P/PC Balance.

Bagaimana sekarang 'memakai' prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari? Salah satu contohnya ialah mobil. Mobil adalah PC, karena bisa membawa kita ke tempat tujuan, dengan fungsi membawa sebagai P. Bagaimana agar kita bisa terus memperoleh P alias bisa menggunakan sang mobil untuk bekerja, jalan-jalan, dan sebagainya? Tentunya kita harus merawat PC, yaitu mobil itu. Harus rutin dipelihara, ganti oli, pemeliharaan rutin ke bengkel, interiornya dijaga kebersihannya, dan seterusnya. Apa yang terjadi jika mobil (PC) tidak kita pelihara? Cepat atau lambat mobil itu akan rusak, dan kita akan kehilangan P-nya ...

Bagaimana jika kita 'memakai' prinsip ini dalam kehidupan bekerja kita? Bayangkan kita punya alat besar (besaaaaaaar hehehe) untuk memproduksi barang. Setiap alat biasanya perlu waktu pemeliharaan, pengecekan dan penggantian komponen-komponen dll. Bagaimana jika waktu pemeliharaan ini kita abaikan dan alat ini kita 'paksa' untuk memproduksi barang sepanjang waktu tanpa 'istirahat'. Jelas dalam waktu tertentu kemampuan produksi perusahaan kita akan melesat bak roket ... luar biasa! Namun berapa lama? Tidak lama lagi mesin itu akan rusak, tingkat produksi akan jatuh ke angka 0 (baca nol) dan kita harus melakukan investasi kembali untuk membeli alat baru.

Covey menulis:
There are organization that talk a lot about the customer and then completely neglect the people that deal with the customer - the employees. The P/PC principle is to always treat your employees exactly as you want them to treat your best customers.

You can buy a person's hand, but you can't buy his heart. His heart is where his enthusiasm, his loyalty is. You can buy his back, but you can't buy his brain. That's where his creativity is, his ingenuity, his resourcefulness.

PC work is treating employees as volunteers just as you treat customers as volunteers, because that's what they are. They volunteer the best part - their hearts and minds.


Sebagai penutup soal ini, Covey kembali menekankan prinsip keseimbangan antara P dan PC. Terlalu banyak fokus pada P akan menyebabkan kerusakan yang permanen pada alat-alat, habisnya tabungan, atau rusaknya hubungan perusahaan dan pekerja. Namun terlalu banyak fokus pada PC juga tidak baik. Misalnya seseorang yang sibuk sekolah dan tidak pernah bekerja.

Intinya ialah kembali pada prinsip keseimbangan untuk mencapai hasil yang efektif. Dimana kita perlu meletakkan titik keseimbangan agar 'alat produksi' dalam kondisi optimal sehingga dapat menghasilkan 'produksi' yang optimal pula.

So, bagaimana dengan kita, apakah kita sudah meletakkan P dan PC pada posisi yang seimbang agar tercapai hasil yang optimal?

Monday, August 08, 2005

Akhir film Constantine

Semalam akhirnya sempat juga menyelesaikan film ini. Agak bingung sih, terutama soal Gabriel dan Lucifer ... but anyway, film berakhir dengan plot yang saya duga. Sang jagoan dengan kesendiriannya .... :-P

Kajian 8 Agustus 2005

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? QS Al An'Aam 32.

Sunday, August 07, 2005

Hero - Jagoan dalam pilem-pilem

Weekend kemarin saya sempat menyempatkan nonton film (DVD). Udah lama juga nggak nonton, mungkin ada sekitar 2-3 bulan. Kalaupun menyalakan TV biasanya cuma nonton 1-2 episode Seinfeld. Ini juga nggak kelar-kelar ... sampai 'diomeli' teman kantor hehehe ...

Anyway, setelah sempat malas membuka-buka koleksi film yang saya miliki, akhirnya saya putuskan nonton 'Constantine'. Buat yang nggak tahu film apa ini, ini kutipan dari imdb.com: Based on the DC/Vertigo comic book Hellblazer and written by Kevin Brodbin, Mark Bomback and Frank Capello, Constantine tells the story of irreverent supernatural detective John Constantine (Keanu Reeves), who has literally been to hell and back..

Kali saya nggak mau nge-review filmnya, karena memang belum kelar nontonnya hehehe ... saya tertarik dengan karakter hero - John dalam hal ini - di film ini. Seperti layaknya film-film yang lain, sang jagoan biasanya digambarkan sebagai sosok yang hebat namun sekaligus angkuh, egois, dingin, sombong, merasa mampu menyelesaikan semua masalah tanpa pertolongan orang lain dan seterusnya. Contoh lain misalnya karakter Rambo, Dirty Harry, John McClane (ayoo .. ini film apa) yang kurang lebih memiliki karakter yang sama ...

Menonton film 'Constantine' ini membuat pikiran saya 'melayang' ke tulisan saya Dimanakah derajat kedewasaan kita?. Kelihatannya para jagoan kita ini semuanya baru pada tahap independence ya ... merasa jago dan mampu, dan tidak merasa perlu bantuan orang lain.

Kembali ke soal karakter jagoan di film, biasanya memang pada akhirnya ketergantungan pada orang lain (partnernya, keluarganya, temannya sebagai contoh) dimunculkan. Namun biasanya tidak dibangun utuh dan hanya sebagai pelengkap cerita. Inti utama tetap pada kehebatan sang jagoan kita ini ....

Jadi ingat cerita Rambo. Pada salah satu akhir episodenya, sang jagoan menolak keinginan bekas atasannya, Colonel Trautman, untuk bergabung kembali. Digambarkan bagaimana sang Kolonel berdiri memandangi Rambo yang berjalan perlahan-lahan meninggalkan dirinya. Sang Kolonel kemudian bertanya, "Bagaimana kamu bisa hidup Rambo?"
Jawab sang jagon, "Day by day ..... "
Hebat betul yak ... persis banget sama karakter independence itu ... :-P

Mungkin satu dari sedikit film yang mampu mengolah pentingnya sifat interdependence ialah Spiderman. Saya sempat 'kecewa' sempat dengan sekuel pertamanya. Menurut saya terlalu sentimentil sementara aksi berantemnya sedikit sekali. Karena itu, saya tidak berminat menonton sekuel keduanya.

Namun di sekuel keduanya ini saya baru sadar dan menghargai ceritanya. Dalam sekuel kedua ini (kalau nggak salah ya, udah lama juga nontonnnya), Peter baru sadar kalau meski dia seorang jagoan, ia adalah seorang manusia biasa. Adalah wajar baginya untuk merasakan ketergantungannya pada orang lain, adalah wajar bahwa ia adalah seorang manusia biasa, sesuatu yang dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan. Jadilah ia seorang jagoan yang lengkap dengan 'kelemahannya' ... 'kelemahan' yang sebenarnya menguatkan ia dalam menghadapi tugasnya sebagai jagoan ...

Hmmm ... menarik juga ... now it is time to go back and finish what I've started, watching 'Constantine' .. :-)

Kajian 7 Agustus 2005

Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hambaNya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. QS Al An'Aam 18.

Laporan!

Duhai blog, maafkan aku yang telah melalaikanmu selama beberapa hari ini .... hehehehe.

Apa kabar semuanya? Minggu lalu benar-benar luar biasa. Capek betul .... sampai blog nggak keurus ... untung teman-teman masih rajin mengunjungi ... thanks berat ya ... :-). That's what friends are for ....

So ... sekarang saatnya konsolidasi ... menjawab komentar-komentar yang masuk ... mengunjungi blog anda-anda semua ... siap-siap lagi menulis (udah banyak ide nih di kepala ... cuma energinya yang nggak ada hehehe) ...

But ... mikir-mikir minggu depan bakal sama sibuknya ... :-P. Ah biarin, biarkan saja mengalir seperti air pegunungan yang mengalir dengan damai, bening, dan bersih di udara yang segar dan cerah ...

Salam hangat untuk anda semua!

*ditulis menjelang magrib di Minggu sore, setelah semua energi dan semangat kembali"

Wednesday, August 03, 2005

BBAA ... apaan nih?

Ini hasil mendengarkan kuliah subuh Aa Gym ...

Beliau mengajak kita untuk mengamalkan BBAA, 4 langkah yang sederhana ini dalam hidup.

B = belajar
Segala sesuatu kita mulai dari belajar. Belajar menangis, belajar berjalan, belajar makan. Belajar di sekolah, belajar memahami orang, belajar menghargai orang, belajar menerima perintah atasan, belajar memberikan perintah kepada bawahan, dan seterusnya dan seterusnya.

B = berlatih
Percuma belajar kalau tidak dilatih. Jadinya cuma teori doang. Belajar cara berenang tapi nggak pernah berlatih? Ya jelas bakal gelagapan kalau di-jorok-in ke air hehehe ...

A = amalkan
Sudah belajar dan berlatih? Berarti saatnya untuk mengamalkannya. Menggunakan hasil belajar dan berlatih itu memenuhi kebutuhan diri sendiri, kebutuhan orang lain. Gunakan ilmu yang sudah kita kuasai ini dengan mengamalkannya.

A = ajarkan
Sudah belajar, berlatih, dan mengamalkan? Berarti saatnya berbagi ilmu dan pengalaman itu kepada orang lain. Saatnya kita menjadi bagian dari orang lain dalam melalui siklus BBAA yang dimulai dengan B=Belajar ini ...

Terus? Setelah BBAA, saatnya melangkah ke pelajaran berikutnya. Kita mulai lagi dengan B=Belajar ... :-)

Siklus hidup ini, 'teratur' namun menyimpan berbagai kejutan dan keindahan bagi orang-orang yang mau menerima dan menikmati proses ini ... :-)

Tetap semangat! Tetap belajar, berlatih, beramal, dan mengajar!

Kajian 3 Agustus 2005

Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." QS Al An'Aam 15.

Tuesday, August 02, 2005

Musical Baton

Bener nggak sih tulisan ini masuk kategori Musical Baton? Ah tau ah pusing, bingung ... udah nulis aja ... :-P

Musik apa yang saya sukai? Wah ini susah, soalnya hampir suka semua. Mulai dari pop, jazz, klasik, dangdut, rock, Indonesia, Barat. Yang belum 'kena' itu lagu keroncong .. :-). Saat ini koleksi musik saya cukup banyak, mulai dari bentuk CD, mp3 (ini banyak banget) dan DVD. Kaset-kaset udah entah kemana .. :-P. Karena lagi denger musik pakai sistem audio yang bener, akhir-akhir ini saya pelan-pelan mengkoleksi CD asli. Maklum, di sistem audio ini beda bajakan dan asli jauuuh banget.

CD favorit saya saat ini:
1. The Best of Cai Qin - Penyanyi Cina, lagunya lagu Cina, tapi kualitas CD dan suaranya muaantaaap. Kalo kata teman yang pernah ke rumah, meski cuma pake 2 speaker, suaranya surrrooond ... hehehe
2. Diana Krall - When I look in your eyes - lagu-lagunya agak ngepop dibandingkan album seperti The Girl in The Other Room
3. Rod Stewart - The Great American Songbook III
4. Janet Seidel - Comme ci ... comme ca, suara ciamik, musik enak, rekaman kualitas nomor 1, lagu-lagunya jenaka .. :-)
5. Voices of Concord Jazz - live at Montreux, ada 2 CD, rekaman live, enak-enak, dan kualitasnya juga nomor 1
6. Best of Wiener Philharmoniker - 2 CD, ini kalau mau merasakan 'megahnya' suasana orkestra .. :-D

DVD musik yang baru saya beli tapi belum dengar adalah dari Chie Ayado, penyanyi dan pianis jazz dari Jepang. Meski dari Jepang, tapi suaranya seperti negro ... ntar deh kalau udah denger akan saya ulas .. :-)

Bagaimana dengan film? Sekarang masih sibuk menyelesaikan Seinfeld ... ini seri lucu habis ... ntar ah bikin tulisan khusus mengulas ini ... :-P

Monday, August 01, 2005

Ratih Sanggarwati; Sahabat Terbaik

Saya tergelitik membaca artikel ini di koran Republika, 31 Juli 2005 ini. Sungguh bisa jadi pencerahan dalam kita memandang hidup kita ...

Lurah New York
Julukan itulah yang melekat pada seorang Ratih Sanggarwati lantaran kerap bolak balik Jakarta - New York. Siapa sangka kemewahan itulah yang dilakoni Ratih setelah dunia model membuka lebar-lebar pintunya. Dunia yang berawal dari ajang pemilihan putri-putrian. Dunia yang akhirnya membawa seorang anak dari sebuah desa di Ngawi, Jawa Timur, merambah berbagai belahan dunia.

Semua bermula ketika ia masuk SMU di Madiun. Iseng-iseng, Ratih mengikuti Lomba Pemilihan Putri Indonesia yang diselenggarakan oleh majalah Gadis, satu-satunya majalah remaja masa itu.

Sebenarnya, lomba-lomba seperti itu tidak baru baginya. Ratih mengaku sering juga ikut fashion show atau lomba sanggul di kampungnya, tapi predikat juara tak pernah diraihnya.
Ternyata, Gadis membuat perjalanan nasibnya berubah. Ratih menjadi salah seorang dari 20 finalis ajang itu. Bahkan, "Ketika itu aku terpilih sebagai Puteri Photogenic Lux 1980," kenangnya.
Akhirnya, "Prestasi ini membawaku terbang ke Jakarta," katanya.
Pada 1986, Ratih mematri karirnya di dunia model. Langkahnya makin mantap.
Namanya makin kondang.

Berbalik 180 derajat
Lebih 10 tahun Ratih menikmati kemilau dunia mode. Hingga akhirnya ia akhirnya memilih banting kemudi. Penampilannya berubah sama sekali. Sebuah perubahan yang berawal dari majelis taklim.

Pada 2000, Ratih memutuskan mulai membalut tubuhnya dengan busana muslimah. Setelah mengikuti majelis taklim agak lama, ia kemudian sadar, "Saya memang harus punya pertemuan dengan Allah. Pertemuan yang Akbar adalah kematian. Pertemuan-pertemuan kecil ketika kita beramal, amalan ibadah, shalat. dalam berpuasa pun kita sedang ingin menemui Allah. Karena ketika berpuasa, kita merasa orang yang lapar. Dan biasanya orang yang lapar adalah kekasih Allah."
Perubahan berbusana dalam keseharian diakuinya sebagai keputusan yang berat. Ada pergulatan batin di situ. "Apakah saya harus terus pada dunia saya, dunia glamor, dunia yang hanya melihat fisik orang, dunia yang hanya tahu merek-merek saja. Meninggalkan itu tidak mudah. Itu juga ada pergulatan."
Tapi, setelah pergulatan itu berhasil ia lalui, banyak kalangan menyebutnya telah memenangi perjuangan. Termasuk juga untuk urusan rezeki. "Saya pernah baca puisi 6 menit, honornya 3 kali lipat dari honor sebagai model. Itu tanpa diminta. Ini rezeki dari Allah."

"Gue nggak suka lu"
Keinginan kuat untuk berbagi berujung pada peluncuran buku yang tak jauh dari dunianya sebagai model. Namun, keinginan itu beriringan pula dengan cibiran.

Ibu dari 3 anak ini telah meluncurkan sejumlah buku, di antaranya, "Kiat Jadi Model Profesional' dan 'Kerudung Cantik'. Terakhir ia menerbitkan 'Kerudungmu Tak Sekedar Cantik'.
Sayangnya, "Gue nggak suka lu kayak gitu. Lu nggak usah gitu-gitu amat deh", kata sarjana ekonomi lulusan Univ Jayabaya ini menirukan ucapakan banyak rekannya, terutama yang lebih senior.

"Tolong jauhkan ..."
"Saya berfikir, kalaupun tantangan berat saya tidak punya teman, saya masih punya teman sejati, Allah SWT."

Setelah merenung, melewati beberapa pengalaman, Ratih merasa punya sahabatpun tidak menjamin bakal terlepas dari persoalan. "Ketika kita punya persoalan, sahabat kita tidak sepenuhnya membantu. Dalam artian, dia mendengarkan, tapi belum tentu memberikan solusi yang baik. Kemudian sangat saya sadari bahwa sahabat yang terbaik itu Allah."
Ia pun berdoa, "Ya Allah, tolong jauhkan orang-orang yang menjauhkanku dariMu."
Maka ketika itu benar-benar terjadi, "Saya pikir ini ada campur tangan Allah di dalamnya. Bahwa saya tidak didekatkan lagi dengan orang-orang yang membuat iman saya tiba-tiba turun, tidak lagi didekatkan dengan orang-orang yang membuat saya menjadi tidak percaya diri dengan kepercayaan kepada Allah."

Dari buku-bukunya, Ratih juga tidak banyak berharap, "Barangkali kalau ada setitik kebenaran di dalamnya karena Allah, semoga bisa dibuat cermin. Kalau ada kejelekan-kejelekan dalam hidup saya, mudah-mudahan tidak terjadi pada orang yang membacanya."

"Itu saja."

Kajian 1 Agustus 2005

Dan kepunyaan Allah lah segala yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS Al An'Aam 13.