Thursday, January 29, 2009

self pride

self pride


We have indeed created man in the best of moulds, Then do We abase him (to be) the lowest of the low, Except such as believe and do righteous deeds: for they shall have a reward unfailing.

Photo taken @ Ragunan zoo, Jakarta

Wednesday, January 28, 2009

Tahun Duka Cita

black on white


Lagi asyik baca Sirah Nabawiyah ... coba tulis dikit-dikit deh, kan ini tempat nyatet ... :)

Dalam sirah nabawiyah dikenal istilah tahun dukacita. Yakni tahun kesepuluh kenabian, ketika istri Rasulullah Khadijah dan paman beliau Abu Thalib, wafat. Apa hikmah dan rahasia Allah dalam peristiwa ini, ketika kekuatan Islam belum terbentuk dan masih sedikitnya pertahanan kaum muslimin di Mekkah? Padahal Abu Thalib sangat banyak memberikan pembelaan kepada Rasulullah. Demikian juga Khadijah yang selalu menghibur, membesarkan hati, dan meringankan beban penderitaan Rasulullah.

Pertama, bahwa sesungguhnya pertolongan, perlindungan, dan kemenangan itu hanya datang dari Allah. Allah telah berjanji untuk melindungi RasulNya, dan itulah sebaik-baik janji.

Kedua, perlindungan dan penjagaan di sini tidak berarti terhindar dari gangguan, penyiksaan, atau penindasan, tetapi perlindungan yang dijanjikan Allah dalam firmanNya:

"Allah melindungi dari (gangguan) manusia." (QS Al Maidah 5:67)

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu), dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya, Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olok kamu." (QS Al Hijr 15:94-95)

Adalah termasuk sunnatullah dan hikmah ilahiyah yang sangat besar artinya bahwa Rasulullah harus mengalami dan menghadapi berbagai cobaan berat di jalan dakwah. Dengan demikian, para da'i pada setiap jaman akan menganggap ringan segala bentuk cobaan yang ditemui di jalan dakwah.

Kembali ke istilah tahun duka cita, kurang tepat jika tahun ini dinamakan demikian. Yang sebenarnya terjadi adalah seiring dengan meninggalnya kedua orang ini, peluang-peluang dakwah seakan-akan menjadi tertutup. Bahkan beliau sempat memanjatkan doa:

"Ya Allah, kepadaMu aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kesanggupanku, dan ketidakberdayaan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkaulah pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapakah diriku hendak Engkau serahkan? Jika Engkau tidak murka kepadaku, semau itu tak kuhiraukan karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajahMu yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akhirat, dan murkaMu yang hendak Engkau turunkan kepadaku. Hanya Engkaulah yang berhak menegur dan mempersalahkan diriku hingga Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apapun selain atas perkenanMu."


Pengaduan kepada Allah adalah ibadah. Merendahkan diri kepadaNya dan menghinakan diri dihadapan pintuNya adalah perbuatan taqarrub dan ketaatan.

Sesungguhnya, penderitaan dan musibah yang dialami manusia mempunyai beberapa hikmah. Di antaranya akan membawa orang yang yang ditimpa ini kepada pintu Allah dan meningkatkan ubudiyah kepadaNya. Karena itu, tidak ada pertentangan antara kesabaran dan dan pengaduan kepada Allah. Dari peristiwa di atas, Rasulullah mengajarkan tentang kewajiban ubudiyah dan segala konsekuensinya kepada kita.

Firman Allah:
"Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka, (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk, sebab itu janganlah kamu sekali-kali termasuk orang-orang yang jahil." (QS Al An'am 6:33-35)

Kesimpulan? Jangan pernah berputus asa ketika kita berada di jalanNya. Terus berjalan, terus minta diberikan petunjuk, mohon keampunan, mohon ridhoNya. Terus berjalan, sesungguhnya janji Allah adalah sebaik-baik janji ...

Tuesday, January 27, 2009

Gong Xi Fa Cai

bow ...


I went to the temple on Monday night, gosh, it was full of photographers! Since I've been here twice, I decided on focus to learn how to shot with slow shutter speed, to capture the movement feeling.

Another gosh! It wasn't easy. In perfect world, you want to have perfect composition, great lightning, interesting capture and so on. In reality? The place is full of people, their bow difficult to follow, smoke everywhere, and I always found photographers in every corners! :-P

Nevertheless, after spending 1.5 hours, here is what I've got ... practice, practice ... :)

Photo taken @Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta

Monday, January 26, 2009

Kado Cinta Bagi Pasangan Nikah Beda Agama



Saya terhenyak. Berdiri di tengah-tengah toko buku dengan rasa marah. Di tengah suasana tengah di pagi hari. Apa sebabnya? Buku ini!

Bermula dari mata saya yang tidak sengaja melihat buku ini ketika mau keluar dari toko buku Gramedia. Heran plus ga percaya dengan judulnya, saya lalu mengambilnya dari rak buku. Hmmm ... judulnya sangat mencurigakan. Pengarangnya Mohammad Monib, penerbit Gramedia. Lalu saya baca ringkasan di halaman belakang. Hmmm ... katanya "Buku ini tidak menganjurkan NBA (Nikah Beda Agama), tapi menampilkan permasalahan dan arah pemikiran bagi solusinya...

Agak ragu, tapi lalu terlihat oleh saya ada buku yang sudah terbuka sampul plastiknya. Ya saya ambil dan telusuri daftar isinya. Pertama soal pengertian nikah, pendapat masing-masing agama ... hmmm okelah. Lanjut ke halaman berikutnya, lho kok ada soal melamar, malam pertama, mengasuh anak dan seterusnya??? Lalu penutup buku ini mengutip sebuah hadits mengenai pluralisme ... rasa marah perlahan muncul.

Saya baca penutupnya, katanya hadits itu mengenai pluralisme berdasarkan pemahaman seorang terkemuka di negeri ini (anda pasti kenal, tidak perlu saya sebut di sini). Haditsnya dikutip begitu saja, bahkan lebih jelek dari mengutip suatu bahan (tanpa tulisan asli - arab -, tanpa mencantum rawinya dst dst).

Astagfirullah ... buku begini sudah dijual bebas. Di toko besar Gramedia (saya menyebut nama ini karena buku ini diterbitkan olehnya) dan di salah satu mall terbesar di Jakarta. Pagi ini saya cek di gramediaonline.com, ternyata buku ini dijual di situs ini juga dan dikategorikan sebagai buku Islam. Astagfirullah ... sungguh, perang pemikiran itu benar dan sangat berbahaya ...

Kesimpulan? Hmmm ... senantiasa berhati-hati membaca buku, pastikan ditulis oleh orang yang kita kenal reputasinya, didukung penerbit yang menjaga visi misinya, 'periksa' buku itu dengan hati nurani anda ... dan, berjamaah lah agar bisa terus saling mengingatkan ...

Thursday, January 22, 2009

dew

dew

dew on flowers in morning time ...

Photo taken somewhere in Jakarta, taken manually using Nikon D50+18-55 lens kit+macro filter

Wednesday, January 21, 2009

Peperangan

no entry


Ceramah hari ini ba’da dhuhur bercerita tentang peperangan. Kata sang ustad, sebenarnya kita ini setiap saat dalam keadaan berperang. Setiap saat, yang hak dan batil bergantian mengisi relung jiwa kita, ada kalanya kita memilih yang hak dan kadang pula kita memilih yang batil. Dan peperangan ini terjadi setiap saat, makan dulu atau sholat dulu, sabar atau marah, diam atau berkata-kata, tegur atau biarkan, ikhlas atau berharap ... betul-betul kita setiap saat dalam peperangan.

Sang ustad lantas mengutip QS An Nisa 76 yang artinya: Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana kita tahu kita menang? Apa kriterianya? Kalau dilihat dalam peperangan fisik, kemenangan biasanya bersangkut paut dengan matinya musuh, adanya tawanan perang, dan bertebarnya harta pampasan perang. Namun, bagaimana dengan peperangan yang setiap saat kita alami ini, apa kriterianya?

Lanjut sang ustad, ada 3 kriteria.

1) Komitmen dengan kebenaran.
Secara fisik mungkin kalah, mungkin kita dipenjara, kalau kita partai, mungkin perolehan kursi sedikit. Namun semua ‘kekalahan’ ini tidak menyurutkan langkah, tidak membuat kita lantas menghalalkan cara. Karena kita tahu dan yakin, bahwa arti kemenangan itu adalah seberapa komitmen kita pada kebenaran.

2) Kemenangan dakwah yang menyebar kemana-mana
Secara fisik mungkin kita kalah, tapi dakwah kita, prinsip, keyakinan yang kita perjuangkan masuk ke hati teman-teman, rekan-rekan, masyarakat dan mereka yang akan menggantikan kita dalam memperjuangkan prinsip, keyakinan dan iman terhadap Islam. Inilah tolak ukur seberapa kita menang dalam pertarungan ini

3) Allah selamatkan dari tipu daya musuh
Ketika Nabi Muhammad dipaksa keluar dari Mekkah dan hijrah ke Madinah, secara kasat mata kita akan melihatnya sebagai sesuatu kekalahan. Dan sungguh ini adalah tipu muslihat musuh yang membuat kita mempercayai, kalau Rasulullah harus hijrah, maka agama Allah telah kalah dalam perjuangannya. Padahal, justru setelah hijrah, Islam berkembang pesat, melebihi bayangan setiap orang dan tidak butuh lama bagi Islam untuk kembali dan menaklukkan Mekkah. Bukan cuma secara fisik, tetapi juga hati-hati penduduk Mekkah yang mendapat hidayahNya.

Firman Allah dalam surat At Taubah 40: Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Apa pelajaran di sini buat kita? Pertama, bahwa kita ini sebenarnya selalu dalam pertarungan, peperangan. Kedua, bahwa kemenangan dan kekalahan dalam setiap peperangan yang kita hadapi bukanlah sesuatu yang kasat mata, tetapi yang lebih tepat adalah seberapa jauh kita mendapat 3 nilai di atas. Dan ketiga, sesungguhnya pada akhirnya semuanya bermuara pada nilai-nilaiNya, pada nilai dakwah, dan pada seberapa keridhoanNya pada setiap yang kita usahakan.

===
Jadi, perang di Gaza ... siapa yang menang?

Monday, January 19, 2009

Smile ... :)

cheers!


What is more pleasant
than listening to the crowd
of these girls and boys
and hey, they even dress in colors!

A tribute to our brothers and sisters in Gaza, keep the spirit high!
Photo taken @ Ragunan zoo, Jakarta.

Sunday, January 18, 2009

Gaza

yellow on white ...


Kata berita hari ini, Israel mengumumankan gencatan senjata sepihak. Analis menyebut, ini dalam persiapan menyambut pelantikan Obama.

Well, Indonesia .. dunia ... apa yang kamu harapkan dari Obama dalam perang ini? Maaf kalau kedengaran sinis ya ...

Thursday, January 15, 2009

We Will not Go Down (Song for Gaza)

blue on white


Per pagi ini, 15 Januari 2009, setidaknya 1,017 orang telah meninggal dunia dan 4,750 orang terluka, mayoritas anak-anak, wanita, dan orang tua. Biadab!!!

We Will not Go Down (Song for Gaza)
Composed by Michael Heart - Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Row of Clouds

row of clouds

a rare view of Jakarta ...

taken from 14th floor of a building, south of Jakarta

Tuesday, January 13, 2009

Kamar Mandi

LOL


2 minggu lalu saya intensif sekali bepergian. Ceile ... cuma putar-putar seputar Jakarta sih hehehe ... dari urusan ama teman-teman fotografer, jalan-jalan dengan ompung tercinta, sampai liburan dengan keluarga tersayang ... uhuk-uhuk :-P Yang repot, sampai tanggal 3 Januari 2008 saya masih masuk kantor karena mengejar target akhir tahun. Jadi ... sampai sakit bolak-balik ... dijalani aja sih ... :)

Yang menarik dengan urusan putar-putar ini adalah banyaknya kamar mandi yang saya masuki. Pola yang selama ini tergambar di benak, ternyata benar-benar cocok dengan 'survei' kamar mandi ini ... :). Pola apa itu?

Pertama, kebanyakan toilet umum kunci pintunya seadanya. Hampir pasti kunci bawaan handel pintunya tidak berfungsi. Digantikan dengan selot, kayu, ganjelan, tali rafia, yang meski rada darurat cukup kuat dan efektif. Yang penting harus yakin pintu itu bisa dikunci dan dibuka kembali ... :D

Kedua, dulu toilet yang sok keren hampir pasti sarana pembersihnya kertas tisu. Tanpa air ... emang kita bule apa? :-P namun sekarang, alhamdulillah hampir seluruhnya sudah menyediakan air selain tisu, termasuk di hotel-hotel yang dulu sok bule dan cuma menyediakan kertas tisu doang hehehe ...

Ketiga, nah ini yang agak kurang masuk akal. Hampir semua toilet dan kamar mandi itu ga ada gantungan bajunya. Ini apa saya yang udik atau bagaimana ya? Masih sulit membayangkan orang lain kalau pakai kamar mandi itu, dimana mereka menggantungkan pakaiannnya, di atas kepala? Atau langsung dibuang/cuci? Entahlah ... puyeng ... :-P

Keempat, .... udah ah ... :D Bagaimana menurut anda sendiri? :)

Monday, January 12, 2009

a morning

a morning

a beautiful morning @ Ragunan zoo,
through infra red filter ... :)

Photo taken @ Ragunan zoo, Jakarta


===
Senin pagi, insya Allah niat ditautkan, semangat ditancapkan, keikhlasan ditebarkan ... mari kita songsong tahun 1430H / 2009H sebaik-baiknya, tetap semangat!

Sunday, January 04, 2009

Libur!

watching ... and to be watched

Liburan dulu yakh ... :)

Photo taken during Idul Adha celebration, Jakarta

Thursday, January 01, 2009

Tahun Baru 1430 H / 2009 M

white on green

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS Al Hasjr 18-19).