Sunday, August 26, 2012

Men, Who Needs Them?

Lucu juga, kita disamakan saja dengan binatang. Atau mungkin memang begitu cara berfikirnya?

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS Al A'raf 7:179)

Men, Who Needs Them?
Greg Hampikian

Mammals are named after their defining characteristic, the glands capable of sustaining a life for years after birth — glands that are functional only in the female. And yet while the term “mammal” is based on an objective analysis of shared traits, the genus name for human beings, Homo, reflects an 18th-century masculine bias in science.

 That bias, however, is becoming harder to sustain, as men become less relevant to both reproduction and parenting. Women aren’t just becoming men’s equals. It’s increasingly clear that “mankind” itself is a gross misnomer: an uninterrupted, intimate and essential maternal connection defines our species.

The central behaviors of mammals revolve around how we bear and raise our young, and humans are the parenting champions of the class. In the United States, for nearly 20 percent of our life span we are considered the legal responsibility of our parents.

Selengkapnya ...

No comments: