Tuesday, May 15, 2007

Investasi

The House


Apa yang terbayang oleh anda ketika kata ini muncul? Sebidang tanah, tabungan di bank, investasi surat-surat berharga, penanaman modal pada suatu usaha? Kemaren - ya ndak persis kemaren, pokoke beberapa waktu yang lalu lah :) – kantor tempat saya bekerja meluncurkan program peminjaman uang untuk kepemilikan rumah. Jumlahnya luar biasa, sangat luar biasa, pokoke di luar bayangan lah. Ya jelas hampir semua orang berduyun-duyun mendaftarkan diri di program ini.

Ada yang memang belum memiliki rumah sehingga sangat membutuhkan dana segar ini. Namun ada pula yang sudah berkecukupan, namun tetap tertarik dengan program ini.

Kata salah seorang teman, “Ini kan kesempatan bagus”
Lebih lanjut kata beliau, “Dengan adanya dana segar ini kita bisa berinvestasi. Untuk masa depan kita, untuk anak-anak kita, dst dst”
“Kalau cuma mengandalkan gaji, kita cuma jadi ‘spender’ ... adanya cuma mengeluarkan uang dan mengeluarkan uang ...” demikian tutur beliau.

Jadi bertanya-tanya dalam hati, apa sih sebetulnya yang namanya investasi itu. Apakah bentuknya seperti kata teman di atas, yang intinya pengembangan dana-dana sehingga kebutuhan masa depan tercukupi. Baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga, terutama untuk anak-anak seperti biaya sekolah mereka, biaya kuliah, biaya menikah, biaya berkeluarga dan seterusnya.

Atau hal-hal yang ‘berbeda’. Misalnya, mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Berusaha menjadi contoh bagi orang lain. Senantiasa berusaha meluruskan niat dihadapanNya. Berusaha untuk terus konsisten dalam bersedekah, berinfaq, maupun berzakat. Mengajarkan agama dan tujuan hidup ini kepada anak-anak dan keluarga.

Bagaimana menurut anda, yang mana yang lebih tepat disebut investasi, yang pertama atau yang kedua? Atau dua-duanya? Kalau kedua-duanya, apa mungkin kita bisa jalankan? Atau kita harus fokus pada satu bidang saja? Atau kita harus pintar-pintar membagi konsentrasi, katakan 70-30 di antara kedua bidang ini?

Yang pasti buat saya sih, kalau bisa jangan pegang uang banyak-banyak. Apalagi kalau pinjaman. Terlalu banyak godaannya hehehe ....

7 comments:

T A T A R I said...

investasi itu banyak macemnya yah bang ..
kita sekolah juga termasuk investasi kan??

Fitra Irawan said...

iya bang, punya uang banyak itu kalo ga pinter2 kaya jebakan, apalagi punya pinjeman banyak...bisa jadi 'perangkap' kalo ga pake perhitungan

SeeHarrie said...

Kalo belum berpengalaman, lebih baik duit hasil ngutang untuk beli rumah saja, karena yang namanya investasi dunia ada untung dan ruginya. Kalo investasi akhirat...ya...pasti untung.

CUPI said...

apakabar bang :)
invest buat hari nanti kaya nya lebih untung, stuju sama mas harrie ..

igunone said...

He3x ... tepat kalo blog ini dinamai "lamunan-sejenak". Bahasa science-nya "tadabur" ya Bang? Tempo hari saya pernah menulis http://igunone.blogspot.com/2006/10/opportunity-of-life-spending.html Jadi, tergantung "parameter setting"-nya juga kali ya dalam hal bagaimana melihat situasi ini. Bisa di-set 70:30 atau 50:50 ... strategy mungkin boleh beda asal berada dalam rel yg benar, visi dan misi (bahasa keren-nya "niat")bisa tercapai

Diah Utami said...

Investasi dunia memang 'penting', tapi tentu saja yang lebih penting adalah investasi untuk akhirat.

Anonymous said...

Setuju dengan Diah, investasi yang benar adalah yang kamu sedekahkan, apapun itu. Jadi yang ditanganmu adalah bukan investasi, yang kamu beri, itulah sebenar-benarnya investasi. TeeJe.