Sunday, June 03, 2007

Situ Babakan

My Jakarta!


Pas akhir minggu panjang kemarin saya bersama rekan penggemar fotografi menyempatkan diri 'maen' ke Situ Babakan. Waktu berangkat agak pesimis sih ... tapi ndak papalah, kalaupun tidak ada obyek menarik, ya bengong aja lah ngelihatin air ... :)

Situ Babakan adalah sebuah danau yang terletak di daerah Jagakarsa, Lenteng Agung .. dari arah Jakarta menuju Depok. Yang lebih terkenal dari daerah ini adalah adanya perkampungan Betawi. Menurut yang saya baca-baca, pemerintah DKI mencanangkan daerah ini sebagai daerah konservasi budaya Betawi.

Dari jalan masuk, yang kami temui pertama adalah danaunya sendiri. Cukup luas, ada jalan mobil di sepanjang sisinya (meski tidak semua), lengkap dengan orang-orang yang berjualan makanan dan minuman. Pepohonan dimana-mana, membuat suasana rindang. Kalau perkampungan Betawinya sendiri sih kata orang situ masih ke dalam lagi, menyusuri sisi danau ini.

Hari itu cerah sekali. Mungkin karena pengaruh hujan lebat yang malam sebelumnya sempat mengguyur Depok dan sekitarnya. Yang membuat kami terpesona, adalah ternyata banyak sekali obyek foto di seputar danau ini!

Ada nelayan yang sibuk menjaring ikan (1 orang sih hehehe), beberapa pemancing, seorang bapak yang merajut jala, anak-anak yang sibuk mandi dan main air, langit yang cukup bersih, dan matahari pagi yang sangat mendukung aksi jepret-jepret. Di sana-sini pun ada bunga dan kupu-kupu yang bisa dijadikan obyek makro.

Suasananya tenang ... tidak terasa kalau tempat ini hanya berjarak sekian menit dari 'kerusuhan' lalu lintas dan kesibukan ibu kota. Air yang berkilau, danau yang melenakan. Tempat-tempat duduk yang tersebar sepanjang danau, hingga celoteh anak-anak yang pingin ngintip hasil jepretan :) Sesekali muncul orang-orang naik motor. Mereka parkir dan kemudian duduk memandangi air ... pagi itu kami sempat lihat pula seorang kakek yang membawa dua orang cucunya, sekedar menikmati pagi yang cerah itu.

Capek jepret, jepret, kami sempat makan pagi di salah satu warung di situ. Ternyata inipun memberikan nuansa yang menarik dari perjalanan pagi itu. Sang pemilik warung, namanya (mas) Hera, sangat ramah. Kami dikenalkan dengan adik-adiknya yang memiliki berbagai latar belakang (mereka bersaudara 11 orang). Sambil makan indomie rebus plus telur obrolan meluncur kian kemari. Dari soal Situ Babakan, keharmonisan bangsa, kualitas dan teknik foto, majalah National Geographic, perilaku manusia ... banyak lagi. Sampai tidak terasa kalau perlu 1 jam untuk menghabiskan sarapan indomie ini .... :)

Badan capek, hasil jepretan banyak, perut kenyang, akhirnya sekitar jam 10 kami pun undur diri dari Situ Babakan. Masih banyak obyek foto yang belum ditelusuri, filter infra red belum keluar dari kantong, sampai Kampung Betawinya pun belum kami jelajahi. Haruskah kami kembali? Ya jelas dong! :-P

4 comments:

silverring said...

Ternyata Situ Babakan menarik juga ya pak... Kapan2 ke sana ah...

NiLA Obsidian said...

duh....anugrah bgt ya mas zuki.....mempelajari teknologi ciptaan manusia.....mendapat bonus untuk menikmati, mensyukuri dan memahami kebesaran Allah....

Terima kasih buat supportnya sewaktu saya nyepi...:-)

Anonymous said...

Perenungan sekaligus mengasah hobby dan ilmu manusia... ck ck ck...hebat abang yang satu ini....TJ.

Anonymous said...

gara-gara cerita ini jadi pingin ngelayap ke Situ Babakan. Apalagi setelah baca tulisan di www.halohalo.co.id ( http://www.halohalo.co.id/index2.php?mod_option=berita&id_kategori=11&posisi=2&id_news=143 ). Kayaknya benar-benar bagus ya Pak? Bisa tampilin lebih banyak foto Situs Babakan lagi Pak?