Saturday, September 13, 2008

Ramadhan

waiting for sunrise


Sang ustad bercerita tentang penyakit rohani seperti munafik, dengki, sombong, riya, cinta dunia, tidak ikhlas, menuhankan selain dJJ, dan banyak lagi. Beliau mengingatkan, bahwa persoalannya tidak selesai ketika kita meninggal. Kita akan ditanya, dan astagfirullah begitu banyak ayat-ayat Al Qur’an yang mengingatkan kita tentang ini ...

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (QS. 1:5-7)

Untuk itu, mari kita isi ramadhan ini dengan mencuci diri kita, rohani kita, iman kita. Bersihkan niat kita. Apa niat hidup kita? Untuk apa kita hidup, kenapa kita hidup, mau kemana hidup kita?

(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS :88-89)

Sungguh, Allah sayang pada kita. Dosa bertumpuk, tapi kita terus diberikan kesempatan utk minta ampun. Jika kita ridho padaNya, keputusanNya, takdirNya, Allah akan ridho dgn keadaan kita yang compang-camping, sholat tidak khusyu, ibadah yang ikhlas, dosa yg senantiasa menggunung, insya Allah.

Pintu taubat selalu terbuka bagi yang dengan ikhlas menginginkannya. Mintalah padaNya, dan hanya padaNya ...

Mari kita isi bulan yang istimewa ini dengan belajar melatih diri untuk mengenyampingkan nafsu duniawi dan mengoptimalkan rohani kita.

Kemarin pas sholat Jum’at, subhanalloh ... serasa di Madinah. Suasana khidmat, ramai tapi khusyu, dan semua orang sibuk mencariNya. Pas sholat sunnat air mata sempat bergulir, terharu karena masih dikasih umur untuk sholat dan meminta ampunanNya. Dan ketika ayat-ayat Al Qur’an mulai dilafazkan, subhanalloh nikmat sekali ...

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (55:13)