Monday, August 27, 2007

Hatiku Selembar Daun

path to (final) destination ...


Puisi khusus tuk istri tercinta yang telah sekian lama setia bersama menyusuri, menguatkan, menyemangati, dan mendorong hidup ini ke arah yang lebih baik .... :)

Ada apa? Nggak ada apa-apa, emangnya nggak boleh ngasih puisi ke istri tersayang? :-P


Hatiku Selembar Daun
Sapardi Djoko Damono

hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak
terbaring di sini;

ada yang masih ingin kupandang
yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kau sapu
tamanmu setiap pagi

5 comments:

Anonymous said...

Ehm, speechless membacanya... Jd bertanya dlm hati, apa memang sebegitu dlm support itu Say (hehe, mohon maaf kali ini sangat mungkin membuat komentator lain ngirri berats :) Makasih Sayang...

Anonymous said...

Very well poem...and it is make me jealous...Well done! TJ.

Anonymous said...

Foro yang cantik, puisi yang cantik juga. Kenapa nggak bikin puisi sendiri, bang?

Fitra Irawan said...

iyaaa bikin jeleeessss....huhuhuhuhuhu :((

zuki said...

@diah, udah berulangkali bikin, tapi ga sanggup ... tak bisa dilukiskan dengan kata-kata ....