Wednesday, October 03, 2007

Perbedaan Kebudayaan (1/2)

Monkey business ...


Masih meneruskan cerita pelatihan kepemimpinan, kemarin kami juga belajar soal perbedaan kebudayaan. Maklum, perusahan tempat saya bekerja ini adalah perusahaan multinasional. Kantor-kantornya ada di banyak negara, dan karyawannya juga berasal dari berbagai kebangsaan.

Cukup menarik, karena ternyata perbedaan budaya ternyata bisa memberikan efek yang luar biasa. Sang pengajar memberi contoh dengan menampilkan 2 buah foto. Foto pertama menampilkan bunga-bunga Sakura yang mekar di musim semi, sementara yang kedua memperlihatkan pemandangan di suatu sungai yang tenang, dengan sebuah perahu yang bersandar dengan damai, keduanya suatu lokasi di Jepang. Ia lalu menanyakan kepada kami, apa yang kami 'lihat' dari kedua foto ini.

Banyak lah yang terlontar dari peserta pelatihan. Kebanyakan temanya tak jauh dari musim semi, kelahiran, semangat, suasana damai, dan sejenisnya.

Lalu sang pengajar memutarkan video yang menampilkan seorang wanita muda Jepang yang bercerita tentang apa yang ia 'lihat' dari foto itu.

Ternyata yang ia lihat adalah peringatan bahwa setelah masa muda akan datang masa tua yang berakhir dengan kematian .... jadi yang ia lihat bukannya keindahan dan kedamaian, tapi justru pertanda kematian dan kesedihan ...

Menarik sekali. Membuka mata semua peserta, apalagi saya, kalau apa interpretasi kita terhadap apa yang kita lihat, dengar, rasakan, ternyata bisa jauh berbeda dibandingkan dengan orang lain yang berasal dari kebangsaan (suku) lain.

Kami lalu belajar mengenai kaidah dasar setiap bangsa. Misalnya Amerika yang selalu tentang SAYA (you got to look out for Number One), Australia yang menekankan persamaan (you are no better than me), Inggris yang berfalsafah pikir dulu sebelum bertindak (the best advise is found on the pillow), India yang pentingnya bertanya kepada orang tua, Vietnam yang mementingkan keturunan, dan seterusnya.

Dari pembahasan di atas, sang pengajar lalu mengajak kami untuk menjelajahi perbedaan-perbedaan yang utama antar suatu bangsa.

Bersambung ...

No comments: