Thursday, November 29, 2007

sang maestro ...

watch the snow mountain


Beberapa waktu yang lalu dalam perjalanan pulang dari kantor saya sempat mendengarkan wawancara dengan Ireng Maulana sehubungan dengan persiapan Festival JakJazz di salah satu stasiun radio di Jakarta.

Yang pertama-tama menarik hati adalah gaya bicara Ireng. Santai sekali, rileks, tapi dengan penuh semangat dan antusiasme, tanpa adanya kesan ngotot. Sewaktu beliau tertawa, nuansa hasrat (passion) terhadap yang beliau bicarakan terasa sekali, penuh dengan kehangatan.

Saya terkesan. Bagaimana ya caranya berbicara tentang sesuatu yang kita percayai, sesuatu yang kita ingin orang tahu, orang ikut, orang percaya dengan rileks, santai, penuh semangat, tapi tanpa ada kesan ngotot? Bagaimana kita 'melafazkan' keinginan kita itu dengan penuh gembira, kehangatan, dan antusias tanpa ada kesan menggurui? Mungkin beginilah kalau sang maestro sudah bicara ya ....

Kambali ke soal wawancara, Ireng juga menyebut para pemain jazz Indonesia (dia menyebutnya teman-teman) penuh antusias untuk datang. Bukan karena mereka dibayar atau sejenisnya, tapi karena mereka merasakan kegembiraan yang sama. Juga karena mereka ingin main bersama.

Ireng menyebut beberapa nama (orang, grup) yang akan datang dan betapa ia sangat menunggu untuk bermain bersama mereka. Dia kurang lebih bilang, "Ya, saya sudah bilang ke dia, kita harus 'main' sama-sama"

Main bersama ini biasanya berupa main spontan di satu panggung, tanpa latihan terlebih dahulu. Selain para pemainnya harus memiliki keahlian yang tinggi untuk bisa menyesuaikan diri begitu permainan dimulai, yang lebih penting lagi adalah kemampuan berkomunikasi, menyesuaikan diri, dan ngobrol .... tentunya ngobrolnya pakai alat musik ... :)

Buat saya satu pelajaran. Bagaimana suatu lingkungan bisa membuat orang pingin datang, bersilaturahmi, ngobrol, dan bersama-sama bekerja dengan rasa gembira dan sukacita dengan tetap menghargai kebebasan dan kreativitas masing-masing ..

====
Sore itu saya mendapat suatu pelajaran. Bagaimana seorang maestro bicara dan refleksinya bagi diri sendiri. Pelajaran kedua adalah lingkungan yang baik akan melahirkan kemampuan kita yang terbaik dengan tetap mengusung nilai-nilai yang kita percayai bersama.

Bagaimana, anda sudah merasa menjadi maestro? Apakah lingkungan kerja anda seperti di atas dan apa kontribusi anda terhadap lingkungan anda?

No comments: