Wednesday, May 31, 2006

Tujuan Akhir, Apakah Itu Nyata Atau Abstrak?




Melanjutkan lamunan kemarin, semakin jauh kita melangkah, rasanya semakin ’jauh’ titik akhirnya. Atau mungkin lebih tepat lagi titik itu semakin mengabur dengan perjalanan itu sendiri.

Ini jadi tepat dengan pemikiran saya kalau kepemimpinan pada akhirnya bukanlah suatu tujuan tapi proses atau perjalanan ke tujuan itu. Agak abstrak ya?

Memang abstrak. Agak sulit membayangkan kalau kita tidak menjalani jalur ini. Seperti kata Morpheus (kira-kira hehehe) di film Matrix, ”It is not about knowing the path, it is about walking the path”.

Meneruskan soal film Matrix, saya lupa-lupa ingat. Apa ya endingnya? Bahwa segala sesuatu itu relatif, tidak ada yang pasti/absolut? Bahwa hidup ini harus berjalan dengan berbagai konsekuensinya dan masing-masing kita punya peranan masing-masing? Seperti Dunia ini Sandiwara-nya God Bless? (hehehe dari Matrix melenceng ke God Bless)

Di sini saya berbeda. Menurut saya akhir yang nyata, titik akhir yang sebenarnya adalah kembalinya kita pada Prima Causa, Sebab Utama alam dan kehidupan ini. Tiada lain tiada bukan Allah SWT.

Untuk apa kita hidup di dunia ini? Kenapa kita musti hidup? Apa tugas kita dalam hidup ini? Siapakah yang paling kuasa? Apa tempat bersandar yang sebaik-baiknya?

Abdullah artinya hamba Allah. Menurut saya inilah pernyataan mendasar mengenai hidup ini. Kita diciptakan atas kehendakNya, kita diberikan tugas dalam hidup ini sebagai pemimpin di muka bumi, dan hanya kepadaNya lah kita mengharapkan segala kekuatan dalam mengemban tugas ini.

Tujuan hidup kita adalah untukNya, maka kecintaan kita yang utama pun hanya padaNya. Seperti kata anak-anak ABG kepada pacarnya, ”Gue nggak bisa hidup tanpamu ...”, begitulah perasaan kita padaNya.

Aaah ... melamun kian kemari ... besok lanjutkan lagi ya ... :). Ada komentar?

8 comments:

Anonymous said...

bukankan tujuan akhir manusia, bertemu dengan tuhannya

zuki said...

setuju ... itulah yang saya temukan dan tegaskan dalam lamunan di tulisan ini ...

Anonymous said...

hehehhe...lamunan yg 'serius' jadi funky begitu keluar statement tentang pacaran ala ABG :).

Biarin aja kalo ada yg komen: blog ini serius.Bang..., itu yg bikin jd istimewa, kisah keseharian kan dah ada di mana2 :)

Eh, akhir puisinya mengambang ya? Hehehe...atau gak nyambung? Emang susah kalo bikin puisi simbolik gitu, Bang, laut, pantai cuma kiasan :)

Anonymous said...

beberapa waktu yang lalu sempat lihat-lihat buku "Kubik Leadership", penulisnya juga mengutip ucapan Morpheus ...

Deja Vu! ( btw. ungkapan ini ada juga di filem Matrix lho)... :)
Saya pernah mengutipnya untuk teman-teman diskusi di tahun 2001 :) ...Setelah Neo ( yang diperankan oleh Keanu Reeves ) berhasil menarik temannya yang melompat dari helikopter yang rusak, Morpheus ( diperankan oleh aktor hitam Laurence Fishburne) berkata kepada Neo: …Sooner or later you will understand, just like I do, the difference between knowing the path and walking on it…. :) AL

Anonymous said...

follow the path...to the only destination....duh lamunannya bener2 seriusss :)

Anonymous said...

Numpang ngelamun ah. Menarik nih tulisannya, pak..

Saya sepakat dengan Morpheus. "It's all about walking the path"

Prima Causa sebagai titik akhir memang sudah merupakan keniscayaan. Tapi menurut saya yang jauh lebih penting adalah prosesnya atau 'walking the path itu' karena seperti keadaan kita di titik ahir nanti, hanya Sang Penguasa Hidup lah yang tahu.

hehe.. asik nih.. besok kita diajak ngelamun lagi ya pak..

BTW, penggemar Matrix juga? Saya terkejut menemukan buku seorang Harun Yahya tentang Matrix yang dia kaitkan dengan

Vendy said...

meskipun demikian, kita juga ga boleh begitu terlalu over bermanja2 sama Yang Di Atas kan ?

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.