Monday, July 23, 2007

Umroh IV - Berihram

Stone mountain ...


Di Bir Ali kami mempersiapkan diri untuk berihram. Berbagai perasaan berkecamuk di dalam diri ketika saya sibuk memakaikan kain ihram pada Yusuf. Jika menuruti kata hati mungkin saya ingin berlari secepatnya memasuki mesjid, sholat sunnah ihram, untuk kemudian berihram dan mengikatkan diri pada aturan-aturan berihram.

Namun ini tentu tak bisa saya lakukan. Yusuf yang penuh semangat berihram harus dibantu. Apalagi ukuran kain ihram yang relatif besar untuk tubuhnya cukup menyulitkan kami untuk merapikan kain ihram yang melilit pinggangnya dan menutup tubuhnya bagian atas.

Selesai dengan merapikan kain ihram, kami pun melakukan sholat. Rasa gelisah masih saya rasakan, seperti tidak mempercayai diri yang sudah hampir berihram.

Usai sholat, kamipun menaiki bis yang akan membawa kami ke Masjidil Haram, ke Ka'bah, ke tempat kita biasa mengarahkan kepala dan seluruh sel tubuh untuk bersujud!

Sang udstaz mengajak kami untuk melafazkan niat berihram dan mulai bertalbiyah ....

Labbaik Allahumma labbaik ... Aku datang memenuhi panggilanMu Ya Allah ... satu, dua, tiga, berulang-ulang ...

Sambil bertalbiyah mengikut sang udztad, mata saya terpancang pada ketandusan negeri yang terlihat dari jendela bis. "Kenapa aku ada di sini? Mengapa aku harus berusah payah seperti ini? Apa yang sebenarnya aku cari?"

Air mata tak kuasa saya tahan ... mengalir ... terisak-isak ...hangat, basah ... "Aku mencari cintaMu ya Allah .... aku mencari cintaMu .... cukuplah itu bagiku ....

Doa di antara talbiyah dan salawat, Allahumma inna nas aluka ridaaka waljannata wana'uzubika min sakhatikawannaar ... Ya Allah, sesungguhnya Kami memohon keridhoanMu dan surga, kami berlindung padaMu dari kemurkaanMu dan siksa neraka ...

Ya Allah ... malu aku memintanya ... tapi sungguh berikan aku ridhoMu ... berikan aku ridhoMu ... Tanpa itu sia-sialah aku ....

*di bis menuju Mekkah, sesaat setelah berihram di Bir Ali, 14 Juli 207*

1 comment:

Anonymous said...

mrembes mili...
thank you lagi