Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan menikmati suasana pantai suatu negara antah berantah (dimana ... hayo .. he3x). Pantainya luas tanpa batas, ombaknya besar bergelombang menerjang tanpa henti, dan anginnya berhembus dengan kencang, tidak perduli ada anak manusia yang berdiri di pantai itu.
Yang menarik ... ada pelajaran hidup yang bisa dipetik dari kenikmatan bersantai sore itu ...
- pantai luas tanpa batas, membuat orang yang berdiri di situ merasakan kekecilan/kekerdilan dirinya. Keciiil banget dah kata orang Betawi! Sungguh ... kecil dibandingkan besar pantai itu, yang notabene cuma bagian kecil dari benua yang cuma bagian dari dunia yang juga cuma bagian kecil dari sistem matahari kita yang bagian kecil dari ... dst dst. Di sisi lain, saya jadi merasakan ada sesuatu Yang Maha Besar, Maha Kuasa .... yang mengatur segala sesuatu di pantai itu.
- ombak besar bergelombang bak tantangan hidup ini. Datang silih berganti tiada henti. Menerjang tanpa perduli. Kita yang kecil tadi harus bisa berdiri tegak melawan terjangan itu. Dan tidak cukup sekedar berdiri, kita harus maju balas menerjang. Apa bisa? Perlu alat, bantuan kali ya?
- angin yang berhembus kencang bagaikan cepatnya hidup/waktu melewati kita. Kita mau ngomel kek, menyesali yang terjadi kek, marah kek, dia lewat saja tanpa perduli dengan cepatnya. So, mungkin ketimbang menyesali yang sudah ada, mungkin lebih baik kita ambil hikmahnya dan tertawa riang menyikapi yang sudah lewat ... :-)
- setelah gelap, saya melilhat mobil yang melintasi pantai yang datar dan luas itu. Meski rata tanpa rintangan, sang pengemudi tetap menyalakan lampu agar ia bisa melihat jalan. Mungkin hidup juga begitu kali ya ... meski 'kaya'nya udah jelas, tetap kita perlu pedoman atau 'lampu' agar tidak nyasar. Itu kalau jelas ... lha kalau nggak jelas??
Hmmm .... what do you think? Any comments?
No comments:
Post a Comment