Wednesday, September 07, 2005

Ketakutan berlebihan pada apa yang akan terjadi

Sebagai seorang manusia, wajar bagi kita untuk cenderung merasa takut akan apa yang akan terjadi.
Ketika mau ujian, apakah nanti saya bisa mengerjakan soalnya?
Ketika mau melamar calon istri, bagaimana kalau nanti ditolak?
Ketika mau interview untuk satu pekerjaan, bagaimana kalau nanti pertanyaannya sulit-sulit?
Ketika dipanggil atasan, apa dia tahu kesalahan saya dan akan marah habis-habisan?
dan seterusnya ...

Menurut Dale Carnegie, otak kita memiliki kecenderungan untuk berfikir yang terburuk sementara mental kita tidak siap untuk itu. Oleh karena itu, Carnegie menganjurkan tips ringkas mengatasi hal ini.

- Yang pertama, jika kita menemui suatu permasalahan seperti di atas, fikirkan hasil yang terburuk
- Siapkan diri, baik langkah-langkah praktis maupun mental untuk hal yang terburuk ini
Dengan 2 langkah sederhana ini, kita kemudian tidak akan kaget jika ternyata hal yang terburuk ini benar-benar terjadi.

Memang yang sering terjadi ialah kita cenderung menghindar dan berharap kalau semua ini tidak akan terjadi. Inilah yang seharusnya kita cegah. Kita harus siap dan menyiapkan diri kita.

Satu hal yang perlu diingat, ialah biasanya skenario terburuk yang muncul di kepala kita jarang benar-benar terjadi. Jadi kalau kita sudah siap dengan situasi terburuk namun itu tidak terjadi, kita akan keluar dari situasi ini dengan kepala tegak ... :-)

3 comments:

Dini said...

Jadi inget kata Aa Gym kang... "supaya jangan kecewa, ya jangan berharap..."

Just my quarter cents worth of opinion... hehehe. Salam buat istri ya kang, suka spiderman juga toh...

zuki said...

berharap boleh, tapi hanya pada Allah ... :-)

Salam saya sampaikan, terima kasih banyak .. ^_^

Danny said...

biasanya skenario terburuk yang muncul di kepala kita jarang benar-benar terjadi.

Very true bang Zuki! :)