Sepulang kantor menyusuri jalan
Banyak gadis-gadis berdiri di pinggir jalan
Satu, dua, tiga, berpakaian ketat dan warna menyolok
Setiap lima meter ... di sela-sela truk yang parkir di pinggir jalan
Sedang apa mereka?
Melirik jam, baru 8.15 malam.
Wah ... jangan-jangan
Jangan-jangan .... mereka sedang 'berjualan'??!!
Sementara saya habis membual-bual seharian ini
mengenai how good we are
Then had dinner dengan masakan Eropa
di lantai 50 sambil menikmati atmosfir Jakarta di malam hari diiringi dentingan piano
Lalu meluncur pulang
di atas mobil nyaman ber-AC
menikmati mulusnya jalan beraspal
ditemani sayatan biola, musik yang menceritakan kepedihan hati
Untuk sampai di rumah
get some rest and sleep
Melupakan pemandangan tadi
Dan bersiap untuk bualan baru esok hari
Kata kawanku, "Orang bilang, ibu kota lebih kejam dari ibu tiri"
Ya ... betul juga ya ...
Mungkin saya nggak punya kemampuan
Nggak punya posisi
Nggak punya 'backing'
Dan yang paling mendasar nggak punya niat ....
Mungkin yang saya bisa niatkan
ialah setidaknya membantu orang di sekitar saya
Teman kantor, tetangga
keluarga
dan saya sendiri
Saya juga harus senantiasa bersyukur
dan memahami kekurangan diri
dan memahami kebodohan diri
dan berhenti mencoba memaksa diri untuk berbuat di luar kemampuan saya
Tapi setidaknya saya bisa membantu orang di sekitar saya
ya ...
setidaknya
itu bisa dan harus saya lakukan
3 comments:
bang zuki kirain trus turun & nawar.
"mbak berapa ya bayarnya supaya mbak gak jualan2 lagi ..."
becanda bang.... :)
Salah satu yang terpikir kalau lihat itu adalah saudara perempuan, kakak perempuan, anak sendiri ....
pak zuki, kalo bisa emang rasanya kita pin jadi superman menyelamatkan seluruh dunia gitu loh. tapi kan nggak mungkin melakukan itu semua tanpa mengorbankan diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai bukan? jadi ya nggak perlu menyelamatkan seluruh dunia, dengan orang di sekitar kita aja dulu kita berbagi berkah bukan? aku sih suka berpikir gitu.......
Post a Comment