Monday, December 12, 2005

Self fullfiling prophecy

Kita sering dengar istilah ini. Maksudnya kurang lebih apa-apa yang kita angankan/bayangkan sering kali menjadi kenyataan. Kalau kita membayangkan dunia ini muram, ya dunia ini akan jadi muram. Kalau kita bayangkan suasana pertengkaran di rumah/kantor, biasanya kita akan berakhir dengan pertengkaran. Begitu juga sebaliknya kalau kita senantiasa membayangkan hidup ini indah, biasanya tantangan jadi sederhana. Kalau kita membayangkan suasana kantor yang penuh semangat, kita akan semangat menghadapinya.

Hati-hati dengan angan-angan kita. Karena secara tidak sadar alam bawah sadar kita akan mendorong kita untuk mewujudkan angan-angan ini. Diri kita akan berusaha memenuhi angan-angan itu ... self fullfilling prophecy.

Arnold dan Clifford (bapak anak) Lazarus dalam bukunya berjudul Staying Sane in a Crazy World menulis satu artikel khusus soal ini. Menurutnya, secara tidak sadar kita suka 'mengobrol' dengan diri kita sendiri. Ini biasa dan wajar dilakukan oleh manusia.

Namun ada satu hal yang harus kita waspadai. Menurut Lazarus, kita punya kecenderungan dalam proses 'ngobrol' ini kita menghakimi diri sendiri. Kamu bodoh, kamu nggak bisa, percuma ... pasti gagal, dan seterusnya. Kalau ini dilakukan terus-menerus maka perlahan-lahan kata-kata itu akan terekam dalam otak dan pikiran kita dan akhirnya sesuai dengan prinsip self fullfilling prophecy kita akan menjadi seseorang itu ....

So, bagaimana mengatasinya? Memang kata Lazarus, kegagalan, kekurangan bisa menimbulkan kekecewaan. Namun kita tidak boleh larut pada itu. Yang justru kita harus lakukan adalah berfokus pada lesson learnt dari apa yang terjadi dan berhenti menyalahkan diri. Dan yang lebih penting adalah berhenti 'ngobrol' dengan diri sendiri dengan kata-kata yang negatif.

Kata Lazarus katakan pada diri sendiri apa yang anda ingin orang lain katakan pada anda. Anda tentu ingin orang berkata pada anda, "Anda hebat, anda memukau, luar biasa ... anda memang ulet, cekatan, dan rajin ..." Nah, mulailah dengan mengatakan semua itu pada diri anda sendiri ... :)

9 comments:

Anonymous said...

Pak Zuki,
Tulisannya inspiring banget. Mohon ijin untuk nge link ya..

ALFIAN said...

Salam,

Pak Juki, tulisannya bagus sekali. Kena banget buat saya. Kadang-kadang kita justru sering menjadi musuh paling kejam untuk diri kita sendiri ya.

Alfian

Anonymous said...

wah ngomong2 tentang "obrol sama diri sendiri", saya jadi ingat waktu itu saya pernah liat ibu2 setengah baya naik bis. selama perjalanan (dia turun duluan) dia berbicara sendiri. dibilang 'gila' juga tidak karena dia tau bis apa yang dia naiki, dimana turunnya, bayar bis sesuai tarif dll
jadi kasihan ngeliatnya

Anonymous said...

Bang Zuki, thats wonderful ! *perasaan srg blg gitu deh kalau singgih di blog ini*
Thats about how we love our self, memompa diri sendiri :)
Thanks alot ya, and makasih juga doanya, kedua ponakan udah sembuh :)

zuki said...

@jaf: silahkan pak ...

@alfian: kena buat semua orang pak, apalagi saya :)

@mas tom: udah ya ... lunas .. :)

@rini: betul .. tumbuhkanlah simpati dan empati ...

@ranids: alhamdulillah ... saya kalau suntuk juga mampir ke sini ... manggut-manggut mendengarkan petuah di blog ini ....

cindymon said...

waahh, ada hubungannya sama postinga sayah nihh,, ihik ihik,, aciikkkk,,,!!!
memank perilaku manusia dan tetek bengeknya selalu menarik untuk 'diangkat' salam kenal pak! ^_^

Bunda RaRa said...

you are what you think you are
so always think you are the best, bacause..you are !!

Anonymous said...

Pernah denger istilah: "You are what you think"?

It's inspiring banget :)

Anonymous said...

Pernah denger istilah: "You are what you think"?

It's inspiring banget :)