Friday, February 16, 2007

Seri Kehidupan Suami/Istri - Suami (4)

House on the hill ..


Dikutip dari buku Bimbingan Islam untuk Kehidupan Suami – Istri oleh Ibrahim Amini – Al Bayan. Semoga ada manfaatnya ...

Seri Kehidupan Suami Istri
Keluhan yang Tidak Perlu

Persoalan hidup ini begitu banyak. Tak ada orang yang merasakan kebahagiaan secara sempurna, tetapi ada orang-orang yang lebih sabar daripada orang lain. Mereka merekam persoalan-persoalan mereka di dalam pikiran mereka dan tidak mengungkapkannya kecuali bila ada alasan untuk itu.

Di lain sisi, ada orang yang begitu lemah sehingga tidak dapat menyimpan persoalan di dalam hati mereka.

Mereka begitu terbiasa mengeluh sehingga begitu mereka bertemu seseorang, mereka mulai mengeluh. Ke mana pun mereka pergi dan di mana pun mereka, mereka mengeluh tentang kejadian sehari-hari yang terjadi dalam hidup mereka. Mereka seolah-olah diutus oleh setan untuk merusak kebahagiaan orang lain. Itulah sebabnya banyak teman dan keluarga yang tidak mau diganggu dengan sifat-sifat ini ; dan berusaha untuk menjauhi mereka sedapat mungkin.

Akan tetapi, orang seharusnya merasa kasihan terhadap istri dan anak-anaknya dalam menerima masalah ini. Karena tak ada lagi orang lain yang mau mendengarkan keluhan mereka, dan orang semacam ini akhirnya hanya menumpahkan persoalan mereka kepada keluarganya.

Kadang-kadang mereka mengeluh tentang pengeluaran mereka, pajak-pajak yang harus dibayar, ulah teman-teman, dan kadang-kadang mereka mengeluh tentang rekan sekerja, pekerjaan mereka, penyakit, dokter, dan sebagainya. Pria semacam itu bersifat pesimistis dan tidak mau melihat kebaikan-kebaikan yang ada di dunia. Mereka menderita dan membuat orang lain menderita, dan terutama keluarga mereka juga menderita.

Bapak yang baik ! Apa gunanya mengeluh setiap waktu ? Apa yang anda dapatkan dan mengeluh? Mengapa keluarga anda harus menderita bila marah dengan supir taksi? Mengapa anda menyalahkan istri anda bila pekerjaan anda tidak lancar?

Jangan lupa bahwa sikap anda akan menjauhkan keluarga anda dan anda. Mereka akan menjadi kecewa terhadap anda dan akan membenci rumah. Mereka mungkin bahkan akan lari dari rumah dan akan terjebak dalam penyelewengan dan kejahatan. Paling sedikit hal ini akan meninggalkan bekas dalam jiwa mereka.

Apakah tidak lebih baik Anda menghindari untuk tidak merusak kebahagiaan keluarga anda ? Bila anda pulang ke rumah, cobalah berusaha untuk melupakan persoalan anda. Berbahagialah dengan keluarga anda. Makanlah bersama mereka dan nikmatilah kebersamaan dengan mereka.

Islam juga telah menganggap kesabaran dan sifat tidak mengeluh sebagai sifat yang baik dan juga telah menyediakan ganjaran untuk itu.

Imam Ali a.s. mengatakan: "Bila kesulitan datang menghampiri seorang Muslim, ia tidak boleh mengeluh tentang Allah kepada orang lain, tetapi harus membawa persoalan itu kepada Allah yang memiliki segala kunci bagi setiap persoalan."

Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mengalami kesulitan dengan kesehatannya dan tidak mengeluhkan hal itu kepada orang lain, maka Allah akan mengampuni segala dosanya."

2 comments:

NiLA Obsidian said...

cateut : "mengeluh"
mungkin harus dirancang konsep pedidikan dasar sedini mungkin untuk membuat manusia menjadi lebih kuat mental menjalani
hidup....
jangan hanya teori doang...
tapi yg mudah mempraktekannya : dari lubuk hati....
(*tx tulisannya mas.....bikin melek "jiwa" di malam hari)
pis!!

Anonymous said...

wah postingannya bagus om, pencerahan buat kita-kita yang masih muda yang ego dan emosinya masih kuat. Memang dalam menjalani bahtera rumah tangga dibutuhkan kesabaran yang matang. :)