Thursday, April 06, 2006

Circle of Concern vs Circle of Influence

Hmmm ... saatnya balik lagi menekuni buku Stephen Covey ... :)

Salah satu cara Covey membahas sikap proaktif ialah dengan menggambarkan lingkungan sekeliling kita dalam bentuk circle of concern (disingkat CoC) dan circle of influence (CoI).


Dalam hidup ada hal-hal yang menjadi fokus kita sehari-hari. Misalnya soal kesehatan kita, iman, keluarga, pekerjaan, soal bangsa ini (ceile ...) dan seterusnya. Ada pula hal-hal yang tidak menjadi perhatian kita seperti misalnya kenaikan pajak di Amerika, menangnya partai buruh di Inggris dan lain-lain. Covey menggambarkan hal-hal yang menjadi fokus kita dalam lingkaran semu yang ia sebut sebagai CoC.


Kalau kita lihat di dalam CoC, ada hal-hal yang kita dapat kontrol atau pengaruhi. Misalnya sekolah anak-anak, cara kita menjaga kesehatan, dan lain-lain. Ada pula hal-hal yang kita tidak dapat kontrol seperti situasi perusahaan, perkembangan bangsa ini dan seterusnya. Hal-hal yang dapat kita kontrol oleh Covey digambarkan dalam satu lagi lingkaran semu (di dalam CoC tentunya) yang ia sebut sebagai CoI.


Sekarang apa bedanya orang yang aktif dengan orang reaktif. Menurut Covey, orang yang aktif akan memfokuskan perhatian dan energinya pada CoI. Kembali ke contoh di atas, mereka akan sibuk memastikan anak-anak belajar dengan baik, memberikan support dalam belajar di rumah, mengajari sopan santun, etika, kehidupan beragama dan seterusnya. Mereka sibuk menjaga makanan mereka, menjaga pola hidup, senantiasa berolahraga dengan teratur dan seterusnya. Mereka memfokuskan energi dan perhatiannya pada hal-hal yang mereka dapat kontrol dan pengaruhi.

Di sisi lain, orang reaktif akan cenderung bekerja pada CoC. Mereka akan sibuk menyalahkan situasi pekerjaan, perusahaan. Mereka mengatakan gara-gara perusahaan yang memberikan pekerjaan terlalu banyak kesehatan mereka jadi tidak terjaga, mereka tidak punya waktu untuk keluarga dan anak-anak, mereka tidak punya waktu untuk beribadah dengan benar. Mereka menyalahkan situasi bangsa ini yang tidak kunjung membaik, mulai dari urusan pemerintahan sampai mental bangsa yang buruk. Karena mereka memfokuskan energi dan perhatian pada hal-hal yang mereka tidak dapat kontrol, yang muncul adalah sikap negatif, menyalahkan, dan mencari-cari kesalahan.

So, kalau lihat dari uraian di atas, jelas bahwa alangkah indahnya jika kita bisa sibuk memfokuskan diri pada circle of influence kita masing-masing. Ketimbang sibuk mengurus sesuatu yang jelas-jelas tidak bisa kita urus ... lebih baik kita mengeluarkan energi dan perhatian pada hal-hal yang bisa kita rubah, kita kontrol, dan kita perbaiki. Daripada ngomelin orang tidak bisa berlalu lintas dengan benar, lebih baik kita disiplin saja di jalan. Lambat sedikit tidak apa-apa, fikiran tidak tertekan, hati tenang, dan bisa menikmati perjalanan ... :)

5 comments:

igunone said...

lumayan .. ada kosakata baru: CoI + CoC :-)

igunone said...

anyway, ngobrol CoI dan CoC, malah jadi inget kosakata dari induction yg baru lalu. Ada istilah CEO ... quite wellknown term, isn't it? ... guess what? :-))

Anonymous said...

Saya pernah mampir kok bbrpa wktu lalu, tp kayanya pak zuki lg sibuk jd ngga ngeh deh ada saya heuhe.. ^_^

cindymon said...

huuummmm... postingnya mendidik, btw bapak sorang pelaut yak?!
eh salah... guru maksudkuh? :D

zuki said...

@cindymon: hehehe ... bukan guru, malah murid ... lagi belajar ama hidup ini ... naah daripada belajar lagi terus lupa kan mending dibuat catatan. naah daripada catatan disimpan sendiri kan mending dibagi-bagi, siapa tahu berguna untuk yang lain ...

naah ... :-P