Tuesday, April 04, 2006

You Don’t Change Unless You Want To


Gambar dari http://www.ahajokes.com


Judul di atas adalah petikan dari salah satu bagian dari buku From Worst to First karangan Gordon Bethune. Buku ini bercerita tentang bagaimana Gordon dengan sukses bisa menyelamatkan Continental Airlines (CO) – salah satu perusahaan penerbangan di Amerika – dari jurang kehancuran menjadi salah satu perusahaan terbaik dalam waktu singkat.

Ketika Gordon pertama kali bergabung dengan perusahaan itu di bulan Februari 1994 sebagai Chief Operating Officer and President, dengan cepat ia menyadari salah satu prinsip dasar dalam melakukan perubahan. Apa itu?

Kita harus mau melakukannya!

Hampir semua orang di CO menyadari pada saat itu kalau perusahaan dalam kehancuran. Manajemen telah melakukan berbagai studi, merumuskan permasalahan, hingga mendefinisikan strategi untuk menyelesaikannya. Namun tidak pernah ada langkah nyata untuk mengeksekusi strategi tersebut.
Manajemen tidak mau dan sulit untuk berubah. Dan bagi orang-orang yang mengusulkan maupun melakukan perubahan, tidak ada bentuk penghargaan yang berarti.

Gordon ingin melakukan perubahan. Ia mengusulkan berbagai metode, cara, dan lain sebagainya. Ia pun melakukan perubahan yang dapat ia lakukan dalam ruang wewenangnya. Namun ibarat sebuah mesin mobil, satu bagian tidak dapat berjalan kembali kecuali seluruh komponen mesin itu diperbaiki.

Gordon merasa frustasi dan sampai pada kesimpulan bahwa untuk dapat merubah suatu situasi secara drastis, perubahan harus datang dari orang nomor satu di perusahaan tersebut. Ia telah melakukan berbagai hal dalam batas wewenangnya. Namun ia tetap melawan arus. Selama orang nomor satu CO tidak mendukung tindakannya maupun memberikannya kesempatan untuk merubah situasi, maka semua langkah yang ia lakukan tidaklah berguna.

Entah ia menjadi orang nomor satu (yang akhirnya demikian) atau CO haruslah mengganti CEO dari perusahaan ini dengan orang yang MAU MELAKUKAN PERUBAHAN!

***
Bagaimana Stephen Covey memandang situasi ini? Kalau tidak salah, salah satu prinsip Covey adalah inside-out. Kalau saya tidak salah memahaminya, untuk memulai perubahan, kita harus mulai dari diri sendiri. Kalau kita mengharapkan perubahan pada atasan kita, perusahaan kita bekerja, kita harus mulai dengan merubah diri kita. Menjadi semakin rajin, semakin kreatif, tiada bosan menelurkan ide demi kemajuan, dan seterusnya.

Hal lain yang bisa dilakukan ialah dengan memperbesar lingkaran pengaruh kita (circle of influence). Selain kita berusaha untuk terus maju, kita coba tularkan semangat ini kepada orang-orang di sekitar kita yang pada gilirannya akan mempengaruhi orang-orang disekitarnya juga. Makin lama lingkaran pengaruh ini makin besar yang akhirnya kita harapkan dapat menyentuh sosok-sosok yang belum mau berubah.

***
Bagaimana kita melihat kedua pilihan ini? Masing-masing ada resikonya dan keterbatasannya. Mana yang bisa kita pilih? Jawabannya tentu sangat tergantung pada situasi kita masing-masing.

===

You don’t change unless you want to … you gotta want to.
If not? Then find someone else that want to …


Or

Inside-out principle … seek first to understand, then to be understood. Instead of asking, keep on giving …
How if finally you ran out of ammunition? Perhaps then it is time to across the bridge?

No comments: