Wednesday, April 05, 2006

Mengatasi Masalah


Gambar dari http://www.catchits.com


Katakan anda memiliki sebuah mobil yang sering mogok. Apa yang terjadi jika mobil itu anda serahkan ke pedagang mobil bekas? Kemungkinan besar mobil itu akan dijual dan uangnya dibelikan mobil yang lain.

Bagaimana jika mobil itu anda serahkan pada pedagang onderdil, baru dan bekas? Kemungkinan besar mobil itu akan dibongkar, dipreteli, komponen yang bagus dijual sementara yang sudah rusak dibuang. Atau onderdil yang rusak akan dibuang dan diganti dengan onderdil yang lain, entah baru atau barang 2nd dari Singapore misalnya.

Namun bagaimana jika mobil itu anda serahkan ke bengkel yang pemiliknya pecinta mobil? Perkiraan saya, mobil anda akan diurus sebaik-baiknya. Seluruh onderdilnya diperiksa, diminyaki, diganti bagian-bagian yang sudah aus, dan seterusnya. Tidak itu saja, mungkin sekali setelah semua perbaikan dilakukan, baik interior dan eksterior mobil juga akan digarap. Akhirnya akan menghasilkan mobil yang meski tidak baru tapi berjalan dengan baik, dengan tampilan yang keren dan suasana dalam mobil yang nyaman.

Gordon Bethune dalam bukunya From Worst to First memberikan contoh yang menarik mengenai bagaimana kita mengatasi masalah. Apa yang terjadi jika suatu organisasi atau perusahaan yang sedang morat-marit diserahkan pada bukan ahlinya? Kemungkinan sebagian aset akan dijual, ditukar, atau dipecah-pecah. Katanya, salah seorang temannya mengatakan, “If you’re a hammer, everything is a nail”.

Pernahkah kita melihat penjual jam mencoba memperbaiki suatu jam yang rusak? Tidak, karena pekerjaan penjual jam adalah membeli dan menjual jam. Jika ada jam yang rusak, maka mereka akan mencoba menjualnya. Atau melakukan trik-trik tertentu seperti menggabungkan jam yang rusak itu dengan jam-jam yang lain dan menjualnya dalam satu paket. Tidak, mereka tidak akan memperbaiki jam itu.

Kalau melihat pada kasus CO dan Gordon Bethune (tulisan saya sebelumnya), masalah utama dari perusahaan itu adalah moral pegawai dan budaya perusahaan. Inilah yang harus diperbaiki. Dan yang dapat memperbaikinya adalah orang yang yang memiliki kemauan, keahlian, dan yang paling penting memiliki niat untuk memperbaiki perusahaan tersebut ...

Apa pelajaran dari cerita di atas ini buat kita? Tetapkan niat kita dalam menghadapi suatu masalah. Apa sekedar mencari jalan keluar yang bersifat sementara, atau sekedar mencari alasan-alasan pembenaran, atau memang mau menyelesaikan dan menuntaskan masalah ini. Masing-masing ada harganya yang akan kita bayar belakangan hari ... :)

No comments: