Friday, January 05, 2007

Seri Kehidupan Suami/Istri - Suami (2)

Cars, Trucks, and Ships!


Dikutip dari buku Bimbingan Islam untuk Kehidupan Suami – Istri oleh Ibrahim Amini – Al Bayan. Semoga ada manfaatnya ...

Seri Kehidupan Suami Istri
Hormatilah Istri Anda

Seorang wanita bangga akan dirinya seperti juga seorang pria. Ia ingin dihormati oleh orang lain. Ia akan tersinggung bila ia dihina atau diremehkan. Ia merasa senang bila dihormati dan akan merasa benci dengan orang-orang yang menghinakannya

Bapak-Bapak! Istri anda pasti mengharapkan agar anda lebih menghormatinya daripada orang lain. Ia sangat berhak untuk mengharapkan pasangan hidupnya dan sahabat terbaiknya untuk merawatnya.

Ia bekerja demi kesenangan anda dan anak-anak dan karena itulah ia mengharapkan anda untuk menghargai dan menghormatinya. Menghormatinya tidak akan membuat anda rendah tetapi sebenarnya ini justru akan membuktikan cinta dan kasih sayang anda kepadanya. Karena itu, hormatilah ia lebih daripada orang lain dan berkatalah dengan sopan kepadanya. Jangan memotong pembicaraannya atau berteriak kepadanya. Panggillah ia dengan nama yang terhormat dan baik. Tunjukkan rasa hormat anda bila ia hendak duduk. Bila anda memasuki rumah dan ia lupa mengucapkan salam, maka ucapkanlah salam kepadanya.

Katakan "selamat tinggal" bila anda pergi. Jangan putus hubungan dengannya bila anda bepergian atau berada jauh dan rumah. Berkirim suratlah kepadanya.

Tunjukkanlah rasa hormat anda kepadanya bila anda berdua menghadiri suatu pertemuan. Bersungguh-sungguhlah dalam menghindari segala jenis penghinaan dan hal-hal yang menyinggung perasaan. Jangan menyalahkan atau - secara bercanda - mengganggunya. Jangan berpikir bahwa karena anda berdua terlalu akrab dengannya maka ia tidak keberatan anda memperolok-oloknya. Sebaliknya, ia akan membenci sikap yang demikian itu tetapi tidak mau mengungkapkannya.

Seorang wanita bangsawan, yang berusia sekitar 35 tahun, mengatakan tentang permintaan cerainya: "Sudah 12 tahun saya menikah. Suami saya adalah orang baik-baik dan banyak sifat baik dan terpuji dalam dirinya. Tetapi ia tidak pernah mau menyadari bahwa saya adalah istrinya dan ibu dari kedua orang anaknya. Ia pikir ia adalah orang yang disukai dalam perkumpulan-perkumpulan, tetapi ia selalu mengadakan pertunjukan dengan cara menggoda saya dan menghina saya. Anda mungkin tidak percaya sampai di mana saya telah dihinanya. Jiwa saya telah banyak terganggu hingga saya pergi kepada seorang psikiater untuk dirawat. Saya telah membicarakannya kepada suami saya berkali-kali. Saya telah memohon kepadanya untuk tidak memperlakukan saya dengan cara begitu. Saya telah mengingatkannya bahwa saya adalah istrinya, dan membicarakan umur saya serta bercanda mengenai diri saya di hadapan khalayak ramai sehingga mereka tertawa dan bersenang-senang adalah hal yang tidak layak. Saya merasa malu di depan orang banyak karena saya bukan orang yang pandai melucu. Saya tidak dapat mengikutinya. Karena permohonan saya tidak diterima oleh suami saya, maka saya memilih untuk berpisah dengannya. Saya mengerti bahwa saya tidak akan berbahagia hidup sendiri, tetapi saya tidak dapat hidup dengan seseorang yang terus menerus menghina saya."

Semua wanita mengharapkan suaminya untuk menghormati mereka dan mereka semua tidak suka dihina. Bila seorang wanita tetap diam setelah dihina oleh suami mereka, ini bukan berarti mereka suka.

Bila anda menghormati istri anda, ia akan melakukan hal yang sama terhadap anda, dan karenanya hubungan anda akan makin erat. Anda pun akan dihormati oleh orang lain. Bila anda memperlakukannya secara salah dan ia merasa sakit hati, maka sekali lagi ini adalah kesalahan anda.

Duhai Bapak yang baik! Menikah tidak sama dengan mempunyai budak. Anda tidak dapat memperlakukan orang yang merdeka sebagai budak. Istri anda telah menikah dengan anda dengan tujuan untuk hidup bersama anda dan untuk berbagi dalam kehidupan dengan laki-laki yang dicintainya. Ia mengharapkan hal yang sama dan anda seperti anda mengharapkan darinya. Karena itu, perlakukanlah ia dengan cara yang anda pun menyukainya.

Imam Shadiq a.s., mengutip kata-kata ayahnya, mengatakan: "Barangsiapa melakukan pernikahan, maka ia harus menghormati istrinya."

Rasulullah saw. mengatakan: "Barangsiapa menghormati seorang Muslim maka Allah akan memberikan kepadanya kehormatan diri."

Rasulullah juga menegaskan: "Tidak ada orang yang menghormati wanita kecuali orang-orang yang murah hati, dan tidak ada orang yang akan menghinanya kecuali orang-orang yang tidak menghormati."

Sebagai tambahan Rasulullah mengatakan: "Barangsiapa menghina keluarganya, maka ia akan kehilangan kebahagiaan dalam kehidupannya."

4 comments:

amethys said...

"saling menghormati" itu kunci utama perkawinan, kalau rasa "respect" sudah hilang..perkawinan itu sudah berakhir...kalau toh masih bersama tapi serasa di bara api....(pendapatku looh)

Anonymous said...

Kajian awal tahun yang mengena....Mengalah bukan berarti kalah,,, perbanyaklah pengertian, jadi pendengar yang SANGAT baik dan selalu melemparkan senyum manis...TJ.

CUPI said...

saya masih terus belajar untuk bersabar dan mengalah ..

NiLA Obsidian said...

terima kasih, malam2 sudah dperkenankan mampir kesini....

menyejukan sekali postingan2 nya....

sy tunggu renungan2 yg lain