Thursday, December 06, 2007

Indahnya ayat-ayat Al Qur'an

wither


Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). QS 6.59.

Hari ini ketika mengkaji sedang ilmu agama, kebetulan ayat ini muncul. Ketika saya mencoba membacanya, mata, lidah, dan hati tercekat. Bacaan terhenti di tengah-tengah, lidah kelu, dan tanpa terasa ada yang mulai menggenang di sudut mata.

Sungguh indah! Tutur katanya, alunan bahasanya, penekanan pada tiap tarikan nafas sewaktu membacanya, pilihan kata-katanya, tidak terlalu banyak, tidak semuanya, namun entah kenapa terasa lengkap sekali. Begitu banyak tanda-tanda di alam yang kita temui setiap hari (daratan, lautan, sehelai daun, sebutir biji, basah, kering) namun sering kali kita terlupa menjadikannya sebagai pengingat syukur kita kepadaNya.

Ayat mengingatkan kita betapa terbatasnya ilmu kita. Kita sering kali mempertanyakan keputusanNya (sesuatu yang sebenarnya hakNya pada kita), kita sering kali mencoba melihat sesuatu kejadian dari kacamata ilmu kita yang terbatas.

Dan seringkali pula kita memaksa meminta sesuatu kepadaNya, yang kita tak mengetahui sesungguhnya apakah itu baik untuk kita atau tidak. Kita lupa, bahwa kita harus ridho atas segala keputusanNya, dan bahwa sesungguhnya kita tidak punya pilihan kecuali ridho kepadaNya.

===
Dalam pengajian ba'da dhuhur di kantor baru-baru ini sang penceramah menanyakan kepada jamaah, "Dari mana manusia berasal?"
Jawab jamaah (JJ), "Dari Allah"
Tanya penceramah (TJ), "Dari mana bapak/ibu tahu?"
JJ: "Dari Al Qur'an"
TJ: "Kenapa bapak/ibu percaya Al Qur'an?"
JJ: "Karena dari Rasullulah"
TJ: "Kenapa bapak/ibu percaya Rasulullah?"
JJ: "Karena disuruh Allah"
TJ: "Darimana bapak/ibu tahu disuruh Allah?"
JJ: "Dari Al Qur'an"
TJ: "Kenapa bapak/ibu percaya Al Qur'an?"
Jemaah mulai bingung dan bisik-bisik

Sang penceramah lalu menceritakan pengalaman hidupnya yang membawanya menuju jalan dakwah. Kata beliau peristiwa penciptaan dan kematianlah yang menyebabkan ia percaya akan Zat Yang Maha Besar yang mengatur ini semua.

Sungguh tepat kata sang penceramah. Namun kalau boleh saya tambahkan, kalau kita mau mengkaji Al Qur'an, sungguh kita akan menemukan banyak sekali keajaiban di dalamnya.

Keajaiban berupa berisi banyak sekali kebenaran yang sungguh tak terbantahkan oleh akal sehat dan hati nurani. Keajaiban bagaimana isi Al Qur'an ternyata cocok dengan fitrah manusia. Keajaiban berupa bagaimana ayat yang satu menimpali ayat yang lain, saling mengokohkan, saling menguatkan. Keajaiban berupa bagaimana ayat yang satu sama lain tidak berhubungan atau berdekatan bisa saling melengkapi, cocok, meski dengan sudut awal yang sama sekali berbeda.

Ini belum bicara soal tutur kata dll seperti alinea ke 3 di atas. Sungguh ajaib!

Jadi kalau ditanya kenapa mempercayai Al Qur'an? Menurut saya jawabannya adalah karena kitab ini semata-mata berisi kebenaran, yang cocok dengan akal sehat, dengan hati nurani, dan fitrah kita.

Semoga kita termasuk orang yang terus tekun mempelajari Al Qur'an, semoga kita diberikan hidayah dan kemudahan olehNya, dan semoga pembelajaran ini menjadikan kita terus ridho kepadaNya dan menyadari pilihan kita satu-satunya adalah ridho padaNya, Yang Maha Pengasing dan Penyayang ...

1 comment:

Anonymous said...

Setuju bang,,,,Anda benar benar menghayatinya, tidak ada kata lain selain kebenaran. Trims,,, TJ. (Iya kenapa musti TJ? Padahal kalau disingkat kan bukan TJ?)