Sunday, February 12, 2006

The Alchemist - Paulo Coelho



Sudah pernah dengar buku ini? Ini buku laris, sejauh ini telah laku 30 juta eksemplar di 61 negara. Tidak itu saja, buku ini juga memenangkan banyak penghargaan, seperti Nielsen Gold Book Award 2004 karena penjualannya di UK, Corine International Award 2002 sebagai buku fiksi terbaik di Jerman, Golden Book Award 1995 dan 1996 di Yugoslavia, Super Grinzane Cavour Book Award dan Flaiano International Award 1996 di Itali, dan Grand Prix Litteraire of Elle 1995 di Perancis. Lebih jauh lagi, Warner Brothers sudah membeli hak pembuatan film berdasarkan buku ini.

Kemarin sewaktu saya sempat 'menikmati' stasiun Pekalongan, saya bisa menamatkan buku ini. Bukunya nggak terlalu besar maupun tebal, sehingga dengan mudah bisa masuk ke tas maupun saku jaket.

Gaya Paulo bercerita memang menarik. Isi ceritanya mengalir dengan ringan, santai namun di sana-sini mengandung arti yang dalam. Ia mampu membawa kita ke dunia mimpi yang membumi. Kalau Harry Potter, Lord of the Ring, Narnia membawa kita ke dunia yang jauh dari kehidupan sehari-hari, cerita Al Chemist seperti cerita teman kita atau tetangga kita mengenai perjalannnya ke suatu tempat. Kalau Da Vinci Code-nya Dan Brown rumit, berliku, melibatkan segala macam lukisan, patung, dan segala macamnya, cerita Al Chemist lebih berfokus pada manusia dan hubungan antar manusia. Sederhana sekaligus menakjubkan.

Ceritanya berkisar pada petualangan seorang anak lelaki, Santiago, yang berkelana mengejar mimpi dan hidupnya. Mulai dari hidupnya sebagai seorang gembala (yang sederhana dan mampu diceritakan dengan sederhana), tertipu, hidup sebagai pelayan toko, mengembara di padang pasir, hingga bertemu dengan cintanya, Fatima, sang gadis gurun.

Buku ini bercerita tentang takdir dan bagaimana perilaku manusia dalam menghadapinya. Buku ini bercerita tentang bagaimana orang hidup dengan mimpinya, menjadikannya sebagai tujuan hidup, namun tak pernah berusaha mencapainya. Buku ini mengurai bagaimana semakin orang mengejar hidup semakin banyak hidup dan kehidupan itu yang harus dikejar.

"Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal yang menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan sesuatu yang kau pegang ..."

"Janganlah engkau tak sabar," dia berkata pada dirinya sendiri. "Seperti dikatakan pemandu unta itu, 'Makanlah pada saat makan. Dan berjalanlah pada saat harus berjalan.'"

"Ingat, di mana pun hatimu berada, di situlah hartamu berada."

"Karena itulah aku ingin kau meneruskan mencari impianmu. Kalau kau merasa harus menunggu sampai perang berakhir, tunggulah. Tapi kalau kau merasa harus pergi sekarang, pergilah mengejar mimpimu. Bukit-bukit pasir ini senantiasa berubah dihembus angin, akan tetapi padang gurun itu tak pernah berubah. Begitu pula cinta kita.
"Maktub (sudah tertulis)," kata gadis itu. "Kalau aku memang bagian dari mimpimu, suatu hari nanti pasti kau kembali."

===
Pas membuat review ini, saya mengutip beberapa kata-kata di atas. Mau tak mau kenangan nikmatnya membaca buku ini mengalir kembali. Yuk ... cari bukunya Paulo yang lain ... :)

5 comments:

ALFIAN said...

Kalau saya, kutipan yang saya ingat dari buku ini adalah, "Jika kau sangat menginginkan sesuatu, maka jagat raya akan berkonspirasi mewujudkannya,". Satu lagi, "Bagian paling gelap dari malam justru saat menjelang fajar,". Buku ini buat saya seperti multivitamin saat tubuh sedang lelah.

Apey said...

Duuh...sampai skrg blm ada waktu nyari nih buku! penasaran nihh..

Anonymous said...

Tya juga udah baca buku ini. Emang keren!
Buku Paulo yang lain yang udah Tya baca itu Veronika Memutuskan Mati.

Anonymous said...

Pertama kali membaca alkemis sekitar 4 tahun yang lalu dan saya berulang-ulang membacanya sampai sekarang. What a novel! Bagian yang saya suka adalah Prolog, dimana Paulo Coelho bercerita tentang kisah Narcissus. Halaman 32 juga menyentuh, cerita tentang seorang penambang.

Novel ini membantu saya merealisasikan impian saya. Blog saya sebelumnya saya beri nama [Sang Alkemis], tapi karena terdengar serius saya ganti dengan yang sekarang.

Salam silaturahim dari Kota Hujan.

sadness.. said...

saya mengenal buku ini karena membaca di suatu majalah remaja
buku ini awalnya tidak begitu menarik
akan tetapi
banyak sekali media massa yg menyorot buku ini
hal ini membuat rasa ingin tahu saya meningkat
saya mencari buku ini di semua toko buku yang ada di kota saya
sungguh sulit mendapatkannya
akan tetapi, setelah saya membaca buku ini
saya merasa semua perjuangan saya mencari buku ini terbalas sempurna
buku ini mengubah hidup saya
pada awalnya saya merasa hidup saya tak berarti
namun buku ini membuka mata hati saya
saya menjadi memiliki semangat untuk kehidupan
saya membaca buku ini berualang kali
entah telah berapa kali saya membacanya
buku ini menjadi penolong saya ketika saya down
ktika masalah menghadang, saya selalu berusaha melakukan apa yang tertulis didalam buku ini
dan hasilnya sungguh memuaskan
bagian yang paling ku suka adalah bagian akhir dari crita ini... ktika santiag berbicara dengan alam semesta(matahari, dll)
sungguh menakjubkan
kata2 yg terurai sungguh membuka hatiku. you are the best paulo coelho...