Tuesday, September 12, 2006

Jurnal Paris I – Sulitkah Masuk Paris?

Keheningan Minggu Pagi Paris


Ternyata memasuki kehidupan Paris tidak sesulit yang saya bayangkan. ‘Kehidupan’ dimulai, seperti biasa, begitu kita turun dari pesawat dan menghadapi petugas imigrasi. Dari pengalaman yang sudah-sudah, setidaknya kita harus menyiapkan surat pengantar yang menjelaskan kedatangan kita ke negara tersebut.

Keanehan dimulai ketika pesawat sudah hampir mendarat. Tidak ada pembagian kartu imigrasi yang biasanya harus kita isi. Saya tanya pramugarinya, sambil tersenyum dia menggelengkan kepala. Oh nggak ada tokh … ya sudah.

Kita sampai sekitar jam 7 pagi. Matahari belum terbit. Dari jauh kelihatan petugas imigrasi yang meski ganteng tapi kelihatan jelas ngantuk. Saya lihat sambil ngantri kok cepat banget memeriksanya. Akhirnya sampai giliran saya.

Patung


Paspor saya kasih sambil menyiapkan surat pengantar. Eh dia cuek banget. Sambil asal buka paspor, dia nyari halaman kosong dan jrek … dia cap. Terus kasih ke saya sambil tampang yang bilang, "Jangan ganggu gua, mau tidur lagi nih!" Ck ck ck … visa saya saja nggak diperiksa! Bener-bener cuek ... :)

Sayang pas di pabean, saya dipanggil masuk dan koper digeledah sampai ke dasar-dasarnya. Nyari narkotik kali ya? Untungnya suasananya santai dan petugasnya cukup ramah, dan yang pasti berbahasa Inggris cukup lancar.

Selesai pemeriksaan pabean, saya pun bebas masuk Paris. Lagi nyari ATM untuk ambil uang dan tempat antrian taksi saya dikejutkan oleh tawaran-tawaran taksi gelap. Tentunya tidak saya layani dan ambil taksi dari antrian yang seharusnya. Supir taksi ternyata bisa bahasa Inggris, dan keterangan di airport pun cukup jelas, ada bahasa Inggrisnya.

So, ternyata sangat mudah untuk masuk Paris ... :)

1 comment:

Anonymous said...

Wah kayaknya ketagihan nih masuk Paris? Atau jangan2 sudah ada rencana balik ke sana dengan pasukan lengkap alias keluarga, hehe... Ups, tapi kan belum ngelongok harga barang2nya yg wow... selangit!