Tuesday, November 29, 2005

Marah

Anda pernah marah? Sering marah? Namanya manusia pasti pernah marah (but mudah-mudahan nggak terlalu sering he3x). Menurut saya wajar dan ini merupakan salah sifat yang dikaruniakan Yang Maha Kuasa kepada kita. Yang mungkin jadi tantangan ialah bagaimana kita mengendalikan amarah ini sehingga bisa bermanfaat bagi kita.

Beberapa hari yang lalu saya sempat menonton film Batman Begin. Film ini cukup menarik (nanti saya bahas terpisah). Di bagian awal film ini menceritakan bagaimana proses amarah mempengaruhi hidup Bruce Wayne. Suasananya 'gelap', seram, kelam ... segelap hatinya Bruce ... mungkin ini juga yang menimpa hati dan otak kita ketika marah, gelap, mendung, halilintar menyambar, petir menggelegar ...

Jadi bagaimana kita bisa mengendalikan amarah ini agar menjadi hal yang positif? Menurut Jeffrey J Fox, pengarang buku How to Become CEO tipsnya adalah, stop, look, and think. Berhenti, melihat, mencari fakta, dan kemudian berfikir. Tidak ada kata-kata soal mengambil tindakan (action). Tapi semata-mata stop, look, and think. Mengapa? Langkah-langkah ini akan mendorong kita untuk menguasai diri dan emosi, berfikir jernih, dan berfikir berulang kali sebelum mengeluarkan sepatah kata maupun melakukan tindakan.

Arvan Pradiansyah memberikan tips lain. Tipsnya adalah SPP, stop, pikir, dan pilih. Langkah pertama adalah yang paling penting. Berhenti! Jangan berbuat apa-apa. Jangan berkata apa-apa. Kata Arvan, kalau perlu gigitlah bibir anda!

Rasulullah memberikan nasihat dalam mengendalikan marah. Jika kita marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Kalau masih belum reda juga, maka berbaringlah. Bahkan kita disuruh berwudhu, agar amarah itu bisa mereda dan padam.

Kalau saya sendiri, biasanya kalau emosi itu naik ke hati dan kepala, hal pertama yang saya lakukan ialah menarik nafas panjang dan berhenti. Otak saya berjuang melawan amarah yang sudah mengental di dada. Kemudian berjuang sekuat tenaga agar bisa mengontrol diri dan berfikir dengan jernih sambil menatap orang/situasi yang menyebabkan kemarahan itu. Respon saya biasanya menjadi lambat, agak memutar-mutar, karena selain hati yang harus dikontrol, nada suara juga sangat sulit dijaga. Alhamdulillah, metode ini cukup berhasil sehingga tidak ada 'ledakan' yang terjadi.

Namun ada kalanya pertahanan ini 'jebol'. Meledak, runtuh, banjir, terlepas tanpa kendali. Biasanya setelah itu yang tertinggal hanya penyesalan ....

Bagaimana dengan anda, ada tips-tips ampuh menjaga amarah?

1 comment:

igunone said...

oke kalo gitu saya sudah tahu gejala2nya kalo tiba2 bang Zuki ngambek ... bisa langsung kabur kan? ;-) ..