Sunday, November 20, 2005

Prihatin ...

Prihatin ....

Terlepas pendapat saya, anda, orang-orang mengenai keseluruhan situasi terorisme di Indonesia, saya kira kita harus makin dan makin prihatin dengan kejadian belakangan ini. Berita terakhir pelaku pembom bunuh diri di R Aja's Cafe, Kuta, Bali awal Oktober 2005 kemarin berasal dari Dusun Karangsari, Ciamis, Jawa Barat. Kita dengar juga kalau belakangan ini orang-orang yang dicurigai melakukan kegiatan terorisme ini ditangkap di berbagai tempat di pelosok tanah Jawa.

Saya prihatin untuk mereka. Saya tidak tahu persis apa sebab mereka melakukan ini semua.

Kenapa orang-orang yang dari berbagai tempat di Indonesia ini melakukan kegiatan terorisme? Kenapa? Apa mereka tidak mempertimbangkan nasib saudara-saudara mereka yang bisa terkena dampak kegiatan mereka? Orang-orang yang terbunuh. Istri yang kehilangan suami dan anak-anaknya. Anak yang kehilangan orang tuanya. Keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya. Orang-orang yang kehilangan nafkahnya.
Apa mereka sudah mempertimbangkan masak-masak kegiatan mereka? Apa mereka sudah mempertimbangkan rasa jika keluarga mereka sendiri yang terkena musibah?
Apakah mereka sudah mengetahui sesuatu yang saya tidak tahu? Sesuatu yang membuat mereka yakin akan kebenaran kegiatan mereka?
Atau mereka hanyalah pion-pion dari sesuatu yang lebih besar lagi?

Saya jelas sangat prihatin dengan saudara-saudara kita yang mengalami musibah karena kegiatan terorisme. Saya prihatin dengan saudara-saudara kita yang terkena imbas kegiatan terorisme. Saya prihatin dengan nasib kita, bangsa kita, negara kita. Namun pertanyaan-pertanyaan di atas kembali menggelitik fikiran saya, kenapa, mengapa?

Rasanya seperti semua ini hanyalah sandiwara belaka. Mungkin ada skenario besar yang memayungi ini semua. Mungkin semua yang kita lihat mengarah ke A, ternyata sebenarnya B. Atau mungkin memang semua ini A dan B tidak ada sangkut pautnya sama sekali.

Apa yang bisa kita lakukan? Kita mungkin hanyalah pion kecil dalam skenario besar ini. Ya mungkin kembali pada nasihat Aa Gym, mulailah dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Perbaiki, tingkatkan, kuatkan sesuatu yang masih dalam jangkauan kita ...

Sewaktu menulis ini pun saya prihatin. Saya pun tidak tahu judul apa yang pas, prihatin? Sedih? Bingung?

4 comments:

dinasony said...

namanya teroris, mereka pinter nyari orang & brain wash-nya

zuki said...

hmm ... mereka teroris ya ...

dinasony said...

duh ... salah nyebutnya ya ... maap ...
jadi apa dong sebutannya ???? (bingung)

zuki said...

saya juga bingung ...