Tuesday, March 07, 2006

Bersikap Murah Hati Itu Indah


Gambar dari http://www.ahajokes.com


Andrew Ho

"Only a life for other is a life worthwhile - Hidup hanya akan berharga jika bermanfaat untuk orang lain." - Albert Einstein

Saya benar-benar bersyukur karena di tengah jadwal pekerjaan yang sangat padat saya masih mempunyai kesempatan untuk menjenguk orang-orang yang kurang beruntung. Setiap pengorbanan untuk mereka serasa sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan segala yang saya dapatkan. Sekian lama saya berkaca dan berpikir, semakin saya rasakan bersikap murah hati itu begitu indah.

Andapun akan merasakan keindahan itu diantaranya dalam bentuk kesenangan dan kebahagiaan, ketika Anda bisa memberikan sesuatu, waktu maupun kemampuan kepada orang-orang yang memerlukan. Kita mungkin jawaban bagi orang-orang yang sedang dihimpit kesulitan. Saya kira tiada yang lebih membahagiakan selain memberikan senyuman dan harapan kepada mereka yang di ambang putus asa.

Selain kebahagiaan, pengalaman saat bertemu dan berbagi dengan mereka selalu membuat semangat kerja saya kembali membara. Karena pengalaman itu selalu mengingatkan saya untuk berusaha lebih giat supaya bisa berbuat lebih berarti mengatasi kesulitan yang sedang mereka hadapi.

Sebenarnya kepekaan dan kemurahan hati kita terhadap kesulitan orang lain juga merupakan akses terbaik terhadap potensi yang kita miliki. Jika kita dapat merasakan derita mereka, maka kita akan bisa bersyukur dengan limpahan jutaan nikmat yang sedang kita rasakan. Rasa syukur itu akan menjadikan kita lebih optimis, berpikir dan bertindak positif dalam berusaha.

Sementara bila kita sudah mampu membuka diri untuk membantu orang lain dengan penuh keikhlasan, maka kita juga akan mudah menciptakan tali persaudaraan. "Giving credit where it is appropriate will encourage trust in relationship. - Kemurahan hati yang tepat sasaran akan meningkatkan kepercayaan dalam sebuah persaudaraan," terang Boomi NLS.

Semakin banyak yang dapat kita berikan, maka akan semakin besar manfaat bagi kehidupan manusia. Kepekaan dan kemurahan hati akan menghasilkan keajaiban luar biasa terhadap kehidupan, bagi orang yang memberi maupun orang yang menerima.

===
Dalam perjalanan ke kantor pagi ini saya mendengarkan ceramah di radio. Sang penceramah memberikan contoh sederhana soal di atas. Kita makan di warung/restoran dan kita menemukan sehelai rambut di makanan kita. Apa yang kita lakukan? Kita bisa ngomel sana-sini, memarahi pelayan, koki, hingga yang punya warung maupun manajer restoran. Kita mungkin dapat berbagai permintaan maaf plus pengganti makanan, dan plus kemungkinan sang koki dipecat ...

Atau kita bisa pelan-pelan (berbisik) memberitahu sang pelayan soal ini sambil mengingatkan (dengan pelan-pelan pula) agar kejadian ini tidak berulang lagi.

Mana yang mau kita pilih? :)

3 comments:

Lili said...

enggak kok pak , udah di jakarta sejak 10 jAnuari lalu. postingannya akah terlambat..he.he..

pak mau lihat Dr 'Aidh Al-Qarni dari dekat? itu loh author "La Tahzan". Mampir deh ke blog ummi lagi.

Minarwan (Min) said...

Cakmin sering tuh Pak dapat rambut waktu makan di Cafe Palaze City View yang di Lantai 2, yah berhubung cakmin orangnya easygoing, biasanya cuman mesem-mesem bilangin "Bu, perasaan tadi enggak pesan yang pake rambut deh!" :D

Fitra Irawan said...

IYa Bang, kalo kita mau bertanya kebahagiaan kita sesungguhnya itu kaya apa....sebetulnya kebahagiaan kita adalah bila melihat orang lain bahagia karena kita (sbg perantara penolong), liat mereka tersenyum aja, maka bahagia kita adalah sesuatu yang tidak terbeli rasanya.....semoga barokah ya....