Wednesday, March 08, 2006

The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe


Gambar dari http://www.narniafans.com


Pemasarannya cukup gencar, jadi tertarik juga 'melongok' yang satu ini ... :). Sementara anak-anak sibuk menonton filmnya bolak-balik, saya coba sempatkan baca bukunya. Tentunya yang versi terjemahan (Gramedia), nggak sanggup baca versi Inggrisnya. Udah sehari-hari musti berbahasa Inggris masa' istirahat juga kudu' baca buku berbahasa ini ... :)

Bukunya tipis, tidak seperti buku-buku fiksi sejenis seperti Harry Potter. Heran juga sih, kok tipis dan kecil. Baca pelan-pelan, terjemahannya lumayan meski menurut saya masih bisa ditingkatkan lagi supaya lebih 'hidup'. Yang paling mengecewakan itu isinya ringkas banget. Imajinasi saya tidak sempat hidup, malah serasa membaca buku ringkasan ... sayang juga ya, padahal biasanya dengan buku justru imajinasi kita lebih hidup ketimbang menonton filmnya.

Filmnya sendiri weekend kemarin sempat ngintip akhir ceritanya pas anak-anak sedang menontonnya (untuk kesekian kalinya). Kelihatannya cukup menarik dan seru. Ada pertempuran segala mirip LOTR ... perjuangan membela kebenaran, rasa haru di sana-sini ... bagus, cocok untuk anak-anak. Lucy, Edmund, Susan, dan Peter semuanya ganteng-ganteng dan cantik-cantik, khas Inggris. Logatnya apalagi!

Yang khas seperti cerita-cerita yang lain, setelah semua selesai sang Singa, Aslan, pergi meninggalkan semua kemeriahan dan suasana cerah ceria dalam kemenangan. Persis seperti cerita-cerita sang jagoan yang lain. Kalau meminjam kata Lucky Luke, "I am just a lonesome cowboy ...."

Apa memang harus begitu ya plot cerita? Atau ini kiasan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini?

Anyhow, sudah baca buku atau nonton pilemnya belon? :)

3 comments:

Minarwan (Min) said...

Saya sudah nonton filmnya Pak, asyik lho. Sempat ikut terharu juga sih.

Inti ceritanya sepertinya di seputar persaudaraan, pengorbanan dan kebaikan mengalahkan kejahatan.

Aslan sang singa menukar dirinya dengan nyawa Edmund, karena di dunia itu katanya sang pengkhianat harus dipersembahkan kepada Ratu Penyihir untuk dikorbankan di atas batu apa itu namanya. Makanya ketika orang-orang berpesta dia malah sedih. Tapi ternyata si Ratu Penyihir tidak memahami arti "pengorbanan" yang tertulis dalam Deep Magic, karena jika orang tak bersalah yang dibunuh di atas meja persembatan itu dia akan hidup kembali.

Asyik emang filmnya, cuman sayangnya di Amrik film ini dituduh menyebarkan ajaran Kristianis ecara terselubung. Sebenarnya mungkin perusahaan pembuat film ini yang menyebarkan isu ini kemudian "menggalakkan" gereja-gereja untuk mendiskusikan film itu yang kemudian berujung lebih banyak orang menonton dan filmnya lebih terkenal, supaya bisa nyaingin Harry Potter. Eh berita ini kalo masuk ke Indo gimana yah, ada yang bakalan demo enggak? :D

cerberus said...

dah nonton se....bagus banget....so imajinatif...
btw...kenapa shoutboxnya enggak kunjung bener?
lo namaku kok gak ada di blogroll ya???

Dini said...

Belom dua-duanya! *pake acara ngacung tangan* :) jadi penasaran beli aslinya, tapi yang second aja... wah, ada alesan browsing di ebay lagi nih, hehehe...