Monday, June 19, 2006

Saung Angklung Mang Udjo (bagian I)



Buat yang belum pernah dengar, padepokan ini ada di Bandung Utara, daerah Suci. Berdiri sejak tahun 1967, salah satu tujuan utama padepokan ini adalah untuk melestarikan angklung sebagai salah satu ciri khas budaya bangsa ini.

Jum’at siang kemarin, seusai training, saya dan keluarga berkesempatan mampir ke Saung ini. Mereka mengadakan acara untuk umum setiap hari pukul 15.30-17.30. Orang dewasa dipungut biaya 35 ribu rupiah, sementara anak-anak di atas 5 tahun setengah harga.


Kami sampai di sana sekitar 15 menit sebelum acara dimulai. Setelah membayar, kami pun dipersilahkan masuk ke ruang pameran/toko mereka. Cukup menarik koleksinya. Berbagai jenis angklung, besar hingga kecil, wayang golek, dll dll.

Terus terang saya sudah mulai tidak konsen (-trasi), maklum bawa kamera dan tripod dengan obyektif untuk mengambil foto-foto. Jadi ketimbang melihat-lihat isi pameran, saya sibuk mencari obyek yang menarik, sudut pengambilan yang fantastis (maunya hehehe), sampai pada urusan kutak-katik kamera untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal.

Selesai urusan toko, saya pun beranjak masuk ke ruang acara, semacam stadiun mini. Yang bikin langsung frustasi ialah karena suasananya gelap! Bagaimana bisa ngambil foto ... :(.

Akhirnya pasang tripod, dan coba ambil beberapa foto, sebelum acara dimulai. Untuk benda tak bergerak seperti wayang, gendang, angklung ... bisa diambil pakai tripod. Tapi giliran orang bergerak .... ndak bisa eh ... panik dan agak frustasi hehehe.


Untung punya banyak teman jago foto. SMS, langsung dapat tips yang ketika dipraktekkan hasilnya tidak buruk ... :)

(bersambung)

3 comments:

Anonymous said...

waduh saung angklung pak udjo, salah satu anaknya pacarnya temen ku, hahaihaia jadi inget jaman dulu nih

zuki said...

ehm ... :)

Anonymous said...

hah semahal itukah sekarang masuk saung angklung udjo ?