Monday, March 12, 2007

Belajar membuat foto (bagian 4 - Habis)

"rocking chair" ... (see in big size)


Istilah yang sering saya bilang ke teman-teman proses naik cetak. Maksud saya di sini adalah kegiatan yang saya lakukan ketika foto sudah masuk komputer untuk kemudian menjadi hasil akhir, suatu foto ... Kenapa sampai perlu disebut khusus begini? Selain biar gaya hehehehe, tapi juga karena ini butuh waktu, proses belajar, dan juga 'menenggelamkan' saya dalam petualangan lain.

Pertama kali mulai belajar fotografi, foto saya keluarkan apa adanya, langsung dari kamera. Perlahan-lahan saya mulai mengenai Picassa, berlanjut ke Nikon Picture Editor, dan kini sedang berada di dunia Photoshop. Belajar mengetahui cara menggunakan PS, apa tuh CS2 (pertama kirain Counter Strike hehehe ...), filter-filter di PS, teknik-teknik mengolah foto, sampai pada membuat hasil akhir agar optimal, entah untuk ditampilkan di komputer atau untuk dicetak.

Buat sebagian orang, kegiatan saya ini menjadi pertanyaan. Mau jadi fotografer atau foto editor? Hehehe ... pertanyaan yang wajar, mengingat dengan PS suatu foto bisa berubah sama sekali. Seperti layaknya seorang anak remaja yang akhirnya terjerumus di belantara narkotika, kalau tidak hati-hati kita bisa 'hilang' dan tidak mengenali foto kita sendiri. Jadi ingat salah satu link di internet dari teman yang memperlihatkan proses 'pembuatan' iklan kosmetik, ternyata cukup banyak pembuatannya itu di PS ... :-P Istilah saya, penuh dengan kepalsuan hehehe ....

Soal pro kontra pemakaian PS untuk mengolah foto, saya nggak tahu apakah para fotografer professional mengharamkan pemakaiannya, atau masih memakainya tapi hanya sampai tahap-tahap tertentu. Saya sendiri saat ini masih memakainya, juga pada tahap-tahap tertentu, meski ada juga 1-2 foto yang saya perlakukan sedemikian rupa sehingga penuh kepalsuan hehehehe ... tapiii ... alhamdulillah dengan begini dapat ilmu baru lagi, belajar memakai PS ... :)

Namun, satu hal yang menarik, ialah munculnya nuansa lain ketika proses pekerjaan di PS dimulai. Tidak cuma mata, hatipun terserap untuk mencari cerita yang tergambar oleh foto yang terekam. Melihat POI (point of interest), komposisi, keselarasan, warna-warna, ternyata memberikan saya inspirasi lain. Akhirnya bukan cuma foto yang naik cetak, tapi sering kali untaian kata-kata pun muncul menemani sang foto. Inilah salah satu yang membuat saya mulai nulis puisi ... meski amburadul ... tapi bolehlah dibilang puisi ... :)

Puisi ... atau prosa? Atau sekedar deretan kata-kata, ucapan hati yang tercetus setelah melihat foto? Entahlah, yang pasti, pada foto-foto tertentu, ada desakan dari dalam untuk mengguratkan runtutan huruf .....

Apapun itu, alhamdulillah. Membuat hidup rasanya semakin indah saja, semakin mempesona saja, semakin berwarna-warni ... :)

===
Begitulah, perjalanan baru dimulai. Untuk hobi yang ini, kelihatannya tidak cukup 1 tahun. Perlu lebih dari itu. Masih banyak yang harus dipelajari, digali, dinikmati. Dan semua akhirnya bermuara pada betapa takjubnya kita pada alam ini. Segala puji hanya bagimu, ya Allah Yang Maha Pencipta, Pengasih, dan Penyayang ...

Yuk ... belajar lagi ... pantang menyerah ... dan nikmati prosesnya .... :)

1 comment:

Anonymous said...

Saya malah belajar dari tulisan ente nih bang....Sudah bisa naek cetak juga.... bikin buku. Hayooo kapan lagi....InsyaAllah kalau memang kesana larinya, pasti di permudah. Amiin. TeeJe.