Tuesday, August 09, 2005

Cerita angsa bertelur emas ...

Pernah dengar cerita ini? Berikut cerita yang saya kutip dari buku 7 Habitsnya Covey. Mudah-mudahan terjemahannya benar ... :-).

Alkisah, hiduplah seorang petani miskin yang memiliki seekor angsa. Pada suatu pagi ia menemukan sebutir telur keemasan teronggok di samping angsanya. Pertama ia mengira itu adalah khayalannya semata, namun setelah ia memegang dan mengecek telur itu, ternyata telur itu adalah telur emas!

Tentu saja sang petani tersebut merasa takjub, tak percaya namun girang. Namun ternyata ini adalah kenyataan. Setiap hari ia bangun dan menengok sangkar angsanya, dan setiap pagi pula ia menemukan sebutir telur emas.

Hari demi hari ia jalani dengan enaknya. Namun seiring dengan waktu, ia semakin serakah. Ia semakin tidak sabar dengan hanya munculnya 1 butir telur emas setiap hari. Akhirnya, karena ketamakannya, pada suatu hari ia membunuh angsa itu dengan harapan untuk mengambil seluruh telur yang ada di dalamnya. Namun apa yang terjadi? Tidak ada telur emas di dalam tubuh angsa itu. Dan sejak hari itu pun, tak ada lagi telur emas yang menghiasi hidupnya ....

So, bagaimana hubungan cerita ini dengan kehidupan kita? Dalam bukunya, Covey menjelaskan prinsip efektivitas yang merupakan fungsi dari 2 hal, hasil produksi (dalam cerita di atas tentunya telur emas) dan alat dan kapasitas memproduksi (angsa tentunya ... masa' si petani ... :-P). Agar efektivitas bisa optimal, diperlukan keseimbangan antara kedua hal ini, Production dan Production Capability, atau yang ia biasa sebut sebagai P/PC Balance.

Bagaimana sekarang 'memakai' prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari? Salah satu contohnya ialah mobil. Mobil adalah PC, karena bisa membawa kita ke tempat tujuan, dengan fungsi membawa sebagai P. Bagaimana agar kita bisa terus memperoleh P alias bisa menggunakan sang mobil untuk bekerja, jalan-jalan, dan sebagainya? Tentunya kita harus merawat PC, yaitu mobil itu. Harus rutin dipelihara, ganti oli, pemeliharaan rutin ke bengkel, interiornya dijaga kebersihannya, dan seterusnya. Apa yang terjadi jika mobil (PC) tidak kita pelihara? Cepat atau lambat mobil itu akan rusak, dan kita akan kehilangan P-nya ...

Bagaimana jika kita 'memakai' prinsip ini dalam kehidupan bekerja kita? Bayangkan kita punya alat besar (besaaaaaaar hehehe) untuk memproduksi barang. Setiap alat biasanya perlu waktu pemeliharaan, pengecekan dan penggantian komponen-komponen dll. Bagaimana jika waktu pemeliharaan ini kita abaikan dan alat ini kita 'paksa' untuk memproduksi barang sepanjang waktu tanpa 'istirahat'. Jelas dalam waktu tertentu kemampuan produksi perusahaan kita akan melesat bak roket ... luar biasa! Namun berapa lama? Tidak lama lagi mesin itu akan rusak, tingkat produksi akan jatuh ke angka 0 (baca nol) dan kita harus melakukan investasi kembali untuk membeli alat baru.

Covey menulis:
There are organization that talk a lot about the customer and then completely neglect the people that deal with the customer - the employees. The P/PC principle is to always treat your employees exactly as you want them to treat your best customers.

You can buy a person's hand, but you can't buy his heart. His heart is where his enthusiasm, his loyalty is. You can buy his back, but you can't buy his brain. That's where his creativity is, his ingenuity, his resourcefulness.

PC work is treating employees as volunteers just as you treat customers as volunteers, because that's what they are. They volunteer the best part - their hearts and minds.


Sebagai penutup soal ini, Covey kembali menekankan prinsip keseimbangan antara P dan PC. Terlalu banyak fokus pada P akan menyebabkan kerusakan yang permanen pada alat-alat, habisnya tabungan, atau rusaknya hubungan perusahaan dan pekerja. Namun terlalu banyak fokus pada PC juga tidak baik. Misalnya seseorang yang sibuk sekolah dan tidak pernah bekerja.

Intinya ialah kembali pada prinsip keseimbangan untuk mencapai hasil yang efektif. Dimana kita perlu meletakkan titik keseimbangan agar 'alat produksi' dalam kondisi optimal sehingga dapat menghasilkan 'produksi' yang optimal pula.

So, bagaimana dengan kita, apakah kita sudah meletakkan P dan PC pada posisi yang seimbang agar tercapai hasil yang optimal?

2 comments:

igunone said...

sptnya ada yg ganjil tuh Bang. Coba perhatikan "..pemeliharaan rutin ke kantor.." maksudnya bengkel kali yah?
Anyway, thanks for sharing ...

zuki said...

bener ... terima kasih koreksinya. Dengan demikian kesalahan telah diperbaiki - redaksi

:-P