Sunday, August 07, 2005

Hero - Jagoan dalam pilem-pilem

Weekend kemarin saya sempat menyempatkan nonton film (DVD). Udah lama juga nggak nonton, mungkin ada sekitar 2-3 bulan. Kalaupun menyalakan TV biasanya cuma nonton 1-2 episode Seinfeld. Ini juga nggak kelar-kelar ... sampai 'diomeli' teman kantor hehehe ...

Anyway, setelah sempat malas membuka-buka koleksi film yang saya miliki, akhirnya saya putuskan nonton 'Constantine'. Buat yang nggak tahu film apa ini, ini kutipan dari imdb.com: Based on the DC/Vertigo comic book Hellblazer and written by Kevin Brodbin, Mark Bomback and Frank Capello, Constantine tells the story of irreverent supernatural detective John Constantine (Keanu Reeves), who has literally been to hell and back..

Kali saya nggak mau nge-review filmnya, karena memang belum kelar nontonnya hehehe ... saya tertarik dengan karakter hero - John dalam hal ini - di film ini. Seperti layaknya film-film yang lain, sang jagoan biasanya digambarkan sebagai sosok yang hebat namun sekaligus angkuh, egois, dingin, sombong, merasa mampu menyelesaikan semua masalah tanpa pertolongan orang lain dan seterusnya. Contoh lain misalnya karakter Rambo, Dirty Harry, John McClane (ayoo .. ini film apa) yang kurang lebih memiliki karakter yang sama ...

Menonton film 'Constantine' ini membuat pikiran saya 'melayang' ke tulisan saya Dimanakah derajat kedewasaan kita?. Kelihatannya para jagoan kita ini semuanya baru pada tahap independence ya ... merasa jago dan mampu, dan tidak merasa perlu bantuan orang lain.

Kembali ke soal karakter jagoan di film, biasanya memang pada akhirnya ketergantungan pada orang lain (partnernya, keluarganya, temannya sebagai contoh) dimunculkan. Namun biasanya tidak dibangun utuh dan hanya sebagai pelengkap cerita. Inti utama tetap pada kehebatan sang jagoan kita ini ....

Jadi ingat cerita Rambo. Pada salah satu akhir episodenya, sang jagoan menolak keinginan bekas atasannya, Colonel Trautman, untuk bergabung kembali. Digambarkan bagaimana sang Kolonel berdiri memandangi Rambo yang berjalan perlahan-lahan meninggalkan dirinya. Sang Kolonel kemudian bertanya, "Bagaimana kamu bisa hidup Rambo?"
Jawab sang jagon, "Day by day ..... "
Hebat betul yak ... persis banget sama karakter independence itu ... :-P

Mungkin satu dari sedikit film yang mampu mengolah pentingnya sifat interdependence ialah Spiderman. Saya sempat 'kecewa' sempat dengan sekuel pertamanya. Menurut saya terlalu sentimentil sementara aksi berantemnya sedikit sekali. Karena itu, saya tidak berminat menonton sekuel keduanya.

Namun di sekuel keduanya ini saya baru sadar dan menghargai ceritanya. Dalam sekuel kedua ini (kalau nggak salah ya, udah lama juga nontonnnya), Peter baru sadar kalau meski dia seorang jagoan, ia adalah seorang manusia biasa. Adalah wajar baginya untuk merasakan ketergantungannya pada orang lain, adalah wajar bahwa ia adalah seorang manusia biasa, sesuatu yang dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan. Jadilah ia seorang jagoan yang lengkap dengan 'kelemahannya' ... 'kelemahan' yang sebenarnya menguatkan ia dalam menghadapi tugasnya sebagai jagoan ...

Hmmm ... menarik juga ... now it is time to go back and finish what I've started, watching 'Constantine' .. :-)

2 comments:

igunone said...

John McClane .. aha .. ini pasti Die Hard yah?

zuki said...

yap ... penggemar ya? :-P