Monday, August 29, 2005

What Could We Become?

What could we become?, itulah kata-kata yang dilontarkan berulangkali oleh CEO perusahaan tempat saya bekerja ketika ia melakukan pidato di hadapan seluruh karyawan.

Ya ... mau jadi apa kita? Apa yang bisa kita raih di masa depan? Apa saja kemungkinan masa depan kita dan apa yang akan kita pilih/raih? Sungguh suatu kalimat sederhana tapi mengundang arti yang dalam.

Meminjam istilah Stephen Covey, "Begin with end in mind." Mulailah dengan mencanangkan tujuan akhir di benak kita. Canangkan cita-cita kita sebelum mulai melangkah. Pastikan kita sudah punya tujuan sebelum mulai menggerakkan hati dan fisik kita ...

Sudah punyakah anda sasaran akhir hidup ini? Sudahkah anda tanamkan itu dalam benak dan hati anda?

Jika sudah, sudahkah anda senantiasa meluruskan langkah anda dalam hidup ini agar senantiasa selaras menuju sasaran akhir hidup itu?

Jika sudah, sudah anda senantiasa melakukan proses evaluasi secara rutin untuk memastikan anda berada di jalan yang benar?

Dalam salah satu pelatihan kepemimpinan yang saya ikuti, pengajarnya memberikan tips yang yang bagus. Agar kita ingat akan sasaran hidup kita, tuliskan sasaran itu setiap pagi. Setiap pagi. Tuliskan. Setiap pagi.

What could we become? :-)

No comments: