Wednesday, July 05, 2006

Kekecewaan dan Batu Bata



Kekecewaan adalah bagian dari perjalanan hidup ini. Mulai dari hal yang paling remeh sampai yang hal-hal yang fundamental. Kecewa karena atasan tidak memenuhi permintaan kita, kecewa karena pasangan kita tidak sesuai harapan kita, kecewa pada pengguna lalu lintas yang amburadul, kecewa pada petugas kebersihan kantor yang kurang rapi, kecewa pada pemerintah, kecewa ini ... kecewa itu ...

Yang mungkin menjadi pertanyaan, apakah kita akan larut dalam kekecewaan ini? Apakah kita akan melepaskan segala kekesalan ini pada apa saja, terutama yang berada di sekitar kita maupun dalam lingkup pengaruh kita? Atau bagaimana?

Beberapa waktu yang lalu saya mendengarkan ceramah pagi dalam perjalanan ke kantor. Sang penceramah memberikan ilustrasi kekecewaan ini seperti tumpukan batu bata yang menghalangi jalan ataupun kegiatan kita. Makin besar kekecewaan ini makin tinggi dan lebar pula tumpukan batu bata ini.

Apa yang kita lakukan menghadapi tumpukan batu bata ini? Mengumpat sebisanya? Menendangnya dengan konsekuensi kaki sakit dan tumpukan ini menjadi terserak tidak keruan? Ngambek? Dendam? Apa pun bentuknya, pelampiasan kemarahan ini ternyata tidak menyelesaikan masalah. Sang tumpukan masih ada di situ ... tertumpuk maupun terserak ....

Menurut beliau yang terbaik ialah menyalurkan emosi ini dengan berbuat yang positif. Apa itu? Yaitu dengan mulai bergerak, memungut 1 buah batu bata dari tumpukan itu dan memindahkannya ke tempat yang tepat dan aman. Banyak sekali batu batanya! Nggak apa-apa, pindahkan saja. Satu per satu. Lambat laun akan makin banyak. Jangan patah semangat, pindahkan saja.

Sambil bekerja, kita berdoa semoga dimudahkan dan semoga orang yang melihat akan tergerak hatinya. Sambil bekerja kita pun mengajak orang lain yang melihat untuk turut serta. Mudah-mudahan dengan aksi ini orang-orang lain yang tadinya mengutuk akan turut tergerak untuk turut beraksi memindahkan batu bata ini.

Cepat atau lambat, seluruh batu bata itu akan terpindahkan ....

Kalau boleh disimpulkan, dalam menghadapi kekecewaan, ada 3 langkah. Pertama, jangan larut dan segera bertindak untuk mengatasinya. Kedua, kita mengajak orang untuk juga tidak larut dan menyingsingkan lengan untuk menyelesaikan masalah ini. Dan ketiga, meminta pertolongan kepadaNya dalam setiap langkah dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi kekecewaan ...

No comments: