Aaah ... tempat 'berhenti' sejenak ntuk mikir-mikir mau dibawa kemana sih hidup ini ... :-)
Monday, July 31, 2006
Kajian 31 Juli 2006
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. QS An Nahl 126.
Sunday, July 30, 2006
Be a light, not a judge. Be a model, not a critic. Be part of the solution, not part of the problem
Judul tulisan ini mengambil dari akhir bab prinsip pertama, Be Proactive dari buku 7 Habits Stephen Covey. Paragrafnya secara lengkap …
Be a light, not a judge. Be a model, not a critic. Be part of the solution, not part of the problem. Try it in your marriage, in your family, in your job. Don't argue for other people's weaknesses. Don't argue for your own. When you make a mistake, admit it, correct it, and learn from it -- immediately. Don't get into a blaming, accusing mode.
Work on things you have control over. Work on you. On be. Look at the weaknesses of others with compassion, not accusation. It's not what they're not doing or should be doing that's the issue. The issue is your own chosen response to the situation and what you should be doing. If you start to think the problem is "out there," stop yourself. That thought is the problem.
People who exercise their embryonic freedom day after day will, little by little, expand that freedom. People who do not will find that it withers until they are literally "being lived." They are acting out the scripts written by parents, associates, and society.
We are responsible for our own effectiveness, for our own happiness, and ultimately, I would say, for most of our circumstances.
Knowing that we are responsible -- "response-able" -- is fundamental to effectiveness and to every other habit of effectiveness we will discuss.
Namun bagaimana jika situasinya tidak sekedar hal di atas, tetapi sudah berbeda dengan prinsip-prinsip hidup kita? Tetap harus mencari jalan untuk memperbaiki situasi? Meski rasanya semua jalan sudah ditelusuri dan berakhir dengan tanda JALAN BUNTU?
Yang kemudian teringat adalah kalau menurut Maxwell, nomor pertama dari 21 kualitas dari seorang pemimpin adalah Karakter, jadilah batu karang. Menurut Maxwell bagian dari proses pembelajaran seseorang ialah ketika ia menghadapi suatu krisis, persimpangan jalan, saat dia harus memilih. Biasanya hanya ada 2 pilihan, tetap dengan idealisme, atau berkompromi. Setiap kali ia memilih idealisme, ia akan makin kuat, makin berkarakter, meski katakan hasil pilihan itu membawa dia ke situasi yang negatif (misalnya harus keluar dari suatu pekerjaan karena perbedaan tujuan akhir dsb).
So, apakah ini persimpangan itu? Harus berhenti, merenung, mengkonsolidasikan diri, refleksi, merenung, sebelum kembali melangkahkan kaki menelusuri hidup ini ....
Kajian 30 Juli 2006
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS An Nahl 125.
Thursday, July 27, 2006
Komik Peanuts
Koleksi komik saya bertambah satu, si Charlie Ol' Brown, Snoopy dan kawan-kawan. Ini berawal dari keisengan saya melihat-lihat isi koleksi komik Borders di KL. Pada saat itu tertarik karena buku Peanuts yang saya beli menceritakan asal-usul komik ini juga tentang Schluz, sang pengarangnya. BTW, inilah salah satu bentuk godaan ke toko buku, tanpa rencana eh malah jadi beli buku ini.
Ternyata isinya sangat memikat hati. Berbeda dengan Calvin (dan Hobbes) yang menceritakan isi kepala seorang anak laki dan interaksinya dengan dunia ini dengan ditemani Hobbes, Peanuts benar-benar menceritakan dunia anak-anak. Dunia yang penuh imajinasi, pemikiran yang tulus, lurus, dan sederhana. Juga tentang interaksi anak-anak, mulai dari yang sok tua, yang suka mengintimidasi, pernikahan versi anak-anak, sampai pada Snoopy yang kadang jadi pelaku tapi kadang pula jadi obyek penderita.
Yang juga sangat memikat ialah Schluz mampu menghidupkan karakter-karakter seperti Charlie Ol' Brown, Lucy, Linus, Schroeder, dengan cara bertutur dan gambar-gambar yang sederhana namun mengesankan.
Ah ... jadi tambah satu lagi daftar buruan. Amazon used book ... here I come! Hehehe ...
Kajian 27 Juli 2006
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepadaNya saja menyembah. QS An Nahl 114.
Wednesday, July 26, 2006
Michael Buble vs Frank Sinatra
Ngobrol dikit ah soal musik. Minggu malam kemarin iseng menyalakan TV. Pindah-pindah saluran tanpa tujuan, eh tahunya pukul 9.30 malam di JakTV ada konsernya Michael Buble. Jadi deh melototi TV ... :-P
Konsernya berjudul "Caught in the Act". Aksi panggung dan suaranya memang keren banget. Apalagi pas lagu-lagu awal yang ceria dan semangat. Lompat sana, lompat sini, tangan yang sibuk ngasih komando ke musik pengiringnya maupun penonton, sampai aksi memainkan tiang mike mengikuti alunan lagu. Berhubungan belakangan ini nonton TV paling lihat sekilas Indonesian Idol dan band Extravaganza, ya jelas banget suara si Buble sangat enak didengar .... hehehe.
Istri yang turut nonton berkomentar, "Ini lagu-lagu lama ya?"
"Ya" jawab saya, "Hampir semua lagu-lagu standar swing (?) jaman Frank Sinatra dkk"
Oh ... kata beliau, "Kalau dibandingin sama Frank Sinatra gimana ya?"
Eitts ... saya jadi teringat kalau saya punya DVD Frank Sinatra, "the main event". Kualitas rekamannya memang tidak seperti jaman sekarang, Dolby Stereo, DTS, 5/7/9 channel segala, hanya PCM saja. Tapi lumayan lah untuk mengisi koleksi DVD musik saya .. :)
Berhubung ditanya, ya sekalian deh. Begitu Buble menghilang di balik iklan, saya langsung pasang dan dengar dua lagu, Let Me Try Again dan My Way. Hmmm .... suaranya memang beda.
Suara Buble yang tadi kedengaran cukup mantap dan berbobot setelah dengar Frank jadi terdengar sangat ’pop’. Gaya Buble bernyanyi dengan teknik yang bagus (memainkan vibrasi, keras-lemah, tebal-tipis dan seterusnya) ternyata masih kalah dibandingkan dengan suara Frank Sinatra yang lurus-lurus saja.
Gimana ya melukiskan Frank Sinatra? Suaranya lembut dan mantap namun bisa juga lantang dan penuh. Mimik wajah dan gerak tubuh sederhana yang sanggup memukau panggung. Dan penjiwaannya yang membuat saya hanyut dalam lagunya ....
Let me try again; let me try again.
Think of all we had before,
Let me try once more.
We can have it all, you and I again.
Just forgive me or I'll die.
Please let me try again.
Ah ... nggak ada habis-habisnya memang membahas ciptaanNya ... Subhanalloh ...
Kajian 26 Juli 2006
Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS An Nahl 110.
Enam (6) Prinsip Jack Welch
Tulisan ini menyadur secara bebas tulisan teman saya (sudah minta izin lho ..) di sini.
Jack Welch adalah CEO General Electric di era 80-90an. Keberhasilannya memimpin GE merupakan inspirasi bagi sebagian orang. Namun buat sebagian yang lain, metodenya dalam mengelola sumber daya manusia dianggap kurang manusiawi dan kurang berhasil menggali potensi yang sebenarnya.
Anyhow, apa 6 prinsip itu?
- Control your destiny or someone else will
Kadang kita menggantungkan harapan kita pada perusahaan tempat kita bekerja. Kita bertanya, "Apa pengembangan karir buat saya?"
Sayang sekali setidaknya berdasarkan pengalaman saya, sebaik apapun jalur karir yang tersedia, semuanya kembali berpulang pada kita. Kita mau maju atau tidak? Kalau mau, ya bergerak, cari, temukan.
Senantiasa kembangkan diri, jangan menunggu perusahaan atau orang lain melakukannya untuk kita.
- Face reality as it is, not as it was or as you wish it were.
Di kantor, kalau ada yang bertanya, "We have good news and bad news. Which one you want to hear first?"
Jawaban saya selalu, "Bad news please …"
Kalau kita siap, biasanya berita buruk itu tidaklah seburuk yang kita bayangkan.
Kita juga suka berandai-anda. Kalau pakai bahasa Inggris, "If I were the boss, I would .....". Sayang sekali itu semua Cuma angan-angan. Kembalilah mendarat, lihat situasi, dan rubah semua masalah (problem) maupun tantangan (challenge) menjadi suatu kesempatan (opportunity).
- Be candid with everyone.
Ini yang sering agak sulit. Apalagi buat kita orang Indonesia yang memang sejak kecil diajarkan untuk sopan, penuh tata karma. Ini juga ditunjang oleh pola atasan-bawahan yang kadang membuat suasana makin rikuh dan sulit mengemukakan pendapat.
"Tell the truth" kata orang bule. Pergulatan hidup belakangan ini terutama dalam mengelola tim semakin memantapkan keyakinan saya kalau menyampaikan kebenaran adalah sesuatu yang penting dalam interaksi antar manusia.
- Don’t manage, lead.
Tentukan sasaran, bangun, siapkan sarana pendukung, serah terima hasil bangunannya kepada orang lain dan temukan sasaran baru.
Hidup secara rutin, bekerja dalam mode operasi memang membuat hidup nyaman. Tantangannya yang itu-itu saja dan kita tidak akan dikejutkan oleh berbagai hal baru. Sayangnya ini bisa membuat kita lamban, tumpul, dan pasif. Tiba-tiba saja kita tertubruk pada sesuatu atau hidup kita berakhir. Baru kita tersadar, namun sudah terlambat.
Ingat buku "Who Moved My Cheese?"
- Change before you have to.
Seperti prinsip di atas, kita harus selalu menemukan cara baru, metode baru. Telusuri pekerjaan kita sehari-hari dan temukan cara-cara yang lebih efisien dan efektif. Dalam buku "Who Moved My Cheese" sang tikus (lupa namanya) tidak mau berubah, meski kenyataan sudah berbeda. Ini lebih parah lagi, sudah harus berubah eh masih saja ngotot … (face the reality man!)
- If you don’t have a competitive advantage, don’t compete.
Apa yang membedakan kita dari orang lain? Apa yang kita punya yang orang lain tidak? Kalau orang pintar mungkin kita harus semakin rajin. Kalau orang lain pintar dan rajin, kita harus kreatif. Orang lain pintar, rajin, dan kreatif? Kita kembangkan keahlian kita dalam mengelola maupun memimpin. Begitu seterusnya.
Setiap orang diciptakan Tuhan masing-masing dengan keunikannya. Sekarang bagaiman kita bisa menggali dan mengasah itu sebagai bekal kita dalam hidup ini.
Meski saya kurang setuju dengan gaya Jack Welch dalam mengelola sumber daya manusia, keenam prinsip di atas ini rasanya cukup (dan sangat) berguna sebagai salah satu bekal dalam mengarungi hidup ini .... :)
Tuesday, July 25, 2006
Kajian 25 Juli 2006
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Qur'an) Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. QS An Nahl 104.
Monday, July 24, 2006
Biarkan Cahaya Itu Masuk
Biarkan Cahaya Itu Masuk
Arvan Pradiansyah - Republika
Seorang tua yang kaya raya sedang berbaring di tempat tidur menunggu maut datang menjemput. Di saat-saat terakhir, ia mengumpulkan keempat istrinya. Ia ingin mengajak mereka untuk menemaninya sampai ke alam baqa.
Dipanggillah istrinya satu persatu. Dimulai dari istri keempatnya, yang paling muda sekaligus paling cantik. Istri ini berkata, ''Maafkan aku. Tentu saja aku sangat sedih memikirkan kepergianmu, tapi aku masih memiliki banyak hal yang harus aku kerjakan. Aku tak dapat menemanimu.'' Kecewa dengan jawaban itu, si lelaki memanggil istri ketiganya, namun istrinya ini mengatakan, ''Aku hanya dapat menemanimu sampai engkau menghembuskan nafasmu yang terakhir.''
Istri keduanyapun dipanggil. ''Aku akan menemanimu, tetapi hanya sampai di pemakaman saja,'' ujarnya. Hampir putus asa, akhirnya ia memanggil istri pertamanya. Dengan mantap si istri berkata, ''Aku akan menyertaimu kemanapun engkau pergi.''
Cerita inspiratif ini sebenarnya adalah gambaran kehidupan kita sendiri. Istri keempat adalah analogi dari harta yang kita kumpulkan selama kita hidup. Istri ketiga adalah tubuh kasar kita yang amat kita perhatikan dan selalu kita rawat. Istri kedua adalah analogi dari keluarga kita. Istri pertama yang paling setia adalah gambaran tubuh halus kita, jiwa dan spiritualitas kita. Inilah yang akan menyertai kita kemanapun kita pergi.
Ironisnya, selama hidup, kita telah menghabiskan waktu dan energi yang tidak sedikit untuk urusan harta, badan, dan keluarga kita. Padahal cepat atau lambat mereka akan meninggalkan kita. ''Harta'' satu-satunya yang paling setia yaitu jiwa kita justru sering kita abaikan.
Kesalahan terbesar yang sering kita lakukan adalah menyangka bahwa kita adalah makhluk fisik. Banyak orang beranggapan bahwa ''Aku adalah tubuhku.'' Karena itu, seluruh hidupnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Mereka mengumpulkan harta dan memenuhi nafsu badannya seakan-akan mereka akan hidup untuk selama-lamanya.
Perlombaan mengumpulkan harta ini melahirkan keserakahan dan korupsi. Manusia-manusia semacam ini banyak sekali jumlahnya di negeri kita. Celakanya lagi merekalah yang memegang kekuasaan hampir di segala lapisan. Orang-orang ini tak pernah melewatkan kesempatan sekecil apapun. Kekuasaan bagi mereka adalah mesin uang yang amat efektif.
Padahal manusia sama sekali bukan makhluk fisik. Manusia adalah makhluk spiritual. Kita bukanlah tubuh kita, kita adalah jiwa kita. Sejak pertama kali diciptakan, kita adalah makhluk spiritual, dan sampai kapanpun kita tetap makhluk spiritual.
Hanya ketika berada di dunialah jiwa kita membutuhkan badan sebagai rumah kita. Tapi, badan ini lama kelamaan akan rusak dan aus. Pada akhirnya badan tak dapat lagi kita gunakan. Kita menyebutnya meninggal dunia. Namun, ini tidak sama dengan kematian. Kita hanya meninggalkan dunia tetapi kita masih tetap hidup.
Kalau kita menyadari akan kenyataan sederhana ini, kita tak akan menjadi manusia yang rakus dan serakah. Kita akan sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara saja. Memang benar, kita tak dapat hidup tanpa memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik kita seperti sandang, pangan, dan papan. Tapi, kita tahu bahwa di balik wujud kasar kita ada jiwa yang merupakan milik kita selama-lamanya. Karena itu, kita tak ingin merusak jiwa ini untuk memenuhi kebutuhan fisik kita yang sangat sementara itu.
Orang yang korupsi dan serakah sebetulnya memiliki satu tujuan: kebahagiaan. Namun, karena mereka menganggap dirinya hanya makhluk fisik, maka kebahagiaan itu diterjemahkan menjadi: mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya. Padahal harta yang mereka kumpulkan tak akan pernah membuat mereka puas, tetapi hanya membuat mereka bertambah haus. Mereka tak sadar bahwa sumber kebahagiaan yang abadi terdapat di dalam jiwa mereka sendiri. Mereka tak pernah menyelami kekayaan terbesar yang mereka miliki itu
Keserakahan terhadap dunia telah merusak dan menggerogoti jiwa mereka. Keserakahan ini juga telah menutupi seluruh hati mereka sehingga mereka seakan-akan tak pernah mendapatkan ''cahaya'' dari Tuhan. Mereka tak pernah sadar pada sumber kebahagiaan yang tersedia dalam jiwa mereka yang sebenarnya dapat mereka akses setiap saat.
Sebagai penutup, saya ingin mengemukakan cerita seorang bijak yang bertanya pada murid-muridnya, ''Dimana Tuhan ada?'' Murid-muridnya yang keheranan itu dengan tangkas menjawab, ''Di mana-mana.'' Namun, orang bijak itu mengatakan, ''Tidak. Tuhan hanya ada ketika manusia membiarkanNya masuk.''
Orang bijak ini benar. Orang-orang yang tamak dan serakah telah menutup seluruh ruangan hati mereka dengan harta benda. Tak ada lagi tempat yang dibiarkannya tersisa untuk cahaya Ilahi. Untuk itulah sebetulnya kita perlu berpuasa karena berpuasa adalah sebuah terapi untuk mengurangi ketergantungan kita pada dunia fisik dan membuka pintu pada dunia spiritual. Lapar yang kita rasakan pada hakikatnya adalah upaya memberikan ruangan pada cahaya Ilahi untuk masuk.
Kajian 24 Juli 2006
Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya menjadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. QS An Nahl 100.
Sunday, July 23, 2006
Catatan Wisata Kuala Lumpur (bagian 6 - habis)
Taman Bermain dan lain-lain ...
Kami tidak pergi ke Genting. Selain memerlukan waktu 1 hari penuh, harga tiket masuk juga jadi pertimbangan. Sebagai penggantinya kami pergi ke Berjaya Times Square. Di pusat pertokoan ini ada taman bermain, Cosmo Theme Park, yang menurut brosurnya taman bermain di dalam ruangan yang terbesar di Asia.
Isinya memang cukup mengasyikkan, ada permainan untuk anak-anak dan dewasa. Yang dewasa seperti biasa rata-rata 'gila punya' sementara untuk anak-anak ada sekitar 7 permainan. Lumayan untuk menemani anak-anak main di situ butuh waktu sekitar 2-3 jam.
Kemana lagi kami pergi? Toko buku sudah pasti (Kinokuniya dan Borders), toko CD (di KLCC), berburu baju muslim di Jalan India (kami sempat juga ke Lorong Tuanku Abd Rahman di Sabtu sore - rame banget rek!), memutari Sungei Wang Plaza, dan Central Market tentunya.
Sempat juga berburu toko buku loak di Bricksfield di daerah KL Central berdasarkan panduan Lonely Planet. Cuma sampai sana nggak ada yang tahu toko buku itu dan sempat kehujanan juga ... :)
Bagaimana soal makan? Agar hemat, kami selalu mencari food court. Rata-rata harganya 5 RM plus minum 2-3RM. Saya sendiri kalau pagi biasanya lari seputar hotel sekalian cari sarapan dan 'kios kaget' seperti di atas banyak sekali di seputar hotel. Cukup 2.5RM untuk nasi lemak telur dan 3RM untuk nasi lemak ayam ... :-P
Seperti halnya Singapore, bepergian di Malaysia artinya perjalanan kuliner juga. Nasi lemak, nasi ayam, nasi campur, nasi briyani, berbagai model nasi goreng, bakso ikan, kebab, tom yam, roti cane, roti cane dengan telur, murtabak, laksa ... wah jadi menetes air liur hehehe ... dan seperti biasa pula kalau sudah beberapa hari makan model begini saya biasanya kepingin sayur bening dan tempe goreng, yang biasanya nggak ada yang jual .. :-P
Cak Min bertanya, bagaimana suasana masyarakat di sana? Mau tak mau memang kita harus akui kita ini bangsa yang ramah tamah. Di KL, orang cenderung lebih cuek.
Yang lucu sewaktu di Cosmo Theme Park anak saya yang kecil sempat 'dikerjai' petugasnya. Dalam satu permainan tinggi dia hampir tidak memenuhi tinggi minimum. Sang petugas itu memanggil anak saya (untuk memeriksa tingginya) dingin sekali. Saya sendiri sempat agak takut, kirain melakukan kesalahan. Ternyata ... dia cuma mau ngecek tinggi anak saya. Ada-ada saja ....
===
So, menarikkah wisata ini? Jawabannya ya. Cukup banyak yang bisa dilihat, bisa mencicipi banyak makanan, dan yang penting biaya transportasi dan makan relatif murah!
Kajian 23 Juli 2006
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. QS An Nahl 99.
Friday, July 21, 2006
Catatan Wisata Kuala Lumpur (bagian 5)
Batu Caves
Pertama kali baca soal ini, rasanya keren banget. Apalagi lihat fotonya. Ternyata batu caves itu artinya dalam bahasa Indonesia gua batu hehehe ada-ada saja ...
Batu Caves ini terletak sekitar 12 km di luar kota KL. Naik taksi di pagi hari ke sana hanya butuh sekitar 30 menit dengan ongkos 12 RM. Ada apa di sini? Ini adalah tempat kuil (atau lebih tepat candi?) Hindu. Yang paling menakjubkan adalah adanya patung yang tinggi banget! Selain tinggi, buatannya halus dan berwarna kuning keemasan.
Ada 272 anak tangga yang harus kita lalui untuk mencapai gua-nya.
Di dalam gua ini banyak ornamen seperti gambar di atas dan juga kuil tempat umat Hindu melakukan aktivitas ibadahnya.
Ini adalah pemandangan dari atas. Cukup tinggi dan cukup ngos-ngosan untuk mencapai gua ini ...
Yang agak mengherankan ialah kita tidak dipungut biaya masuk ke tempat ini. Di sisi lain kebersihan tangga yang panjang ini masih bisa lebih baik. Saya cuma berfikir kalau setiap orang dipungut biaya ala kadarnya, mungkin hasilnya bisa digunakan untuk memelihara tempat ini lebih baik lagi.
Thursday, July 20, 2006
Catatan Wisata Kuala Lumpur (bagian 4)
Seputar KLCC ...
Karena hari pertama rute perjalanan cukup melelahkan, pada hari kedua kami konsentrasi di seputar KLCC saja. Sempat ngintip antrian naik ke menara Petronas, tapi tiket sudah ludes ... akhirnya langsung melenceng ke Petronas Petrosains.
Ternyata Museum ini sangat bagus! Komplit sekali dan banyak sekali ilmu yang bisa diserap di dalamnya. Ini gambar anak saya yang mencoba menangkap mobil-mobilan yang sebenarnya tidak ada (efek permainan cermin).
Dinosaurus yang bisa nyanyi ... nge-rap!
Simulasi naik helikopter ...
Sampai simulasi hidup di pengeboran lepas pantai.
Saya sangat terkesan dengan museum ini, tidak kalah dengan Science Center Singapore. Yang bikin malu ialah kapan Indonesia punya seperti ini?
Tuesday, July 18, 2006
Catatan Wisata Kuala Lumpur (bagian 3)
Taman Orkid, Islamic Art Museum, dan Masjid Negara ....
Inilah jadwal kami hari pertama. Pagi dari hotel menuju Taman Orkid, lalu naik shuttle busnya ke Islamic Art Museum, dari situ jalan kaki menuju Central Market melewati Masjid Negara.
Malaysia ini dari dulu bahasanya campur-campur Malay dan Inggris. Taman Orkid misalnya, bukannya Orchid Park atau Taman Anggrek. Contoh terbaru adalah tanpa-wayer, maksudnya wifi, tanpa kabel hehehe ...
Koleksi anggrek di taman ini sangat menarik dan cantik-cantik. Kalau saja saya tidak bersama keluarga, mungkin sudah lupa diri dan seharian di situ mengambil obyek-obyek foto. Sebagian anggreknya ada yang berada di tempat terbuka (panas) dan ada pula yang ...
di bawah nenaungan semacam pondok. Cantik, indah, segar rasanya. Cuma saya nggak lihat ada yang bawa tikar dan rantang ... padahal enak banget kali ya ... :)
Selepas dari situ kami lalu beranjak ke musium ini. Tidak boleh mengambil foto di dalam musium, jadi cuma dapat foto yang ini. Bagaimana koleksinya? Luar biasa ... komplit dan mengasyikkan sekali. Mulai dari arsitektur mesjid, perhiasan, perlengkapan rumah sehari-hari, peralatan perang, baju dan rajutan, berbagai jenis Al Qur'an maupun catatan-catatan dalam tulisan Arab. Menakjubkan sekali. Saya pernah ke musium serupa di Singapore (daerah Clark Quay kalau tidak salah), koleksi di musium ini sangat jauh lebih komplit .. Tidak terasa mungkin kami 2 jam di museum ini, kaki dan pinggang pun mulai berteriak minta istirahat hehehe ...
Ternyata dari musium ini hanya butuh waktu 10 menit berjalan kaki ke Central Market. Berhubung semangat masih menyala-nyala akhirnya kami pun melangkahkan kaki ke sana ... :). Dalam perjalanan kami melewati Masjid Negara. Cantik dan megah.
Perjalanan ke Central Market ternyata meski cuma 10 menit cukup berliku-liku dan makin meresahkan kaki dan pinggang. Singkat kata ... hari itu kami akhiri dengan kepegalan yang luar biasa ... :-P
Bersambung ....
Monday, July 17, 2006
Dunia ini ...
Sedih sekali ...
- Bencana Aceh belum selesai
- Banjir di Kalimantan dan di pelosok Indonesia lainnya
- Rehabilitasi gempa Jogja baru dimulai
- Tsunami(?) di Pangandaran
- Playboy masih saja terbit
Belum terhitung efek tak langsung dari kesulitan ini, hidup makin sulit saja, orang-orang yang menghabiskan hidupnya, mengambil jalan yang salah, anak-anak yang tidak bisa sekolah, sementara di sisi lain yang bertaburan uang masih saja sibuk memamerkan kekayaannya ...
Lalu Israel sibuk menggempur sesuka hatinya, biadab!
- Bencana Aceh belum selesai
- Banjir di Kalimantan dan di pelosok Indonesia lainnya
- Rehabilitasi gempa Jogja baru dimulai
- Tsunami(?) di Pangandaran
- Playboy masih saja terbit
Belum terhitung efek tak langsung dari kesulitan ini, hidup makin sulit saja, orang-orang yang menghabiskan hidupnya, mengambil jalan yang salah, anak-anak yang tidak bisa sekolah, sementara di sisi lain yang bertaburan uang masih saja sibuk memamerkan kekayaannya ...
Lalu Israel sibuk menggempur sesuka hatinya, biadab!
Catatan Wisata Kuala Lumpur (bagian 2)
Transportasi ... taksi, kereta, atau jalan kaki?
Melanjutkan tulisan kemarin, pemikiran saya membandingkan AirAsia dengan penerbangan lain (seperti Singapore Airlines) sama salahnya dengan membandingkan transportasi Kuala Lumpur dengan Singapore ... :). Mengapa? Mari kita simak sama-sama ...
===
Tarif taksi Kuala Lumpur menurut saya cukup murah. Pergi ke satu tempat di Kuala Lumpur tidak akan menghabiskan uang lebih dari 10 ringgit (25 ribu rupiah), dengan asumsi jalan tidak macet tentunya. Namun yang membedakan dengan Singapore ialah di KL taksi harus ditawar! Dan nawarnya harus tega!!
Beberapa kali pertama saya pasrah saja ketika naik ke taksi. Namun lama-lama saya perhatikan, "Wah ini sama saja dengan di Indonesia." Akhirnya sejak itu setiap kali mau naik taksi, saya menawar dengan kejam ala Indonesia hehehe ... habis kalau nggak begitu, kita akan dikerjain dan sang supir taksi akan meminta tarif (tidak pakai argo/meter) yang ajaib.
Satu lagi yang menarik dari pengalaman naik taksi di KL ialah 'keramah-tamahannya'. Karena kami naik 1 keluarga, selalu dikira turis (padahal emang iya hehehe). Ditanya mau kemana, sudah kemana saja, ke sini sudah belum, ke situ sudah belum, di sana bagus lho, di sono juga bagus. Buntut-buntutnya nawarin taksinya dengan (seperti biasa) tarif yang ajaib ...
Lama-lama saya paham dengan gaya ini. Akhirnya begitu naik taksi, saya nggak mau kalah ngomong. Kami sudah ke sini, yang ini bagus, yang itu nggak usahlah, di sono juga ada. Tempat itu? Ah lebih bagus ke tempat ini aja dan seterusnya dan seterusnya. Hingga akhirnya sang supir taksi kalah suara dan diam ... :-P
Bagaimana dengan kereta? Di KL ada beberapa jalur kereta seperti terlihat di gambar di atas. Mirip banget dengan Singapore. Yang berbeda adalah efisiensi berpindah antar kereta. Di Singapore, meski kita berpindah kereta, kita cukup beli satu karcis, harganya pun lebih murah karena dihitung posisi awal dan akhir saja.
Di KL, berpindah kereta artinya kita harus keluar dulu, beli karcis lagi dan baru bisa masuk kembali. Mesin otomatis untuk pembelian karcis pun sebagian tidak berfungsi sehingga akibatnya kita harus antri ke loket. Ini ditambah pula kadang berpindah kereta artinya kita harus jalan dan tidak sekedar berganti lorong. Di KL Central misalnya untuk berpindah ke LRT, kita harus keluar dari statiun dan menyeberang jalan. Lama-lama pegel en kesel juga hehehehe ...
Kalau soal jalan kaki saya kira cukup enak. Hari terakhir kami sempat jalan kaki, mengikuti jalur walking tour dari buku Lonely Planet. Cukup asyik, dan banyak obyek menarik. Kemarin kami berangkat dari stasiun Mesjid Jamek, bergerak ke arah jalan Petaling, Central Market, dan berakhir di kuil Sri Mahamariaman.
Jalan kaki ini yang rasanya paling berkesan. Lebih santai, tidak perlu ngotot-ngototan dengan supir taksi atau harus naik turun tangga dan membayar ekstra jika naik kereta.
===
So, kalau ada kesempatan lain ke KL, pertama, saya akan siapkan diri untuk merubah mental naik kereta. Kedua, kalau naik taksi, harus siap mental juga untuk menawar harga dan menolak semua tawaran. Serta ketiga, tidak akan melewatkan kesempatan untuk berjalan kaki seputar KL, sambil membawa kamera tentunya ... :)
Kajian 17 Juli 2006
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. QS An Nahl 97.
Sunday, July 16, 2006
Catatan Wisata Kuala Lumpur (bagian 1)
AirAsia ... atau 'Adam' Air?
Alhamdulillah diberikan rezeki dan waktu untuk bisa bersama keluarga melancong ke negeri tetangga. Berikut adalah seri pertama catatan pelancongan (bener nggak sih?) ini ... :)
===
Untuk menghemat biaya, kami memutuskan untuk memesan paket pesawat + hotel dengan AirAsia. Untuk pemesanan jauh hari sebelum tanggal keberangkatan, penerbangan ini memberikan harga yang cukup menarik. Tidak terbayang sebelumnya dengan harga yang ditawarkan bisa melancong ala overseas dan menginap di hotel yang cukup bagus di pusat kota ... :). Yang juga tidak terbayangkan adalah hal-hal yang menarik seputar AirAsia ini hehehe ....
Setiba di airport Soekarno Hatta seperti biasa kami pun masuk untuk check-in dan sebagainya. Tadinya sempat bingung juga, ini di terminal 1 atau 2? Ternyata mengikuti pola yang lain, kalau domestik ya terminal 1, kalau internasional terminal 2. Pas mau daptar suasana masih sepi. Ada sekitar 4-5 meja check-in.
Saya perhatikan, "Lho kok laki-laki semua ya?" Penasaran, sambil ngurus saya tanya.
Mas-masnya tersenyum (agak pasrah) sambil menjawab, "Iya pak, ini harusnya bukan AirAsia, tapi AdamAir ...". Hehehe .. rupanya di Jakarta petugasnya kebanyakan pria semua.
Check-in, fiskal, imigrasi beres, kami pun melangkahkan kaki menuju gerbang keberangkatan. Tunggu punya tunggu sampai jam keberangkatan, eh pesawatnya pun belum terlihat .... "Ya sabar aja," Guman saya dalam hati.
Setelah 1 jam lebih terlambat, akhirnya yang ditunggu muncul. Dan yang lantas membuat saya kaget adalah orang langsung antri, berdiri di depan pintu menuju pesawat!! Memang sih keluarga dengan anak-anak kecil didahulukan, tetapi karena ini pas liburan, ya keluarga model begini banyak banget. Setelah sempat gagap, akhirnya saya pun ikut berdiri dan berdesak-desakan. Dalam hati berguman lagi, "Perasaan baru sekali in naik pesawat belum apa-apa udah ngantri begini ..."
Kami akhirnya berangkat setelah 1.5 jam terlambat. Karena tidak ada nomor di boarding-pass ya jadinya adu gesit mendapatkan kursi pesawat. Yang mungkin bikin penerbangan ini jadi berbeda ialah orang-orang lain bawa tas segala macam ke atas pesawat. Ada yang sampai bawa 3 tas. Ada pula yang memakai sandal jepit.
Pada penerbangan biasa, biasanya suasananya tertib dan nyaman. Tidak ada yang berbicara keras, membuat kegaduhan, sibuk mondar-mandir, bolak-balik memanggil pramugari dan lain-lain. Naaah ... di AirAsia ini semua ada hehehe. Serasa naik bis dah! Saya yang biasanya bisa duduk nyaman dan tenang, kali ini lagi-lagi musti menyesuaikan diri ...
Yang menarik juga, saya perhatikan para pramugari rata-rata berambut panjang dan membiarkannya terurai dan tidak disanggul(?) ke atas. Rasanya pada penerbangan lain hal ini tidak terjadi. Dan menurut saya ini bisa berbahaya dari segi keselamatan. Rambut itu bisa nyangkut pada saat-saat ketika ia harus bergerak dengan cepat. Tapi entahlah ...
Makanan tidak diberikan, tapi dijual di dalam pesawat. Harga dalam ringgit. Harganya cukup murah, hanya beda 2-3 ringgit dari harga makanan yang sama di pusat-pusat pertokoan di Kuala Lumpur. Boleh tidak bawa makanan sendiri? Jawabannya tidak konsisten, pada perjalanan JKT-KL ini tidak boleh, tapi dalam perjalanan kembali hal ini diperbolehkan.
Kami tidak mendarat di KLIA, tapi di LCCT (Low Cost Carrier Terminal). Tadinya saya pikir cuma soal beda tempat. Ternyata banyak yang beda ... :-P
Ketika mendarat, kami turun ke landasan (tidak memakai belalai) dan jalan kira-kira 5-7 menit (di bawah terik matahari) untuk masuk ke terminal kedatangan. Mengurus bagasi dan imigrasi mudah. Hanya saja selepas ini saya kaget, karena di terminal kedatangan ini hanya ada 2-3 kios untuk taksi. Tidak ada money changer, tempat makan dan lain-lain. Jangan bicara fasilitas audio-video, kios-kios belanja yang menarik seperti di Airport Changi ... :(
Karena nggak punya uang ringgit, akhirnya saya harus jalan kaki lagi ke terminal keberangkatan. Memang sih cuma 5 menit, tapi urusan bolak-balik ini bikin hati resah gelisah hehehe ....
Akhirnya semua beres dan butuh hampir 2 jam untuk sampai hotel ... selain lokasi LCCT yang jauh, sore hari di KL rupanya sama dengan di Jakarta, macet cet cet cet .... :)
Pelajaran/tips yang bisa dipetik? Bayangkan naik AirAsia itu seperti naik bis AC. Dapat tiket, bagasi terangkut, keselamatan dijaga, tapi itulah semuanya (that's it, and that's all). Tidak ada fasilitas lain seperti ketepatan waktu, nomor tempat duduk (di bis AC aja ini ada ya ...), fasilitas bandara, kenyamanan proses naik dan selama di pesawat.
So, dalam perjalanan pulang saya sudah menyiapkan diri untuk naik bis ... bukan naik pesawat ... :-P
===
Mau murah? Naik AirAsia tapi harus siap dengan hal-hal di atas. Tidak mau? Ya silahkan pilih penerbangan yang lain ... :)
Kajian 16 Juli 2006
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. QS An Nahl 96.
Saturday, July 15, 2006
Satu lagi …
Satu lagi …
Serdadu, Jenderal, Letnan, Kapten
Kiper, Stiker, Gelandang, Libero
Anggota, Anak, Adik, Saudara
Teman …
Satu lagi …
Lulus dan berangkat
Menuju dunia baru
Meninggalkan kenangan
Indah dan mengesankan
Satu lagi …
Kepahitan yang menyesakkan dada
yang memerahkan mata
dan mengalirkan air bening
yang membutakan hidup ini sejenak
Met mengarungi sungai yang baru ya
Do’a kami insya Allah menyertaimu
Ikhlas adalah kata kunci
untukmu
dan
kami
Apa yang tertinggal?
Ada yang tersisa?
Siapa yang masih berdiri?
Dan berlari?
Ibarat sepakbola
Pertandingan belum usai
Kehilangan dua pemain
dan ketinggalan gol
Tidak membuat semangat jadi hilang
Tidak .. tidak!
Perjuangan belum selesai
Ayo berjuang … ayo!!
Kuatkan hati
Bulatkan tekad
Kita bersaudara
dan kita berjuang bersama
Seperti kata Aa Gym
Mari kita bersama-sama luruskan niat,
Maksimalkan ikhtiar
Dan tawakkal kepadaNya ….
Thursday, July 06, 2006
Kata Tasya, "Libur tlah tiba ..."
Ya .... saatnya berlibur. Lupakan semua beban pekerjaan ... buang semua itu ... saatnya berhenti, istirahat, refleksi, dan menikmati waktu bersama keluarga. So, undur diri sejenak ya teman-teman dan especially sang-blog ... :). Tentunya kalau ada yang menarik dan di tempat liburan ada akses internet, mudah-mudahan saya diberikan kesehatan, semangat, dan waktu untuk menulis ... ^_^
Yang benar-benar lucu (sekaligus memprihatinkan) ialah ketika tadi sore saya menjinjing tas laptop, menutup pintu kantor, dan berjalan menyusuri jalan keluar kantor, saya merasakan kebebasan yang luar biasa. Mungkin seperti orang yang baru keluar dari penjara kali ya? Lebih jauh lagi, ketika tubuh sudah menjejak keluar dari ruangan AC, udara luar itu segaaaaar banget rasanya ... benar-benar seperti orang yang habis ditahan sekian lama ....
Tahun ini perjuangannya memang berat ... berat sekali ...
'Peperangan' Yang Mengecewakan ...
Benar kata Fitra, ini blog lama-lama jadi harian Bola hehehe ... nggak papa, tokh tinggal 2 pertandingan lagi ... :-P
Pertandingan Perancis vs Portugal dini hari ini buat saya cukup mengecewakan. Serasa menonton pertandingan di babak penyisihan. Jauh kalah kelas dibandingkan Jerman vs Argentina atau Perancis vs Brazil. Padahal udah bela-belain bangun jam 2 pagi hari ...
Bagaimana pertandingannya? Entah kenapa kali ini Perancis tidak seagresif seperti sewaktu melawan Brazil. Bola-bola juga tidak terlalu dipusatkan ke Zidane, sebagian malah berupa umpan-umpan panjang. Memang lini tengahnya tetap hebat seperti sebelumnya. Pinalti Zidane sangat cantik, dia nggak perlu ambil ancang-ancang, cukup 2 langkah di belakang bola. Man of the match menurut saya adalah Lilian Thuram. Sangat efektif dan efisien dalam menangkal penyerang Portugal. Tacklingnya juga bersih. Belum lagi daya jelajahnya yang luar biasa ... jempol banget! Padahal udah veteran ya seperti Zidane. Titik lemah Perancis yang saya sudah lihat dari beberapa kali pertandingan adalah sang penjaga gawang, Barthez. Itu yang namanya nangkap nggak pernah lengket ... untung dia nggak terlalu ceroboh untuk keluar dari gawangnya dan kualitas pertahanan Perancis yang memang bagus.
Portugal? Cuma mengesankan di 20 menit pertama. Selebihnya mereka seperti kehilangan akal untuk menembus lahan pertahanan Perancis. Aksi-aksi Ronaldo sebenarnya sangat efektif untuk menggoyang Thuram dkk, tapi entah kenapa setelah 20 menit pertandingan ia berhenti melakukan hal itu. Kekecewaan saya terhadap Ronaldo adalah seperti kekecewaan pada Brazil. Dia punya bakat dan kemampuan yang luar biasa. Tapi entah kenapa selalu terlihat seperti main-main di lapangan, cuma mau memperlihatkan kemampuan dribblingnya saja ...
So, Perancis vs Italia di final. Hmmm .... mudah-mudahan puncak dari pesta piala dunia ini ... :)
Wednesday, July 05, 2006
Kekecewaan dan Batu Bata
Kekecewaan adalah bagian dari perjalanan hidup ini. Mulai dari hal yang paling remeh sampai yang hal-hal yang fundamental. Kecewa karena atasan tidak memenuhi permintaan kita, kecewa karena pasangan kita tidak sesuai harapan kita, kecewa pada pengguna lalu lintas yang amburadul, kecewa pada petugas kebersihan kantor yang kurang rapi, kecewa pada pemerintah, kecewa ini ... kecewa itu ...
Yang mungkin menjadi pertanyaan, apakah kita akan larut dalam kekecewaan ini? Apakah kita akan melepaskan segala kekesalan ini pada apa saja, terutama yang berada di sekitar kita maupun dalam lingkup pengaruh kita? Atau bagaimana?
Beberapa waktu yang lalu saya mendengarkan ceramah pagi dalam perjalanan ke kantor. Sang penceramah memberikan ilustrasi kekecewaan ini seperti tumpukan batu bata yang menghalangi jalan ataupun kegiatan kita. Makin besar kekecewaan ini makin tinggi dan lebar pula tumpukan batu bata ini.
Apa yang kita lakukan menghadapi tumpukan batu bata ini? Mengumpat sebisanya? Menendangnya dengan konsekuensi kaki sakit dan tumpukan ini menjadi terserak tidak keruan? Ngambek? Dendam? Apa pun bentuknya, pelampiasan kemarahan ini ternyata tidak menyelesaikan masalah. Sang tumpukan masih ada di situ ... tertumpuk maupun terserak ....
Menurut beliau yang terbaik ialah menyalurkan emosi ini dengan berbuat yang positif. Apa itu? Yaitu dengan mulai bergerak, memungut 1 buah batu bata dari tumpukan itu dan memindahkannya ke tempat yang tepat dan aman. Banyak sekali batu batanya! Nggak apa-apa, pindahkan saja. Satu per satu. Lambat laun akan makin banyak. Jangan patah semangat, pindahkan saja.
Sambil bekerja, kita berdoa semoga dimudahkan dan semoga orang yang melihat akan tergerak hatinya. Sambil bekerja kita pun mengajak orang lain yang melihat untuk turut serta. Mudah-mudahan dengan aksi ini orang-orang lain yang tadinya mengutuk akan turut tergerak untuk turut beraksi memindahkan batu bata ini.
Cepat atau lambat, seluruh batu bata itu akan terpindahkan ....
Kalau boleh disimpulkan, dalam menghadapi kekecewaan, ada 3 langkah. Pertama, jangan larut dan segera bertindak untuk mengatasinya. Kedua, kita mengajak orang untuk juga tidak larut dan menyingsingkan lengan untuk menyelesaikan masalah ini. Dan ketiga, meminta pertolongan kepadaNya dalam setiap langkah dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi kekecewaan ...
Kajian 5 Juli 2006
Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. QS An Nahl 95.
Gemerincing Piala Dunia ...
Sejak Senin badan saya sudah tidak enak. Seperti melayang. Mimpi. Lalu kemarin pagi buang-buang air. Akhirnya jam 11 pagi saya pulang. Tidur. Istirahat. Nonton bola? Nggak ah ... dari pada sakitnya makin parah. Goodbye dulu untuk Piala Dunia ... :). Padahal Jerman vs Italia ya ....
Pagi ini bangun mau subuh, eh pertandingannya belum selesai! Akhirnya Italia menyarangkan 2 gol ke gawang Jerman. Pada menit-menit terakhir. Luar biasa ...
Apa saya menyesal Jerman kalah? Nggak juga ... :) Buat saya pribadi, Jerman sudah menunjukkan bagaimana sebuah tim yang biasa-biasa saja, jika dikelola dan dibangun dengan seksama dan penuh semangat, dapat menjadi suatu tim yang luar biasa. Baik fisik maupun mental.
Apalagi baca ulasan pertandingannya di internet, ternyata cukup seru ya. Kedua belah pihak pantas jadi pemenang pertandingan ini. Wong sampai perpanjangan waktu segala. So, saya kira Jerman sudah mempersembahkan yang terbaik bagi kancah sepak bola dunia (bagaimana PSSI? hiks ...)
Kemenangan bukanlah tujuan akhir. Perjalanan itu yang harus menjadi tujuan. Kalau kata Aa Gym (kalau nggak salah lho ..), "Yang seharusnya itu bukanlah menjadi yang terbaik, tetapi mempersembahkan yang terbaik ...."
So ... balik lagi, bagaimana nih piala dunia? Sangat-sangat menarik nih. Italia, Perancis, Portugal. Amat sangat menjanjikan pertandingan final yang sangat merangsang dan pantas ditonton .... mudah-mudahan semua diberi kesehatan dan kelapangan untuk nonton finalnya yak!
Monday, July 03, 2006
Foto Album
Alhamdulillah sudah mulai pasang beberapa foto di internet. Tadinya sempat bingung, mau upload dimana ya? Akhirnya coba pakai Picasa-Web. Maklum, blognya ada di google, ngedit foto pakai Picasa, ya simpannya sementara ini di picasa-web dulu deh ... :). Kalau mau lihat, ada linknya di sebelah kiri, di bawah profile. Atau klik ke sini juga boleh ....
Sayang untuk mengomentari foto di picasa-web ini anda harus punya account .... sama seperti situs gratisan lainnya ya ....
Kajian 3 Juli 2006
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lainnya. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskanNya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. QS An Nahl 92.
Sunday, July 02, 2006
France and Zidane are back!!
Selamat tinggal Brazil. Anda boleh saja tim terhebat, sayang anda tidak serius di kompetisi ini. Oleh karena itu, memang lebih baik anda pulang lebih awal ....
Nggak sia-sia begadang jam 2 pagi menunggu pertandingan ini. Pertandingan berlangsung sangat menarik, terutama di babak kedua. Saya bukan pelatih bola, tapi kelihatannya Perancis menerapkan strategi yang sama seperti yang dilakukan Argentina terhadap Jerman, merebut lapangan tengah dan tidak membiarkan Brazil berlama-lama memegang bola. Yang berbeda dengan Argentina, ialah meski mereka sudah memasukkan goal lewat Henry (saya baru tahu ngucapinnya 'Anry ...), mereka tidak mengendurkan tekanan hingga pertandingan usai.
Zidane luar biasa! Inilah penampilan playmaker terbaik yang saya sempat lihat di piala Dunia 2006. Distribusi bola sangat tajam dalam mencari peluang, permainan tik-tak 1-2 pemain di lapangan tengah yang mengacaukan Brazil, sampai pada keahlian individualnya yang sangat asyik untuk ditonton. Kemarin Cak Min ngomel soal permainan yang tidak bakal menarik lagi, mudah-mudahan dia sempat lihat pertandingan ini ... :). Kelihatannya mungkin "agak tua" karena seperti lambat dan loyo, tapi di sisi lain merupakan mesin penghancur Brazil. Luar biasa ... !
Penampilan lain yang luar biasa juga ialah oleh Malele (atau Malolo?). Mesin lapangan tengah ini juga ada dimana-mana dengan keperkasaan fisiknya. Menyerang, menghadang, men-tackle ...
Satu kunci kemenangan Perancis menurut saya (lagi-lagi dari mata orang awam) ialah perubahan posisi Henry. Kalau di babak pertama dia sendirian di tengah sebagai target man, pada babak kedua dia mulai sibuk menyerang dari sisi lapangan, dan membuka lapangan tengah untuk para gelandang ... serangan menjadi jauh lebih efektif ....
So ... tinggal Eropa yang bertahan di piala Dunia, bagaimana analisis anda? Yang pasti masih harus begadang lagi nih ... :-P
Saturday, July 01, 2006
Kemenangan yang Berharga ....
Jerman menang! Luar biasa ... apalagi menyaksikan permainan Argentina yang superior di lapangan tengah. Kalau mau jujur kalau saja tidak ada adu penalti, mungkin Argentina lebih pantas menang. Kekalahan Argentina dimulai seketika seusai gol pertama mereka (aneh memang ... ). Pekerman dan timnya entah kenapa langsung menurunkan tempo permainan, mengganti pemain, dan melepas lapangan tengah. Mereka lupa lawan mereka adalah Jerman yang konsisten, pantang menyerah dan berjuang hingga menit terakhir. Di sinilah latihan fisik, ketekunan, dan disiplin yang diterapkan oleh Klinsmann membuahkan hasil. Yes ... Jerman menang!
Ini mungkin juga jadi bukti bahwa untuk berhasil dalam hidup, kita harus berjuang. Mungkin kita orang biasa-biasa saja. Tapi cari dan temukan kelebihan diri kita. Latih, disiplin, berjuang. Cari, galang teman-teman untuk sama-sama berjuang. Dan puncaknya setelah semua usaha dilakukan, serahkan kepada Yang Maha Kuasa ...
Bangun bung ... perjuangan belum usai!
Subscribe to:
Posts (Atom)