Kemarin dalam perjalanan pulang, saya kembali sadar betapa mudahnya menikmati hidup. Saat itu sambil mengemudikan mobil saya memasang lagu-lagu Ebiet G Ade. Pertama hanya bersenandung mengikuti iramanya. Kemudian lambat laun mencoba mengikuti liriknya. Dan saat itulah saya tertegun karena baru menyadari indahnya syair lagu-lagu Ebiet. Mungkin begitulah hidup, jika kita bisa mengkonsentrasikan pada apa-apa yang kita temui, hadapi, lewati, niscaya akan kita temukan keindahannya!
Berikut salah satu lirik lagu beliau:
Senandung Pucuk-Pucuk Pinus
Bila kita tak segan mendaki
Lebih jauh lagi
Kita akan segera rasakan
Betapa bersahabatnya alam
Setiap sudut seperti menyapa
Bahkan teramat akrab
Seperti kita turut membangun
Seperti kita yang merencanakan
Pucuk-pucuk Pinus seperti berebut
Bergesek berdesak, berjalin tangan
Ranting kering luruh adalah nyanyian
Selaksa puisi bergayut di dahan
Leburlah di sini
Kini tinggal menunggu
Datang hembusan angin
Oh sempurnalah segalanya
Bila kita tak segan menyatu
Lebih erat lagi
Kita akan segera percaya
Betapa bersahaja alam
Lumpur kering adalah pedoman
Untuk temukan jalan
Dan butir embun adalah lentera
Dalam segenap kegelapan
No comments:
Post a Comment