Monday, June 20, 2005

Negosiasi

Dalam kehidupan sehari-hari kita biasa bernegosiasi. Mulai dari kelas layang (nego sama tukang sayur), kelas welter (nego sama tukang koran mau beli koran terbitan kemarin), kelas ringan (nego di toko), sampai kelas berat (nego yang berhubungan dengan pekerjaan). Untung nggak nego sama Mike Tyson ya .. :-P.

Ada orang yang tidak senang bernegosiasi, cenderung menghindarinya. Ada pula yang sudah menjadi suratan hidupnya. Kalau nggak nego nggak pas dah! Duit 500 perak juga bisa panjang lebar hehehe ....

Suka tidak suka, negosiasi dalam berbagai bentuk adalah bagian dari hidup yang harus kita hadapi. Kalau mau dihubungkan dengan tulisan di bawah soal 21 kualitas pemimpin, ini mungkin bagian 'benturan' di dalam hidup ini yang harus dihadapi, dalam rangka membangun karakater kita.

So, bagaimana nih supaya kita bisa lincah, gesit, dan ampuh (kaya' obat aja) dalam bernegosiasi?
1. Win-win
Negosiasi harus menyenangkan kedua belah pihak. Kita tidak bisa memaksakan keinginan kita, demikian pula sebaliknya. Negosiasi yang berhasil ialah ketika kedua belah pihak meninggalkan 'meja perundingan' dengan rasa puas.

2. Take-and-Give
Proses negosiasi biasanya dan selalu ada take-and-give. Kita minta sesuatu, lawan kita menyetujui, namun untuk itu dia minta sesuatu sebagai balasannya. Demikian pula sebaliknya. Seperti tarik-ulur-tali. Semakin ahli kita bernegosiasi, semakin panjang tali yang berhasil kita tarik, namun pun demikian lawan kita merasa puas dan senang.
Kalau hanya take saja, ini mah seperti menang perang. Demikian pula kalau menyerahkan segalanya (ceile ..), itu mah artinya Knock Out alias KO .. :-)
Sering kali kita tidak paham, dan cenderung berada di salah satu sisi ini. Kita bisa saja ngotot minta semuanya, sehingga lawan kita terpaksa (tidak ada unsur win-win lagi) memberikannya. Bisa pula kita demikian tersudutnya, sehingga harus memberikan segalanya. Dalam negosiasi, sebaiknya ini dihindari, apalagi dalam posisi tersudut. Seberapa tersudutnya pun kita, kita harus punya keberanian untuk 'menarik' talinya, biarpun cuma sedikit. Pengalaman saya, kita sendiri akan takjub menyaksikan 'sang pemenang' akan cenderung meluluskan permintaan kita. And .... at that time, The Empire strikes back!!

3. Options
Proses negosiasi biasanya mendukung proses kreativitas. Kita akan mencoba berbagai pilihan yang ada, mengkombinasikannya, mengutak-utiknya untuk mendapatkan pilihan akhir yang optimal. Karena ada dua belah pihak yang bekerja, proses ini semakin menarik dan menantang.

Kalau kita jarang menghadapi proses ini sehari-hari, banyak film yang menyuguhkan negosiasi dalam berbagai sudut. Biasanya yang klasik itu adalah soal penyanderaan (hostage). Biasanya ada satu tim (atau 1 orang?) yang terlatih untuk memimpin proses negosiasi dengan penyandera. Proses win-win (misalnya penyandera bisa pergi sementara semua sandera selamat), take-and-give (penyandera dapat mobil, sandera anak-anak dan wanita dilepas), hingga options yang harus dipilih.

So, bagaimana menurut anda sendiri? Sudah sering bernegosiasi, ada tips-tips yang bisa dishare? Atau anda mau mencoba tips-tips di atas? Kalau belum pernah, cobalah ... agak 'menyeramkan' memang di awalnya, tapi ada kenikmatan tersendiri kalau anda bisa mulai tarik-ulur. Dan mungkin lama-lama akan ketagihan hehehe ...

2 comments:

Primadonna Angela said...

yang paling penting sih, menurutku: know when you can and when you can't negotiate...

zuki said...

betul juga ya mbak, cuma bagaimana cara mengetahuinya? Salah satunya mungkin dengan ngetes airnya kali ya, panas atau dingin, dangkal atau dalam ... :-P