Meski lelah, hati saya tergelitik oleh komentar rekan Ve, "kelihatannya anda orang optimis ...". Menarik sekali komentarnya ...
Menurut saya, optimis - seperti juga kebahagiaan - adalah pilihan. Optimis bukanlah sifat yang terbentuk sejak lahir, tapi tumbuh dan berkembang berdasarkan kebiasaan kita dalam menghadapi hidup. Kalau kita membiasakan diri untuk optimis dalam hidup, lama-lama kita akan terbiasa.
Sama halnya anak-anak makan pertama kali makan yang pedas-pedas. Pertama sekali bisa 'mabok kepayang' hehehe ... Tetapi karena orang tuanya senang makanan pedas .. ya lama-lama dia akan terbiasa dan rasa pedas itu bukan sesuatu yang mengganggu. Semakin lama dan sering ia makan makanan pedas, akhirnya kalau makan tanpa rasa pedas, dia akan kehilangan 'sesuatu'. Kalau nggak pedas, belum makan namanya!
Kembali ke soal optimis. Kalau kita sudah terbiasa optimis dalam hidup ini, lambat-laun itu akan betul-betul mengakar dalam hidup kita menjadikannya bagian dari karakter kita. Kita akan selalu memandang hidup ini dari segi positif, penuh optimis, dan semangat .. :-)
Mungkin garis lain yang bisa ditarik dari ini ialah pentingnya bekerja keras, namun menyerahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. Kita akan senantiasa optimis karena kita percaya dan menyerahkan segalanya padaNya, Yang Maha Adil, Pemurah, dan Pengampun ...
So, buat rekan Ve, terima kasih atas komentarnya. Saya yakin anda orang yang optimis. Begitu juga rekan-rekan blogger ... :-D ...
Dunia ini terlalu luas bagi kita untuk menjadi orang yang pesimis ...
No comments:
Post a Comment