Wednesday, July 13, 2005

21 Kualitas Pemimpin Sejati (bagian 5)

21 Kualitas Pemimpin Sejati (bagian 5)

Tulisan ini berdasarkan buku karangan John C Maxwell, The 21 Indispensable Qualities of a Leader. Tiada maksud untuk menulis ulang buku ini (takut kena urusan copyright hehehe ...), tapi lebih berupa ringkasan berdasarkan pemahaman saya .. :-O

5. Kompetensi: Jika Anda Membangunnya, Mereka Akan Datang

Kompetensi adalah lebih dari sekedar kata-kata. Kompetensi adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengatakannya, merencanakannya, dan melakukannya sedemikian rupa sehingga orang lain mengetahui bahwa ia mengetahui caranya - dan mengetahui bahwa mereka ingin menjadi pengikutnya - John C Maxwell

Benjamin Franklin selalu menganggap dirinya orang biasa. Ia hanya bersekolah selama 2 tahun, dan di usia 12 tahun, ia telah dilatih kakaknya dalam dunia percetakan. Dalam usia 20 tahun, ia telah memulai usaha percetakan sendiri.

Yang membedakan Benjamin dengan orang lain ialah ia sempurna dalam segala hal yang ia kerjakan. Ia selalu ingin tahu dan ia terus mencari cara-cara memperbaiki dirinya dan orang lain. Dari percetakan ia berpindah ke penerbitan. Ia melakukan banyak eksperimen dan menemukan berbagai yang barang yang berguna hingga kehidupan kini. Sikapnya terhadap kehidupan adalah, "Jangan sembunyikan potensimu, karena semua potensi itu diciptakan untuk digunakan. Apa gunanya sundial (penentu waktu menurut bayangan tongkat berdiri yang tertimpa sinar matahari) di tempat teduh?"

Bagaimana kita bisa mengembangkan kompetensi kita?

- Muncullah setiap hari
Kita harus siap setiap saat, baik secara fisik maupun mental. Ketika tantangan mendadak datang, kita tidak boleh mengatakan, "Tunggu dulu ya ... saya belum siap". Kita harus siap 'tanding', setiap hari dalam hidup kita.

- Teruslah memperbaiki diri
Orang berkompetensi tinggi selalu mencari cara-cara untuk terus belajar, tumbuh, dan memperbaiki diri. Mereka melakukannya dengan selalu menanyakan, Mengapa?.

- Tindaklanjutilah dengan sempurna
Berprestasi sempurna adalah suatu pilihan. Sebagai pemimpin, kita mengharapkan orang-orang kita akan menindaklanjuti tugas-tugas yang kita berikan dengan sempurna. Mereka pun akan berharap demikian lebih banyak lagi dari kita sebagai pemimpin mereka.

- Capailah lebih dari yang diharapkan
Orang yang berkompetensi tinggi selalu menempuh jarak ekstra. Bagi mereka, cukup itu tidak pernah cukup. Dalam buku Men in Mid-Life Crisis, JIm Conway menulis bahwa ada orang yang merasakan "semakin lemahnya kebutuhan untuk menjadi orang besar, dan semakin kuatnya perasaan 'ya kita jalani saja sebisanya' ..."

- Inspirasikanlah orang lain
Para pemimpin berkompetensi tinggi melakukan lebih dari sekedar berprestasi tinggi. Mereka menginspirasikan dan memotivasi orang lain untuk juga melakukan hal yang sama.

Seperti apa kita, dimanakah kita sekarang? Apakah kita:
1. Mereka yang dapat melihat apa yang harus terjadi
2. Mereka yang dapat membuatnya terjadi
3. Mereka yang dapat membuat segalanya terjadi secara maksimal

Kita hanya dapat menjadi standar pribadi kita sendiri. Kapankah terakhir kali kita mengerahkan seluruh kemampuan kita dalam pekerjaan kita, walaupun tak seorangpun mengetahuinya?

No comments: