Karikatur Oom Pasikom hari ini benar-benar membuat saya miris ... (sedih teriris-iris?)
Dalam karikatur ini pada adegan pertama digambarkan Oom Pasikom dengan pakaian rapinya melewati seorang anak. Ia tercengang melihat anak itu. Kenapa? Karena anak itu, berbaju biasa, menyanyi dengan alat krencengan (apa sih namanya, rebana?), "Aku miskin karena judi ... aku judi karena miskin ..."
Sedih membacanya. Banyak orang terjebak menjadi miskin karena berjudi. Namun yang lebih parah lagi banyak orang yang berjudi karena dia miskin. Ia tak memiliki wawasan, cara berfikir yang jernih. Yang terlihat sepanjang mata fisik dan mata hati memandang hanyalah potret kemiskinan yang dipenuhi orang-orang yang berjudi karena mengharapkan 'keajaiban' terjadi dan mendadak merubah hidup mereka. Ini mungkin sebabnya kenapa judi togel dan sebagainya tetap laku di kalangan bawah masyarakat ... mereka miskin karena berjudi .. dan mereka berjudi karena mereka miskin ...
Adegan kedua menggambarkan sang anak yang giliran terbengong karena sekarang Oom Pasikom yang bernyanyi. Dengan wajah puas, Oom berdendang, "Aku kaya karena korupsi .. aku korupsi karena kaya ..."
Mikir-mikir benar juga. Banyak orang kaya karena korupsi. Dan semakin kaya ia, semakin serakah dan bernafsu ia untuk mengkorupsi. Bagai lingkaran setan yang tiada putusnya (kecuali udah diciduk KPK kali ya?)
Potret masyarakat kita ... yang satu mewakili golongan miskin papa, yang satu lagi mewakili golongan the-have ...
No comments:
Post a Comment