Saturday, July 09, 2005

Resepsi

Pagi ini baca isi koran sekilas:

".... akad nikah telah dilaksanakan. Sementara resepsi akan dilakukan Sabtu ini di istana Bogor ..."

Lihat sekilas kemudian berpindah ke topik lain, tapi otak langsung menyambar karena merasa ada yang tidak beres dengan kalimat yang barusan saya baca. Saat itu saya sendiri tidak tahu apa yang tidak klop, jadi baca lagi kalimat di atas ... dan eureka (gaya amat ...) ...

Ini urusan pernikahan ini urusan pribadi atau negara sih? Mungkin memang dari segi keamanan lebih baik menggunakan fasilitas yang bisa mendukung itu. But ... still, saraf dan otak saya terganggu. Saya sulit menerima korelasi antara 'seseorang yang saat ini' menjadi Presiden dengan penggunaan fasilitas negara untuk urusan keluarga. Apalagi di tengah gencarnya berita busung lapar, langkanya BBM, kenaikan gaji DPR, gaji ke-13 untuk pejabat negara, ramainya Pilkada. Saya harus 'menelikung' otak dan saraf saya sedemikian kerasnya agar bisa menerima kenyataan kalau semua ini sedang terjadi ....

Apa tidak bikin saja resepsi sederhana. Kemudian buat pesta rakyat .. ya hanya untuk rakyat, bukan untuk orang-orang yang bermobil, berdasi, berpakaian mewah, yang datang membawa hadiah yang gemerlapan ... Aneh? Tidak lazim? Jelas. Tapi apa harus normal dan lazim? Seperti kata John Maxwell bahwa bagian dari proses pembelajaran seseorang ialah ketika ia menghadapi suatu krisis, persimpangan jalan, saat dia harus memilih. Biasanya hanya ada 2 pilihan, tetap dengan idealisme, atau berkompromi. Setiap kali ia memilih idealisme, ia akan makin kuat, makin berkarakter, meski katakan hasil pilihan itu membawa dia ke situasi yang negatif (misalnya harus keluar dari suatu pekerjaan karena tidak mau korupsi).

Apa keinginan saya terlalu muluk ya? Hmm ... setidaknya sebagai seseorang, saya punya hak untuk bicara, apalagi untuk pemimpin saya ...

Wahai para pemimpin ... ingatlah tanggung jawabmu ...

7 comments:

Lili said...

Assalamu'alaikum pak Zuki.
Apa kabar nih? masih ingat saya gak? mudah2an masih ingat yah.

memang sedih, sepertinya biarpun SBY, gak ada perubahan yg signifikan, malah kayaknya kelihatan tambah sengsara negei kita.

Mampir ke blog aku yah Pak zuki. ada profile mbak Nila di situ.

Wassalam,
NB. Salam jg utk keluarga

zuki said...

Wa alaikumussalaam wr wb,

Wah surprise betul. Weekend ini betul-betul melelahkan, namun Tuhan memang Maha Adil. Diberikan nikmat yang lain ... siapa nyangka ketemu teman-teman lama .. Lili, tentu sekali masih ingat .. apa kabar juga? Kabar saya alhamdulillah baik. Masih sibuk 'mengembara' mencari jalan yang ditunjukkanNya ... :-)

Blognya saya link ya .. :-)

Wassalam

Lili said...

Insya Allah Blog pak Zuki juga saya link yah.

Masih di CNCo kan? apa kabar teman2 yg lain?

zuki said...

iya masih CNCo, banyak tantangan yang harus dihadapi .. kabar teman yang mana nih, mbak Dewi sibuk banget juga, seringnya ketemu pas masing2x bawa tas untuk olahraga .. :-). Emailnya apa mbak? Japri aja ke zuki12@centrin.net.id

Eya Fairy said...

Zuki, thanks sarannya ttg ngisi Shout boxnya, udah gue coba ngisi sampe berkali2, tapi kayaknya belom juga berhasil.....Gak tau, kali linknya lagi full atau gimana. Gak apa2 deh lain kali gue coba lagii......Hehehehe....

cikal61 said...

ya.... kadang kita memang sulit memisahkan siapa kita sebenarnya dan siapa kita seharusnya.......

zuki said...

atau justru kita belum tahu siapa kita sebenarnya?